Di dalam kelas yang ramai karena sedang tidak ada Guru. Jadi, jam pelajaran kosong. Ini kesempatan Elina, Yoshi, Aghni untuk konser di depan papan tulis. Kayla memilih menelungkupkan kedua tangannya dan menenggelamkan wajah tertidur pulas di dalam kelas. Dan Azura tengah cengar-cengir bermain ponsel, seperti ia sedang chattingan dengan Doi. Aktivitas bebas memang membuat kelas aktif dan berisik.
Suara cempreng dan benar-benar minta disrampang pakai sapu. Tapi sapu-sapunya malah dijadikan gitar dan mic bernyanyi.
Everyday is holiday
With follow me i mawey.
Sibuk mikirin hidup, yang penuh tanda tanya....
Cuekin aja jalani saja ikutilah alurnya....
Saat kau lelah dan mulai resah bernyanyilah saja..Syalalallalalalalalalallala....
Ketika sakit hati. Aw aw...
Tiada yang peduli.....Ingat banyak yang lain menanti.....
Tinggalkan bebanmu.. Lepaskaaaaan, enjoy ajaaaaaa...
Brakkk!
Gubrakkan meja itu membuat Elina terkejut. Ternyata Kayla yang melakukannya. Menatap tajam ke arahnya, "Elina, lo berhenti nyanyi atau gue lempar pake kotak pensil ini?" pertanyaan macam apa ini, wajah kusut Kayla sangat mengerikan. Elina dan lainnya mengembalikan sapu ke tempat asalnya.
"Tidurnya ke ganggu, jadi macan." bisik Agni.
"Macannya ngamuk," bisik Yoshi
"Rasain lu! Lagian suara cempreng pede banget," celetuk Azura. Lalu terkekeh melihat kepolosan Elina saat Kayla marah karena tidurnya terganggu.
"Maaf beb, lagian pelajaran kan lagi kosong." Elina, seraya menarik kursinya lalu duduk di samping Kayla.
"Berisik El, sumpah kuping gue kek mau pecah!" jujur Kayla,
Azura terkekeh. Sahabat emang paling bisa banget jujur meski menyakitkan. Tapi, kalau ditahan-tahan bisa bengek telinga orang yang ada di kelas ini. Yoshi dan Agnhi duduk di atas meja Kayla. Cowok-cowok ganteng ini mendekati Azura tapi mereka malah dekat dengan Elina. Jadi bergabung menjadi teman mereka.
"Kalau boleh jujur, kuping gue juga panas." aku Yoshi, cowok bertindik dengan mata hitamnya.
"Iya, gue juga. Anjaaaaayyy! asik lagunya. Tapi suaranya hahaha." ledek Aghni, cowok bergingsul dan senyuman manis membuat para gadis iri dengan Azura. Karena pada dasarnya Aghni udah ngebet pen jadi pacar Azura.
Aghni belum tahu pawang asli dari Azura. Haha.
"Bentar lagi istirahat, siap-siap ke kantin. Aghni! Mana hari ini lo tlaktir kita!" ujar Kayla,
"Lah kok gue?"
"Mau nggak jadi pacarnya Azura?" ujar Kayla lalu terkekeh melihat wajah siap dari Aghni. "Haha, jangan terlalu berharap Aghni ganteng, mending lo cari yang lain. Azura udah punya pawang!" lanjut Kayla, lagi-lagi hati Aghni potek.
"Kayla apaan ih," senggol Azura.
Triiing!! Bel istirahat. Mereka bergegas pergi ke kantin.
Kayla kini menjadi pusat perhatian para murid di sekolah. Terdengar cibiran tentangnya dengan Gabriel. "Jadi bener, Kayla punya hubungan sama Gabriel?" "Si ganjen, idih."
"Cantik sih, tapi gatel banget. Apalagi tadi gue liat sama Haru juga."
Banyak cibiran-cibiran lainnya, tapi Elina dan Azura merangkul Kayla dengan mengelus pundak sahabatnya. "Yaelah, biasa aja kalik. Lagian mereka kagak tau hubungan gue sama Gabriel. Uhhhh gemes sama mereka!" ujar Kayla seraya menggibaskan rambutnya. Cewek itu tidak memperdulikan omongan mereka. Bar-bar ini mah.
"Good!" kedua sahabatnya juga ikut menggibaskan rambutnya.
****
Sepulang sekolah, Gabriel mengantarkan Kayla ke sebuah toko buku. Baru kali ini Gabriel memenuhi permintaan Kayla. Biasanya Gabriel sangat malah dan jengah sekali. Kayla tak lepas menggandeng lengan Doi, kemudian memilih-milih Novel yang akan ia baca. Sudah lama ia tak membaca Novel, Gabriel melirik wajah gembira cewek itu.
"Mau beli berapa?" tanya Gabriel,
Cewek itu menoleh, "Eum, kayak 2 aja deh. Uangnya mau aku tabung juga hehe." jawab Kayla.
"Aku yang bayarin, simpen aja uang kamu." balas Gabriel,
"Beneran? Ughhh makasih sayang?" ketika Kayla akan mencium pipi Gabriel, telunjuk cowok itu langsung menahan muncungnya bibir Kayla.
Kayla terkekeh.
"Buruan, abis ini kita makan dulu." ujarnya santai, "Ha? Makan di luar gitu?" tanya Kayla, baru kali ini Gabriel mengajaknya makan. Di luar lagi, kerasukan apa manusia ini?
Gabriel menganggukan kepalanya, sedikit tersenyum tipis pada Kayla. Kemudian mengikuti langkah Kayla menuju kasir. Saat Gabriel sedang memberikan uang pada kasir, Kasir wanita itu memandang Gabriel kagum. Senyam-senyum melihat kegantengan Gabriel. Kayla mengerucutkan bibirnya, "Ekhem-hem, buruan mbak." cibir Kayla.
"Resiko punya calon suami ganteng, apalagi mirip banget sama pemain Love revolation, Lee kyungwoo." gumam Kayla, membuat Gabriel terkekeh.
"Ih, ngapain kamu ketawa?" tanya Kayla kesal,
"Nggak, ayo buruan! Keburu aku berubah pikiran."
Setelah keluar toko, mereka berdua masih berdiri di depan toko. Gabriel menoleh ke sana - kemari. Ketika Kayla melihat orang memakai jaket hitam rambut gondrong dan memakai masker. Cewek itu langsung mengumpat di lengan pundak Gabriel. Jantungnya berdegup kencang, membuat Gabriel langsung khawatir.
"Hei, kamu kenapa?" tanya Gabriel.
Kayla hanya menggeleng, belum mau menunjukkan wajahnya. Gabriel memegang pundak cewek itu dengan lembut. "Ya udah kita pulang yah?" ajaknya lembut.
Kayla langsung mengangguk, matanya masih belum mau iya buka. "Entah kenapa gue takut banget sama orang tadi. Kayak mirip di mimpi gue, ngejahatin gue gitu. Ya tuhan, takut." batin Kayla, lalu membuka matanya dan menangkring di boncengan.
To be continue.
Vote dan komen yak!
Aku bagi waktu guys, sibuk banget soalnya.