10 menit yang lalu sebelum Dillon di tangkap di Istana Kerjaan .
Di Kerajaan seseorang sedang duduk di kursi Singgasana , ia ditemani satu orang kepercayaan nya sebagai penasihat , ia adalah orang terkuat sekaligus raja di benua Grace ,CARLOS GRACE PHOENIX .
" Yang Mulia , Ia mengirim pesan " Kata Penasihat ,
"Sepertinya sesuatu yang besar sedang terjadi di luar sana , Apa yang di katakan nya ? " Tanya Raja dengan raut wajah serius.
Penasihat mendekatkan wajahnya ke telinga Raja dan membisikkannya ,
"..."
" Apa ?? sepertinya tidak ada pilihan lain, rencana ku akan dilakukan lebih awal Mikael , " Jawab Raja dengan raut muka marah.
" Apa keputusanmu Yang Mulia ? " Tanya Mikael .
" Aku akan melindungi Kerajaan dari siapapun yang mengancam dan berbahaya , bahkan jika itu harus membunuh anak ku sendiri ." Jawab Raja dengan tegas
Seseorang membuka pintu masuk ke dalam Singgasana dengan muka yang pucat dan terlihat terburu - buru.
" Ma- Maafkan aku Yang Mulia ada hal penting yang harus saya la- Laporkan " Kata Penjaga Kerajaan dengan raut muka panik.
" Jelaskan dengan tenang ada apa Penjaga ? " Tanya Yang Mulia.
" Lapor Yang Mulia , saya dapat laporan dari Tuan Joseph bahwa Kepala Akademi Apollo Phoenix telah di bu- bunuh oleh Di- Dillon Yang Mulia ." Tegas Penjaga dengan tergagap ketakutan.
" Apa Katamu ?? , Apollo di bunuh Dillon ? , seorang Rank A dibunuh oleh seorang regular, Jadi ini penyebabnya Ia memberikan pesan " Jawab Yang Mulia dengan terkejut,
" Mikael ,segera kirimkan 10 Rank A , pasukan khusus untuk menangkap Dillon di Akademi ! " suruh Raja Kepada Tangan Kanannya lalu berdiri dari tempat duduknya.
" Baik , Yang Mulia saya akan segera mengirimkan nya , Jawab Mikael lalu menghilang dari ruang singgasana .
" Maafkan aku Scarlett , sepertinya tidak ada jalan lain , aku harus menghukum siapapun yang mengancam " Gumam Raja pelan dengan tatapan tajam .
Kembali ke Akademi Kota Bunga , Dillon dan Stella di tangkap oleh 10 orang Rank A pasukan Khusus Kerajaan , tangan mereka Ikat dan di bawa ke Istana menggunakan kereta Kuda.
" Kau baik - baik saja Stella ? tanya Dillon khawatir .
" Kau pikir aku ini siapa bisa kamu khawatirkan ? " Jawab Stella dengan kesal lalu memalingkan mukanya dan tersenyum .
Aku sungguh tak mengerti wanita , sungguh menyusahkan, batin Dillon, sembari menatap luka - luka Stella , Stella menoleh kembali ke Dillon.
Apa yang terjadi ? , luka - luka Stella perlahan tertutup , terlihat aura merah dan hitam di sekitar luka nya bukankah ini tehnik tinggi regenerasi seperti Klan Phoenix tapi ini sangat berbeda , Siapa Kamu sebenernya Stella ? , batin Dillon sembari menatap tajam ke Stella.
" Apa yang kau lakukan menatapku terus Dillon , berpikiran hal mesum lagi ?"
Tanya Stella dengan aura membunuh dan tatapan tajam.
" 'Ahh... a- aku tidak berpikir mesum , aku ha- hanya menyukaimu dan mengkhawatirkan mu, haha " Jawab Dillon tergagap dan tertawa kecil.
'Ehh... apa yang kukatakan , itu keluar spontan dari mulutku sendiri , batin Dillon yang terkejut dengan ucapannya sendiri.
" A-Aku Ju-" , Stella tergagap dan memotong katanya sendiri lalu melanjutkan ,
,- Apa yang kamu katakan manusia di situasi seperti ini, bukankah kita harus memikirkan apa yang akan terjadi pada kita saat ini ? , Jawab Stella tergagap dengan muka memerah dan memalingkan mukanya .
Apa tadi yang mau aku katakan di awal , ini gak boleh terjadi , batin Stella.
" Be- Benar juga yang kamu katakan Stella ." Jawab Dillon dengan gugup lalu mereka saling membelakangi.
