Sudahlah, abang tamat riwayatnya ketika mendesah memeluk tubuh Tika yang sudah berhenti bergerak gelisah. Hanya abang yang bergerak dengan instingnya, di mana Tika bangun karena itu.
"Bang ngapain sih, ganggu tidur aja!"Gerutu Tika masih belum mengerti apa yang sedang terjadi.
Samapi beberapa detik kemudian sesuatu yang basah terasa di bawah bokongnya, Tika meraup wajah abang dan melihat jika napas abang masih menggebu-gebu juga raut wajahnya sedikit memerah.
"Udah, abang mau ke kamar mandi."Kata abang menurunkan tubuh Tika dari pangkuan.
Tanpa menunggu lagi Farhan hengkang angkat kaki, sebelum dia semakin gila dan membuat malu diri sendiri.
"Tadi itu..."
.
.
Hari ini adalah hari yang dulu sangat di nanti oleh Tika, di mana dia memakai baju pengantin dan bersanding dengan sang kekasih. Dulu sih Tika cuma berpikir tentang abang sampai ada Fahri namun malah di khinati sedemikian rupa.
