"Kamu tau APA. Kamu Ga tau APA APA , tentang APA yang Aku alami akhir - akhir INI. Kamu Ga bisa men judge Aku seenak nya Kaya gitu" ntah mengapa akhir nya Aku malah terbawa dalam emosi INI lagi.
"Mungkin Aku memang Ga tau APA apa tentang APA yang kamu alami. Tapi Aku juga Ga bermaksud untuk men judge Kamu. Aku Cuman gamau kamu terpuruk sendiri, ITU aja" ujar Davi yang mencoba menenang kan aku yang kembali terjebak dalam emosi ku. "Keinginan ku. Agar kamu tidak pernah bersentuhan dengan. Rasa sakit mu itu lagi. Tulus dari hati ku. Karena Nyatanya selama ini meski aku telah pergi ke banyak tempat, pergi kebanyak negara Dan bertemu dengan banyak orang. Nyatanya Hanya kamu satu satunya wanita yang terus menghantui ku di setiap malam ku" Davi menatap ku lekat. "Buat ku belum ada satu pun wanita yang bisa menggantikan kamu. Setidak nya sampai detik ini" kali ini Davi menunduk kan kepalanya dalam. Mungkin ia berharap Aku memahami APA yang sedang ia rasakan.