Reigh dan kedua rekan petualangnya, berjalan melalui suatu gang sepi yang hanya muat dilewati oleh tiga orang. Ada banyak tumpukan perkakas tidak terpakai pada sisi jalan, serta tong sampah yang sudah terisi penuh oleh sisa makanan busuk. Gang kecil ini dihimpit oleh serangkaian bangunan bertingkat, membuat jalur sempit ini tampak gelap dan sepi.
Mereka memilih melewati gang kecil ini agar bisa menyingkat perjalanan ke tempat penginapan, karena kebetulan gang sempit ini mengarah lurus ke suatu jalanan besar. Karena Reigh memilih penginapan di area pinggiran kota, mereka perlu menempuh jarak yang tidak sedikit singkat.
Namun bukannya ingin cepat sampai, Reigh malah berhenti karena masih merasal kesal atas sikap seorang kenalannya. Jelas sekali dia ingin melakukan sesuatu, hingga kepalan tangannya sudah mengeras.
Reigh tiba-tiba menggertakkan giginya saat merasa geram, itu karena ia teringat kembali dengan tingkah Jewsk yang malah membela orang lain dibandingkan dengan dirinya.