Tubuhku terasa sangat tidak nyaman, aku juga merasakan orang lain sedang menyentuhku.
Tangan besar dan terasa kokoh menggenggam erat jari-jariku dengan penuh kehangatan. Orang itu juga mendaratkan banyak ciuman di sekitar leherku.
Tunggu, situasi apa ini??!!
"Yang Mulia ...."
Merinding! Apakah itu suaraku? Mengapa itu terdengar begitu meresahkan? Lalu Yang Mulia? Siapa yang aku sebut Yang Mulia?
Tidak ada tanggapan dari orang itu meski aku sudah memanggilnya. Genggaman kami terurai, tangannya yang kokoh itu mulai berpindah ke punggungku, kemudian ke tengkuk.
Aku bisa menebak apa yang akan dilakukan oleh orang ini, aku ingin menolaknya tapi tubuhku tidak bergerak sesuai dengan keinginanku. Ini benar-benar penyiksaan yang terlalu memalukan.
Hal yang kutebak benar-benar terjadi, orang itu menciumku dengan lembut, kemudian dengan penuh kerakusan.
"Yang Mulia ...." panggilku lagi dengan suara yang tidak biasa. Erangan kecil tiba-tiba lolos dari mulutku ketika tangan orang itu bergerak ke sana kemari.
"Yang Mulia .... mmph!"
Jari-jari kecilku meremas lengan bajunya dan tubuhku bergejolak oleh segala sentuhan yang orang itu berikan. Dia membuat tubuhku menginginkan hal yang lebih dari ini. Dia membuatku menjadi gila. Dia menyiksaku.
Dia melanjutkan dan terus melanjutkan, membuat tubuhku menggeliat seperti ulat. Apa aku sedang dilecehkan sekarang? Kurasa tidak, tubuhku dengan gembira menerimanya dan tidak menolak hal tersebut.
Orang itu memberi jarak, waktu untuk bernapas dan mengambil udara untuk hal yang akan terjadi. Napasnya berat dan hangat, begitu pula dengan diriku. Sungguh hal yang tidak baik.
Tangannya kembali meraba tubuhku dan sensasi lain kembali datang. Aku bertanya-tanya mengapa hal ini bisa terjadi.
Orang itu kembali mencium, terkadang lembut, terkadang kasar.
Tuk
Sebuah suara kecil menghentikan aktivitas kami. Itu adalah suara kancing yang jatuh. Tapi tunggu!!! Akulah yang membuat kancing itu jatuh!
Baju yang orang itu kenakan sedikit melonggar sekarang, dan mataku dapat melihat tubuhnya yang bagus.
"Itu adalah sebuah kejutan." Suaranya berat dan dingin. "Aku akan membuatmu menikmati malam ini, Anna."
Mata itu melihatku, mata biru bagaikan kumpulan kepingan es yang menjadi satu.