Chereads / BLACK LOTUS PRINCESS / Chapter 7 - 6

Chapter 7 - 6

Laki laki pemilik mata bulat bermanik Jade dan berambut merah dengan garis rahang yang tegas, tubuh tinggi nan tegak!!

Ohh.. jangan lupakan wajah kaku dan datarnya, ia memang adalah kakak kedua ku anak Duke Van Houten Calvin dark Van Houten yang menjabat sebagai tangan kanan pangeran Ellard.

Bagaimana bisa ada pahatan sesempurna ini, Oh tuhan ciptaan mu begitu sangat indah.

Mengapa ia harus menjadi kakak ku sih?!

Kan wajah tampannya itu menggoda imanku untuk memilikinya hihihi;v

Ckk,, Ella berdecak saat menyadari apa yang baru saja sudah ia pikirkan!! Lagian yang harus kalian tahu mereka ber-empat itu sangat tampan dan ketampanan putra mahkota dan pangeran kedua adalah yah terbaik di dataran Enchanter ini, tidak ada tandingannya.

" Ella jangan memandang ku seperti itu" kalimat itu menyadarkan ku dari lamunan panjang yang barusan kulakukan

" Hemm,, ya apa?! memangnya aku melihatmu seperti apa?"menaikkan alisnya

" Seperti ingin memakan ku"santai dengan wajah datar, waja Ella memanas mendengarnya. telinganya bahkan memerah sangking malunya

' ahhh... Ella bodoh!! pasti wajahku sangat aneh tadi,, lagi salahkan wajahnya yang sangat mempesona itu. Aku bahkan tak sadar memandangnya sangat lekat tadi.. Huuuuaaaaaaa'

" Ap.. apa. aku tak memandangmu seperti itu" Ella canggung

" Lupakan! kau belum menjawab pertanyaan ku"balas Calvin lagi

" Oh benarkah, apa yang kau tanyakan? aku sedikit tak mendengarnya tadi"ngelesnya

" Bukan sedikit, tapi memang tidak mendengarnya"datar Calvin

" Okee, baiklah aku memang tak mendengarmu! puas, sekarang jelaskan apa yang kau tanyakan tadi"Ella merotasi mata

" Mau kemana?"always datar

" Pulang"singkat padat dan jelas

" Saat aku baru sampai?"menaikkan alis memandang Ella dengan pandangan tak terima mendengar jawaban dari adiknya itu

" Ow.. Ho.. Ho..!! kau tahu saudaraku, kau datang di waktu yang tidak tepat. sepertinya princess kecil kita itu sedang tidak mood" Kelvin berjalan ke arah kedua saudaranya, dan terkekeh melihat raut wajah badmood adiknya

" Jangan menggangguku jelek!! Awas" mendelik kearah kelvin kemudian berbalik dan berlalu pergi sambil menabrak bahu calvin. Flora berlari menyusul nonanya saat ia lihat Ella telah keluar dari rumah kaca

" ne pouvait pas se detendre comme dihabitude"menatap punggung adik kecilnya

" моя маленькая девочка такая hehe"balas Kelvin terkekeh gemas

" Jullie spreken Frans en het antwoord met Russisch is heel vreemd" Ellard menimpali

" e tu sei più strano perché rispondono alla loro conversazione in olandese" Ethan menjawab dengan datar.

setelahnya Kelvin tertawa terbahak bahak karna mendengar balasan yang mereka pake saat berbicara tadi adalah bahasa yang berbeda beda, sedang Ellard hanya tersenyum tipis. kedua manusia kaku yang tak lain adalah Ethan dan Calvin hanya diam dan berusaha menahan kedutan di kedua bibir mereka

Ella berjalan tergesa-gesa meninggalkan rumah kaca miliknya, ia sangat tidak menyukai suasana di rumah kaca tadi. dan kedatangan kedua kakak kembarnya beserta kedua pangeran itu benar-benar merusak moodnya, ketenangannya juga sangat terusik akibat mereka

" Na.."

