Walau saat ini sekujur tubuhku telah basah diterpa hujan, namun Aku tetap tak bisa menghentikan langkahku.
pikiranku kalut setelah menerima tlp dari ibu Sesil, bilau adalah ibu asuh yang biasa mengurus anak-anak di panti asuhan beberapa menit yang lalu.
Beliau mengatakan jika tuan muda Adami sedang menunggu ku untuk berkompromi masalah tanah panti asuhan ini.
Ia mengatakan jika tuan muda itu tak ingin berbicara pada ibu Rosa yang tak lain adalah ibu kepala panti asuhan. Tuan muda itu hanya ingin berkompromi dengan ku. Aku yang mendengar berita itu seakan tak punya pilihan lain.
Secepatnya setelah cafe tutup, aku pun segera meminta izin pulang lebih dulu dari karyawan yang lain. Untung saja mas Erlangga tumiwa adalah boss yang baik. Ia selalu memberikan karyawannya pengecualian jika memang dalam keadaan terdesak. Bahkan rasa rendah hatinya tak membuat nya ingin di panggil boss. Kami semua memanggil nya dengan sebutan mas seperti permintaannya.
Bibir ku selalu berucap "aku harus tiba di panti secepatnya". Walau tak mendapatkan ojek, aku harus tetap segera pulang.
Baru setengah perjalanan, tubuhku begitu menggigil kedinginan hingga membuat asma ku mulai kambuh.
"Oh tuhan.. beri aku kemudahan malam ini.." ucapku..
Ku rogoh ventolin dari saku rok span ku. Ku semprot beberapa kali oksigen itu.. akhirnya nafas ku pun perlahan kembali normal.
Saat aku ingin melangkah kembali, sebuah mobil BMW silver berhenti di hadapanku. Aku melihat sesosok pria berstelan jas mewah turun dari mobil itu dengan memakai sebuah payung berwarna hitam.
"Desty" triak pria itu
"Siapa??" Pikirku..
Perlahan lelaki itu berjalan maju kearah ku. Saat sudah dekat, aku baru menyadari siapa sosok lelaki gagah itu.
"Kak senior???" Ucap ku sedikit kaget.
"Hey.. apa yang kamu lakukan hujan-hujan begini?? Bagaimana jika asma mu kumat?? Bahkan kamu berjalan sendirian ditengah hujan malam-malam begini. Kamu ini masih saja ceroboh seperti dulu.." tanpa aba-aba, bahkan tanpa memberikan ku kesempatan bicara lelaki ini tiba-tiba menarik lengan ku.
Ia membuka pintu penumpang bagian depan. Memaksa ku masuk kedalam mobil mewahnya.
"Tapi kak.. baju ku..——" belum sempat aku menyelesaikan kata-kata ku, telah dipotong olehnya.
"Kamu mau masuk sendiri atau aku gendong paksa?!!"
"Oke-oke aku masuk.." ucapku sedikit canggung
Perlahan kududukkan bokongku.. aku sungguh tak enak.. mengotori mobil mewah ini. Setelah itu ia pun menutup pintu dan memutari mobilnya menuju pintu pengemudi.
Brag!! Bunyi pintu ditutup.
Tiba-tiba ia menoleh kebangku penumpang yg berada di belakang kami. Ia menyelipkan tangan dan kepalanya memasuki celah diantara bangku kami.
Dapat kurasakan bulu kuduk ku merinding ketika nafas hangat nya mengenai kuping dan leher ku.
Dada bidangnya nya yang hangat bersenggolan dengan lengan ku sedikit membuat ku merinding.
Dapat kulihat kakak senior rajin olah raga, hingga membuat tubuhnya tampak begitu atletis.
Aku tak pernah berdekatan, berduaan bahkan bersentuhan dengan lawan jenis sama sekali. Hingga perlakuan yg biasa menurut orang-orang ini malah membuat ku merasa sedikit canggung.
Apalagi kami telah 2 tahun lamanya tak pernah berjumpa. Yah.. kakak senior sudah lulus sejak 2tahun lalu. Kami berada di 1 jurusan, jadi kami cukup dekat, karena selama ia masih kuliah, ia selalu menjadi asisten dosen. Dan banyak mengajarkan ku cara berucap berbagai macam bahasa asing yang kami pelajari kala itu.
"Ini" kak senior menyodor kan sebuah handuk putih padaku. Aku pun meraih handuk itu. Namun aku masih tak tau maksud nya apa ia menyodorkan handuk itu..
"Pakai handuknya untuk mengelap air hujan yang berada di bajumu. Agar kamu tak masuk angin, tenang saja, ini handuk bersih kok bukan bekas.. tadinya aku akan memakai nya untuk pergi ke gym, tapi ternyata kerjaan ku menumpuk, hingga membuat ku harus lembur malam ini. Tapi untung saja aku lembur, jadi bisa bertemu kamu. ucapnya
"Oh.. terima kasih kak senior.."