" Bukankah bagus kalo kita ke istana , kau bisa bertemu Ibumu lebih cepat Dillon ? " Tanya Stella lalu mereka saling berhadapan lagi.
" Iya kamu benar , ini adalah sesuatu yang tak di sangka , ini akan menjadi lebih cepat dari rencanaku , aku kangen senyum Ibuku " Jawab Dillon dengan senyum dan matanya yang bersinar.
Stella yang menatap Dillon , seketika terpana dengan kepolosan Dillon dan matanya terbuka lebar dan bercahaya seperti melihat sebuah keajaiban .
" kenapa kamu melamun Stella , lagi sakit perut ya ? " Tanya Dillon .
Namun Stella tak menjawab dan masih menatap Dillon.
" 'Hei... Stella kau tak mendengar ? kau beneran sakit perut ? " Tanya Dillon lagi.
Stella terkaget , apa yang kupikirkan , dia hanya manusia mesum , pikir Stella dalam hati lalu menjawab,
"Mana mungkin Putri sepertiku sakit perut di situasi seperti ini , kamu mau mati ya ? " Jawab Stella kesal.
" Maafkan aku Tuan Putri, jangan bunuh aku " Jawab Dillon ketakutan.
" 'Ah... sudahlah , yang lebih penting Dillon, kenapa tadi saat kau di ikat , kau terlihat muram dan bahkan pasukan itu gak takut saat mendekati mu " Jawab Stella lalu bertanya.
" Sebenernya aku sudah membaca pikiran dan ingatan mereka , mereka semua tidak punya nama , sejak di lahir kan mereka dilatih seperti hewan dan tak memiliki emosi , mereka hanya menaati perintah seperti alat, itu sungguh kejam ! . Jawab Dillon muram.
"Itu sungguh kejam , Apa pasukan seperti ini banyak di kerajaan Dillon ? " Tanya Stella
" Aku tidak tau apapun , bahkan keadaaan di luar Kerajaan , dulu aku hanya bersama Ibu dan Kakek sepanjang waktu sebelum aku di usir dari Kerajaan " Jawab Dillon , lalu melanjutkan sembari mengingat masa kecilnya di istana,
" Dulu aku hanya seorang pemalas dan manja , aku tidak mau melakukan hal yang menyusahkan seperti menjadi Raja, aku berpikir jika aku menjadi Raja atau Jendral perang , aku tidak akan sering bertemu dengan Ibuku, aku hanya ingin banyak waktu bersama Ibuku, meskipun aku pemalas aku tetap belajar dan menjadi orang terpintar agar Ibuku memujiku-, Dillon sejenak tersenyum lalu melanjutkan ceritanya,
- Hingga kebangkitan kekuatanku sepuluh tahun yang lalu , Ayahku mengusirku dari istana dan melarang ku untuk datang ke Istana , bahkan aku tak bisa bertemu Ibuku 10 tahun ini ." lalu raut muka Dillon menjadi muram ,
" Lalu apa yang akan kau lakukan ke depan nya Dillon ? " Tanya Stella
" Aku harus lebih kuat dan menjadi Raja, meskipun itu menyusahkan, agar semua orang mengakuiku dan aku bisa bebas, bahkan tidak akan ada yang menghalangiku untuk bersama Ibu , jika aku menjadi Raja " Jawab Dillon sambil mengepalkan tangannya.
" Manusia mesum sepertimu mau menjadi Raja?, meskipun aku tak mau mengakuinya , tapi itu akan lebih baik daripada orang lain yang melakukannya " Jawab Stella .
" Itu dukungan yang menyakitkan Stella ." Jawab Dillon dengan raut muka senyum yang terpaksa.
" Berbanggalah Dillon , Tuan Putri sedang memujimu ! " jawab Stella dengan bangga .
" Ya terimakasih Tuan Putri Stella " Jawab Dillon , sungguh wanita yang menakutkan , batin Dillon.
" Bagus , kau cepat tanggap . " Jawab Stella.
" Aku sudah menceritakan tentangku , kalo aku boleh tau , aku ingin tau tentangmu juga !" tanya Dillon sambil menatap Stella dengan muka memerah, namun Stella memalingkan wajahnya dari Dillon lalu berkata,
" Kamu akan segera mengetahuinya Dillon , jadi sekarang jangan tanya apapun tentangku dan masa laluku ! " jawab Stella dengan suara yang terdengar sangat sedih dan marah .
