Chereads / BLACK LOTUS PRINCESS / Chapter 3 - 2

Chapter 3 - 2

Mungkin persamaan kami hanya manja, ya kami sama-sama gadis yang manja! penyebab utama yang menjadikan aku gadis manja, karna selalu mendapatkan apa yang aku mau tanpa harus bersusah payah membuatku tumbuh menjadi gadis yang tidak tau apa itu arti susah dan membuat kekasih ku tidak betah berhubungan lama-lama denganku, karena aku yang selalu merengek ini itu saat dulu berpacaran dengannya

Di kehidupanku yang lalu aku adalah gadis yang baik, murah senyum dan yang pasti aku bukan gadis yang sombong! Itu sebabnya aku menjadi primadona sekolah selain cantik, baik, pintar, terlahir dalam keluarga kaya, multitalent, dan di sayangi oleh semua orang Hidupku sangat sempurna bukan!

Berbeda dengan si putri Ella, semua pelayannya bahkan takut akan dirinya entah apa yang telah ia perbuat hingga mereka bahkan memandangiku dengan pandangan takut! Dan yang membuat diriku sangat jengkel ialah kenapa aku harus hidup sebagai dirinya sekarang.

Putri Ella hanya pemeran figuran dalam novel sang antagonis yang akan mati di hukum pancung oleh pangeran kembar yang sangat mencintai sang tokoh utama, Sarah Antacius Raquella sepupuku sendiri.

" Ck.. ck.. ck! Nasibmu sangat sial sekali Ella di bunuh oleh tunanganmu sendiri yang tak lain putra mahkota dan adik kembarnya hanya karena kesalahan yang tidak kau lakukan"

" Kau memang jahat, tapi kau bodoh!! Bisa-bisanya kau terjebak oleh gadis ular yang dengan sengaja meracuni dirinya sendiri dengan racun yang tidak terlalu berbahaya pastinya. Dan itu ia lakukan hanya untuk menyingkirkan mu dari posisi sang putri mahkota, benar-benar sial" gerutuku jengkel

" Apa yang harus aku lakukan sekarang?! Aku tak ingin mati apalagi di hukum pancung, Aaarrghh menyebalkan"racauku menghempas kan tubuh ketempat tidur dan menutup mata untuk menuju mimpi indah. ahh kuharap mimpi indah yang kudapatkan!

Ke esokkan paginya sinar mentari telah menyinari seluruh alam, burung-burung sudah berkicau dengan merdunya tapi Ella bahkan masih terlelap dalam tidurnya dan tidak terganggu sama sekali akan kicauan sang burung.

'Tok.. Tok.. Tok'

" Nona bangunlah ini sudah pagi, Duke dan Ducches meminta saya membangunkan nona untuk sarapan"

Suara ketukan pintu dan seruan yang berulang-ulang membangunkan ku dari mimpi indah ku. Kubuka kelopak mataku perlahan, bangkit untuk duduk dan menyesuaikan penglihatan ku lalu menyuruh maid itu masuk

" Masuklah Flo, aku sudah bangun" ujarku dengan suara serak khas bangun tidur, setelahnya masuklah seorang gadis mungil bersurai hijau dengan manik onyx yang pekat, ia adalah pelayan setia Gabriella tak lain tak bukan ialah Flora Arghaeta middle

" Oh..  astaga siapa anda?"kaget flora saat melihat Ella

" Ada apa denganmu, ini aku nonamu.  Apa sekarang kau yang mengalami lupa ingatan flora?"tanyaku menaikkan alisnya sebelah

" ah ti..tidak nona. Maafkan saya, saya hanya kaget karena melihat rambut nona yang acak-acakan tidak seperti biasanya yang tampak rapi meskipun anda baru bangun tidur"jelasnya kepadaku

" Apa anda memiliki masalah nona? Maaf saya tidak bermaksud untuk ikut campur hanya--.."kalimatnya yang ku potong

" Ah ya aku mengerti, aku tidak apa-apa. Hanya sedikit berusaha mengingat hal yang aku lupakan" kata ku berbohong, yah karna yang sebenarnya aku stres karna takut nasibku akan sama seperti di novel

" Jangan dipaksakan nona, saya yakin anda akan secepatnya mengingat semua hal yang anda lupakan"

" Ya kuharap!! Baiklah sekarang siapkan air untuk aku mandi,  tubuhku sangat lengket setelah tidur berhari-hari dan tidak berendam rasanya sangat tidak nyaman" ujarku dingin yang langsung dipatuhi oleh maid ku, aku baru menyadari ini bahwa setiap aku berbicara nada bicaraku selalu terdengar dingin dan menusuk.

