Waktu berlalu dengan begitu cepatnya.
Semenjak aku terbangun di tepian pantai itu, sampai aku berdiri di tempatku sekarang ini.
Mentari tersembunyi dalam tebalnya awan abu-abu. Cahaya samar menyinari hari siang ini dengan lembutnya. Aku bergeming, dengan rasa takjub sekaligus takut. Tatapanku tak teralihkan satu sentimeter pun dari objek itu.
Ini karena ... apa yang berdiri di depanku sekarang adalah, suatu dinding tembok yang mengitari tepian laut.
Tembok tinggi nan megah, dengan penampakan suram yang menghiasi permukaan dindingnya.
Suara dentang lonceng terus bergema. Suaranya akan terdengar semakin jelas seiring bergeraknya kapal kami mendekati tembok.
Sumber suara ini berasal dari suatu kamar menara yang berada di atas puncak tembok sana. Beberapa siluet orang tampak berdiri dari atas dan memerhatikan kami.