Maafkan aku Dillon , batin Stella
" Maafkan aku Stella , aku takkan memaksamu menceritakan nya sekarang , aku akan menunggu, " Jawab Dillon menenangkan Stella.
"Baguslah kalo kamu mengerti ! " Jawab Stella .
Tak lama lagi kamu akan mengetahuinya Dillon , dan saat itu terjadi kita akan ... , batin Stella
Perjalanan menuju istana sudah setengah jalan , dan sekarang mereka sedang melewati Hutan sebelum masuk ke wilayah istana , namun di perjalanan tiba tiba kereta kuda berhenti di tengah jalan .
" Apa yang terjadi , kenapa keretanya berhenti. " Kata Dillon.
" Ayo kita periksa ke luar ! " jawab Stella
Dillon dan Stella bergegas keluar untuk melihat situasi , lalu mereka berdua melihat ada tiga orang yang menghalangi jalan , Satu pria dan dua wanita memakai masker berwarna hitam.
"Kalian berdua jangan bergerak dari situ ! " suruh Kapten Pasukan Kerajaan pada Dillon dan Stella.
" Apa yang kalian inginkan menghalangi perjalanan kami ? " Tanya Kapten Kerajaan kepada orang yang menghalangi jalan.
" Aku akan meminta baik - baik kepada kalian , tolong serahkan seseorang yang bernama Dillon atau kalian semua akan mati. " Jawab Pria yang menghalangi Jalan.
Lalu dua orang dari Pasukan Khusus menyerang bersamaan kepada pria itu menggunakan pedang mereka namun dalam seketika dari dalam tanah muncul sebuah akar pohon dan tumbuh mengikat kedua pasukan lalu mencekik leher mereka sampai tewas .
" Bukankah itu terlalu kasar Aisha ? " Kata Pria itu, kepada wanita berambut oren yang di ikat, yang berdiri di sebelah kanan nya.
" A- Aku tidak ka - kasar Tuan, aku cuman tidak suka orang yang menyerang Tuan !! " jawab Aisha tergagap.
Lalu tiba - tiba empat orang Pasukan Khusus menyerang gadis yang bernama Aisha itu, menggunakan empat mahkluk panggilan serigala secara bersamaan.
Namun gadis berambut putih perak panjang sebahu yang berdiri di sebelah kiri pria itu melesat menggunakan armor petir dan berhasil membunuh empat serigala itu sekaligus.
" Tuan Leon kita harus cepat sebelum bantuan datang ! " Kata gadis yang menggunakan armor petir.
" Kau benar Katherine , baiklah aku akan membereskan mereka " Jawab Leon.
Kapten Pasukan khusus pun terkaget dan berkata .
" 'Leon ?, nama itu aku sudah mendengarnya , kenapa aku baru sadar , apa yang di lakukan seorang RANK S, ketua pasukan Revolusi disini ?? " tanya Kapten Pasukan Kerajaan.
" Aku hanya menjemput seseorang yang mungkin akan menjadi harapanku " Jawab Leon sambil melangkah maju ke pasukan Kerajaan.
lalu semua pasukan membuat formasi , empat orang mencoba menyerang Leon secara langsung dan empat orang lainnya menggunakan sihir api gabungan di belakangnya.
Empat orang yang menyerangnya secara langsung menggunakan pedang mengenainya telak , namun pedang mereka semua patah , mereka semua lalu menahan pergerakan orang itu menggunakan tangannya .
Sihir Api gabungan berbentuk bola seperti serangan Apollo Phoenix kepada Dillon namun jauh lebih besar , di lemparkan kepada teman sekaligus musuh pasukan Kerajaan.
" Mereka gila menyerang teman sendiri sebagai umpan " Kata Dillon dengan raut muka marah.
" Seperti yang kau bilang, mereka tidak punya emosi, sungguh tak berkelas ." Jawab Stella.
Namun pria itu menahan serangan itu menggunakan satu tangan, lalu serangan itu tiba - tiba menghilang dalam sekejap bersama keempat orang Pasukan kerajaan yang menahannya, lalu dalam sekejap mata,
Leon menghilang dan berada di belakang Kapten Pasukan kerajaan dan memukulnya menggunakan tangan kanan dengan sangat kuat hingga kepalanya menabrak tanah hingga menimbulkan lubang kecil di tanah.
'Argghh... teriak Kapten pasukan kerajaan lalu tewas.
Tiga orang pasukan kerajaan yang tersisa menyerang Leon bersamaan , lalu setelah mereka mendekat ,
" SACRIFICE OF FIRE !!! " teriak pasukan kerajaan bersamaan lalu mereka meledakan diri .