"Kenapa masih memanggil ku kak senior?? Aku sudah bukan mahasiswa lagi loh.."
"Hehehe sudah kebiasaan kak.. jd aku harus panggil apalagi dunk..?
"Panggil aku david saja.. atau kalau kamu keberatan, panggil mas juga ga apa2.. ^_^"
"Baiklah.. kalau begitu aku panggil mas david aja gimana?"
"Oke, begitu juga bagus. biar makin akrab."
"Handuknya aku bawa dulu ya mas.. aku cuci dulu, nanti baru aku kembaliin ke mas david gimana?"tanya ku sopan
"Oke.. berarti bakal ada pertemuan lagi stelah ini kan?? Hahaha"
Ya namanya adalah DAVID KAVINDRA. Ia adalah kakak senior ku di kampus, kami sama-sama satu jurusan, tapi beda semester.. aku mengenalnya ketika memasuki semester dua. Ketidak hadiran pak yosep (dosen bahasa perancis) mas david yang berada disemester 6 saat itu menggantikan pak yosep mengajar kan kami.
mungkin dikarenakan aku sedikit cadel, ia jadi menaruh sedikit perhatian untuk mengajarkan ku mengucapkan bahasa asing itu agar lebih sempurna. Dari situlah kedekatan kami di mulai.
Mas david adalah murid teladan dan salah satu murid tertampan di kampus.. selain menjadi asisten dosen, ia juga menjabat sebagai ketua BEM (badan eksekutif mahasiswa) dan diisukan sebagai pacarnya yg tak lain bernama MARTA MONIKA menjabat sebagai wakil ketua BEM
Semenjak kedekatan ku dengan kak david, aku mulai mempunyai sedikit musuh wanita. Bahkan kak Marta juga pernah melabrak ku.
"Heiii!!! Anak ingusan!!!, jangan mimpi untuk jadi pacar nya david. David itu punyaku!!!" Ucap marta kala itu padaku
"Tidak kak.. kakak salah paham.. aku dan kak senior g ada hubungan apa2 selain seperti murid dan guru."
PLAKKK!!!! 1 tamparan mendarat di pipi kanan ku.
"Masih berani menjawab!!!" Bentak nya lagi
Sebenarnya Aku ingin melawan, namun posisinya sedang tak bagus saat ini. Aku di kelilingi sekitar 10 orang siswi yg siap menghajar ku. Aku hanya bisa mengalah untuk saat ini. Lagi pula aku juga tak mempunyai kemampuan beladiri sama sekali.
"Hey!!! Mentang-mentang kalian senior, jangan se enaknya menindas mahasiswa baru, brani main kroyokan lagi!!! Dasar pengecut!! Kalau brani sini kalian semua maju satu-satu lawan aku!!!" Ini NABILA PUTRI JOJO yg berbicara ia teman sekelas ku, kami 1 jurusan, walau kami tak dekat, namun aku tak menyangka jika gadis tomboy ini mau menolongku.
"Lawan aku juga kalo brani" ini suara BRAGI SITORUS. Ia adalah teman sebangku ku. Lelaki kemayu yg sering aku jahili.
"Kenapa kalian mau menolong ku?? Coba lihat kita tetap kalah jumlah.. kita tetap akan kalah jika melawan mereka.. mengapa kalian menempatkan diri kalian dalam bahaya juga??" ucapku berbisik kepada kedua teman ku tadi.
"Mereka anak-anak manja.. menumbangkan mereka tak akan sulit bagiku.." ucap Nabila berbisik.
"Ehem.. SINI KALIAN MAJU SEMUA ANAK2 MANJA!!" Bentak Bragi dengan suara berat khas lelaki. Bahkan saat ini aku tak melihat sisi kemayunya.. apakah ini bragi si kemayu yang ku kenal???
Para gadis manja tadi pun mulai bergidik ngeri mendengar bariton bass yang keluar dari mulut bragi. Lelaki kemayu itu tak pernah bersuara seperti itu. Seakan kemayunya hanyalah kedok untuk menutupi kegagahannya. Bahkan sifat kewanitaan nya pun hilang seketika saat berhadapan dengan gadis2 itu.
"Ini belum berakhir bitch!!! Kau tunggu saja saat nya tiba aku akan menghabisi mu!!!" Bentak Marta padaku
Berkat bantuan Nabila dan Bragi, aku selamat dari amukan Marta hari itu.
" Huffff... trima kasih ya kawan sudah mau bantu aku.. bisakah kita berteman baik mulai hari ini???
"Yah tentu" jawab Nabila dan Bragi bersamaan. Sejak kejadian itu kami mulai berteman baik..
Kemudian berlanjut dengan aku dan bragi belajar beladiri taekwondo dengan nabila, aku tak menyangka, ternyata temanku yang tomboy itu telah mencapai sabuk hitam.. dan ia tak segan2 menyisihkan sebagian waktunya mengajari kami bela diri.