Apa karakter Ella benar-benar akan sesuai dengan novel yang kubaca, Aish jika benar itu berarti disini aku akan menjadi satu-satunya putri dengan wajah datar tanpa senyum, selalu berkata dingin dan sarkas terhadap orang lain. Oh itu mungkin buruk, aku tak ingin berwajah seperti tembok:-racau batinku frustasi

" Nona airnya sudah siap biar saya bantu melepaskan pakaian anda" flora menyadarkan ku dari pikiran-pikiran frustasi ku.

" Hn, lakukan"ujarku dibalas anggukan flora, berjalan ke arahku dan melakukan tugasnya sebagai pelayan pribadiku

Setelah melakukan ritual mandi pagi rasanya nyeri di sekujur tubuhku mulai berkurang, dan sekarang aku merasa jauh lebih baik, pastinya jauh lebih segar dari hari-hari sebelumnya. Luka di pelipis ku juga sudah mulai menutup, entah ramuan apa yang mereka berikan padaku yang pasti ramuan itu sangat ampuh meski rasanya sangat pahit.

" Nona akan pergi hari ini?"

Mendengar pertanyaan itu membuat Ella memandang Flora yang masih sibuk untuk menata rambutnya. Ia pandangi wajah baru yang ia miliki sekarang, wajahnya sangat cantik dengan rambut merah muda panjang yang bergelombang, alis dan bulu mata yang berwarna sama seperti rambutnya, bibir kecil tipis yang merah merekah bahkan tanpa polesan apapun.

Kulit putih bersih seputih porselen, sangat halus dan lembut. Pipi merona yang tembem dan kenyal, jangan lupakan lesung pipi yang akan selalu muncul setiap kali ia berbicara, andaikan ia mau untuk tersenyum dan dipadukan dengan lesung pipinya pasti akan terlihat manis dan cantik

Meski terlihat cantik, itu tak akan menjamin kehidupannya bahagia dan aman-aman saja, buktinya kisah percintaannya begitu tragis.

Hah, aku memang sudah menerima takdir hidupku di kehidupan ini, dan jika aku ingin bertahan hidup disini. Satu-satunya cara adalah menjauhi sang tokoh utama pria, yang tidak lain tidak bukan adalah pangeran Ethan Luciffer Enchanter, putra mahkota kerajaan Enchanter sekaligus pria yang akan menjadi tunanganku, serta sang tokoh utama wanita Sarah Antacius Raquella sepupuku yang licik itu juga masuk dalam list orang-orang yang harus aku jahui.

Oh jangan lupakan second male, pemeran pendamping pria pangeran Ellard Lavianta Enchanter pangeran kedua kerajaan Enchanter dan juga kembaran dari tunanganku! Aku juga harus menjauhinya mengingat ia juga terlibat dalam keputusan hukuman pancung yang nanti akan ku jalani, yah aku harus menjauh dari ke-3 orang itu, jika aku ingin bertahan hidup didunia novel ini.

" Hn aku ingin ke rumah kacaku" kataku yang akhirnya menjawab pertanyaan flora setelah lama terdiam

Rumah kaca yang aku maksud adalah sebuah taman bunga yang dikelilingi oleh segala macam warna dari bunga mawar dan bunga lily, aku sangat menyukai keduanya. Ah maksudku putri Ella sangat menyukai kedua bunga itu makanya ia meminta untuk dibikinkan sebuah taman mawar dan lily yang dikelilingi oleh rumah berbentuk kaca.

ah di dalamnya juga terdapat danau untuk ikan-ikan kecil peliharaan ku, dan ingat disitulah aku terjatuh hingga tak sadarkan diri.