Leon terkena telak ledakan bunuh diri pasukan kerajaan.
" Tuan Leon !!! " teriak Aisha dan Katherine
" Sialan mereka semua gila , bahkan mengorbankan diri hanya untuk membunuh musuh , apa nyawa mereka tidak penting ??" Kata Dillon dengan raut muka kesal.
" Yang lebih penting kita harus kabur Dillon , kita tidak tau apa yang mereka rencanakan ." Jawab Stella.
" Tak apa Stella saat tadi dia mendekati kapten Pasukan , pria itu dalam jangkauan Mind Reader , aku sudah tau tujuan mereka meskipun belum semuanya karena tadi hanya sekilas , tapi apakah pria itu masih hidup ? " Jawab Dillon sambil menatap asap dampak ledakan yang di ciptakan pasukan kerajaan.
" Jika kau tau tujuan ku, maka itu akan lebih cepat untuk kamu mengerti , seperti yang kuduga kau mungkin akan menjadi harapan kita " Jawab Leon, lalu dia mengibaskan tangannya hingga asap menghilang , lalu muncul di depan Dillon .
Pria ini sungguh kuat , kita tak mungkin bisa kabur , jika mencobanya , dengan ledakan pengorbanan tiga orang , hanya membuat rusak pakaiannya, sungguh mengerikan , batin Dillon.
Lalu Aisha dan Katherine mendekati Tuannya ,
" Tuan Leon , bukankah kamu serakah menangani musuh ." Kata Katherine sambil terlihat kecewa.
" Katherine itu sungguh tidak so- sopan kepada tuan , apakah Tuan Leon baik - baik saja ? " Jawab Aisha memarahi Katherine dan mengkhawatirkan Tuannya .
" Maafkan aku Katherine , aku hanya ingin memperlihatkan sedikit kekuatanku kepada calon Pahlawan kita , dan aku baik - baik saja Aisha , terimakasih kalian berdua " Jawab Leon sambil tersenyum lalu menatap Dillon dengan raut muka serius .
" Jadi apa yang akan kamu lakukan ? , apakah kamu mau bergabung dengan kami pasukan Revolusi dan memenuhi harapan kami ? " Tanya Leon ke Dillon dengan serius ,sembari melepaskan ikatan Dillon dan Stella.
"Kau saat ini berada di jangkauan kekuatan ku, aku mengetahui semua yang kalian ketahui , aku turut bersedih dengan apa yang terjadi pada kalian dan keadaan kerajaan, aku mewakili Kerajaan sungguh minta maaf . " Jawab Dillon dengan raut sedih dan menundukkan kepalanya.
Perbudakan , Penindasan rakyat miskin dan lemah , bahkan bayi yang baru lahir harus bayar pajak tinggi dan akann di bunuh jika tak membayarnya ,Lelang manusia , apa yang sedang aku lihat di ingatannya adalah sesuatu yang mengerikan yang baru aku tau , dan semua tindakan yang tidak manusiawi itu di lakukan oleh bangsawan 7 klan master , batin Dillon sembari mengeluarkan raut muka sangat kesal.
" Apa yang terjadi Dillon ? . Tanya Stella heran.
"Banyak hal buruk yang terjadi di Benua Grace yang baru aku ketahui Stella , apa yang di lakukan Tujuh Master klan , itu sungguh mengerikan ." Jawab Dillon sembari terlihat sedih sekaligus marah.
" Aku udah tau keadaan kerajaan dengan baik ,yang mereka lakukan memang tidak berkelas " , Jawab Stella.
"Lalu apa yang akan kamu lakukan sekarang Pangeran ? " Tanya Leon lagi.
" Aku harus meyakinkan ayahku dan Ibuku untuk menghukum semua orang yang melakukan itu, " Jawab Dillon dengan serius .
" Apa yang kamu pikirkan bocah , kau akan di hukum mati jika ke istana , satu - satunya jalan adalah perang melawan tujuh Master Klan dan merebut kekuasaan mereka ." Balas Katherine kesal.
" Jangan kau rendahkan ayahku dan Ibuku , MANA MUNGKIN MEREKA MEMBUNUHKU ANAKNYA !!! " teriak Dillon marah .
" Kau sudah buta , apa yang mereka lakukan terhadap mu selama sepuluh tahun ini ," jawab Katherine
" Apa yang kamu tahu ? , Ibuku sangat menyayangi ku , dia hanya tidak ada pilihan dan pasti ada alasan kenapa itu terjadi ," Jawab Dillon.