" No... lla"

" Nona... lla"

" Huuhh, suara siapa itu?"Ella berhenti berjalan, menengok kanan kiri untuk memastikan apa pendengarnya tidak bermasalah

" Huuh,, Hah.. non.. na.. hah" flora terduduk di samping Ella yang sedang berdiri dan berjengit kaget akibat kedatangan flora yang tiba-tiba

" Astaga... flora!! kenapa suka banget sih mengagetkanku"berkacak pinggang melihat flora yang sedang sedang mengatur nafasnya

" Dan dari mana saja kau.. hah!! mengapa kau sangat suka menghilang hilang sih flo" dengan suara menusuk, flora terbujur kaku mendengarnya

" Mm.. ma.. maaf nona. sa.. saya tidak bermaksud. La..lagian kan nona yang meninggalkan saya duluan, bukan saya yang menghilang hilang"protes flora cemberut

" Ehh.. benarkah?"menyipit menatap flora tajam yang dibalas anggukan lemas Ella

" Ohh.. hmm sorry! cepat berdiri lalu kita pulang"menepuk jidatnya dan mengulurkan satu tangannya untuk membantu flora berdiri

" Ee.. ehh gak usah non. saya bisa kok berdiri sendiri"

" Sudah cepat... pegel nih"wajah Ella lebih datar lagi

" Y... ya nona"flora canggung menerima uluran tangan nonanya

" Ayo"Ella melangkah pergi

" Eh.. ayo kemana? dan ini kita pulang naik apa yah non? apa kita kembali aja yah non, ikut bersama tuan kelvin ia pasti akan kembali ke rumah untuk mengganti baju, dan kita bis--.."di sela Ella

" Jalan kaki"

" Maaf.. nona?"flora yang tidak mengerti

" Kita pulang jalan kaki"jelas ella

" Ap.. apa jalan kaki? nona ingin pulang dengan berjalan kaki?"keget flora

" Yah"

" Ti.. tidak.. tidak. saya akan panggilkan tuan muda dulu, anda tidak usah--.."

" Bagaimana kalau kau saja yang pulang bersama kelvin, dan aku berjalan kaki"

" Jangan,, Duke bisa marah jika tahu anda pulang sendirian"

" Aku akan baik-baik saja?"Ella mengangkat bahunya, lalu hendak melangkah pergi

" Tapi nona"

" Sampai bertemu di rumah"pergi dari hadapan flora yang wajahnya berubah pucat dan segera berlari mengejar nonanya sebelum ia akan kehilangan keberadaan majikannya itu. Lagian ia heran, mengapa nonanya itu bisa berjalan dengan secepat itu, yang ia ingat nonanya itu sangat malas dan sangat tidak suka berjalan tanpa kereta kuda yang akan mengantarnya dan apa yang ia lihat dan dengar sekarang, nonanya benar-benar ingin pulang dengan berjalan kaki. flora mengira tadi itu hanya candaan nonanya saja.

Ia juga lupa memangnya sejak kapan nona Gabriella Gilbert Trancy bercanda!! Hahhh... dia bahkan berpikir apa itu benar nona mudanya? wajahnya memang nonanya tapi sikapnya agak berbeda dari biasanya, ia senang nonanya menjadi sedikit lebih hangat dan perhatian kepada orang sekitarnya. Ahhh tidak lebih tepatnya hanya kepada keluarga dan penghuni kediaman Duke Van Houten, tetap saja flora merasa aneh dan masih belum terbiasa,. sudahlah untuk apa ia pikirkan lebih baik ia berlari lebih cepat, ia hampir kehilangan Ella dari pandangannya

Ella berjalan memasuki kawasan perkotaan yang ia lewati tadi, dari sini ia bisa melihat jembatan yang tadi juga sempat ia lalui saat perjalanan menuju rumah kacanya.

Jika berjalan kaki seperti ini ia jadi bisa melihat pemandangan yang ada di dataran Enchanter ini dengan lebih jelas, ternyata banyak toko dan perumahan di kanan kiri jalan yang sedang ia lalui sekarang, saat menaiki kereta tadi ia hanya melihat beberapa toko saja dan tidak melihat ada perumahan. bahkan ada beberapa taman bunga disetiap jalan yang ia lalui barusan.

'aku tak menyesal berjalan, pemandangannya sangat indah. Huh,, mood ku bahkan telah kembali karna hawa sejuk dan bersih di kota ini, semua orang di dataran ini sangat menjaga kebersihan. aku tak melihat ada 1 helai pun sampah di tengah jalan atau bahkan sungai yang ada di bawah jembatan tadi. Dan itu menurutku lebih baik lagi, mungkin itu point plus dunia ini daripada diduniaku dulu'