'Cih... , aku jauh - jauh kesini hanya untuk menyelamatkan seorang yang bodoh " Jawab Katherine sembari pergi menjauh.
" Katherine kamu udah keterlaluan , dia sudah banyak melalui banyak hal , kau harus memakluminya " Jawab Aisha memarahi Katherine .
" Kalian berdua cukup , Jadi apa pilihanmu sekarang Dillon ? " Tanya Leon .
" Aku akan kembali ke istana , menemui Ibuku , dan meyakinkan Ayahku . " Jawab Dillon serius
Ibu pasti senang aku datang , aku sudah membayangkan Senyuman nya , batin Dillon .
" Baiklah aku akan mengantarmu sampai Istana dan mengawasi dari jauh ." Jawab Leon .
" Terimakasih Tuan Leon. " Jawab Dillon .
Lalu sampailah Dillon dan Stella di Istana , sedangkan pasukan Revolusi mengawasi dari jauh.
Dillon dan Stella melangkah ke dalam Istana menuju Singgasana sang Raja dan Ratu , semua penjaga menyingkir menjauh dari mereka sambil bisik - bisik menghina Dillon .
Raja dan Ratu sudah menunggu mereka di Singgasana beserta Joseph Phoenix dan para saksi murid di Akademi juga Keluarga dari Bangsawan Valonia.
Akhirnya Dillon sampai di singgasana dan melihat sosok yang selalu ingin dia peluk dan yang paling dia sayangi lalu tanpa sadar air mata mengalir di kedua matanya, sambil melangkah untuk menemui sosok itu dan memeluknya sedangkan Stella menemui Ibunya juga.
" Ibu , A- ku Kang-,
" Jangan mendekat lebih dari itu Dillon , aku bukan Ibumu lagi semenjak sepuluh tahun yang lalu , dan hari ini kau sungguh menjadi Iblis sebenarnya dengan melakukan kejahatan . " Jawab Ratu Scarlett memotong sambil memalingkan mukanya.
Jantung Dillon seketika berdegup kencang lalu Dillon berhenti dan terkejut dengan apa yang di katakan Ibunya , sembari menatapnya .
" A-ap- Apa yang kamu katakan Ibu , ini aku Dillon Sang Anugrah seperti yang kamu katakan dulu !! " ,Jawab Dillon tergagap dan gugup bercampur sedih ,
apa yang terjadi, bukankah Ibu harusnya tersenyum dan memelukku erat saat ini setelah sekian lama tak bertemu, batin Dillon
Ibunya masih memalingkan mukanya dan terdiam.
" Cukup Dillon , kamu bukan bagian dari keluarga semenjak di usir sepuluh tahun yang lalu olehku , dan sekarang ada yang lebih penting . " Tegas Raja.
Dillon menunduk dan terdiam dengan air mata yang mengalir deras mendengarkan sang Raja.
Apa ini ?, bukan ini yang seharusnya terjadi, batin Dillon
" Aku sudah mendengar apa yang kamu lakukan di Akademi , kau mengamuk dan membunuh Kepala akademi karena keputusanku melarang mu untuk mengikuti turnamen ," Tegas Raja lalu melanjutkan.
Aku tak mengharapkan yang seperti ini , batin Dillon
" Dan aku tak menyangka pasukan ku juga mati oleh pasukan Revolusi dan kamu tetap kembali ke Istana menyerahkan diri , itu pilihan yang tepat Dillon " Jelas Raja dengan raut serius.
Apa ini pasti cuman mimpi , batin Dillon
Dillon hanya bisa tenggelam dalam batin sambil menatap Ibunya , jangankan untuk meyakinkan raja untuk menghukum bangsawan dan Ranker yang jahat kepada Rakyat , dan membela diri , bahkan mereka sudah menolak keberadaan ku itu sendiri, batin Dillon.
" Dan untuk menebus dosa , dan kesalahan yang kamu lakukan , AKU RAJA BENUA GRACE CARLOS GRACE PHOENIX MEMUTUSKAN UNTUK MEMBERI HUKUMAN KEPADA DILLON PHOENIX UNTUK DI EKSEKUSI MATI LANGSUNG HARI INI UNTUK KEAMANAN , DAN KESELAMATAN KERAJAAN BENUA GRACE ." Teriak Raja Sembari bangkit dan berdiri .
Jika ini bukan mimpi dan memang kenyataan , aku sedang berada di neraka , batin Dillon .
BERSAMBUNG...