PLAKKK
"Bodoh, keparat nggak berguna!! Harusnya kamu buat tunangan kamu itu malu karena mempermalukan kamu dengan jalan bersama laki-laki yang bukan tunangannya!!"Suara lelaki paruh baya itu menggelegar dalam ruangan luas yang kini di tempati oleh tiga orang.
Satunya tengah duduk bersidekap di sofa menatap kakaknya yang berdiri mengepalkan tangan, menunduk tidak membalas kemurkaan ayah mereka. Hanya menerima dan dia mencebik tidak suka.
"Kamu juga seharusnya membela adikmu sendiri! bukan malah membawa tunangan brengsek kamu itu, dari awal sebenarnya ayah ragu kamu minta di lamarkan seorang perempuan yang jauh dari kasta kita kak!"
"Penilaian terkahir untuk tunangan kamu, di makan malam khusus keluarga besar kita. Dinner makan tidak jadi hanya antara dua keluarga yang akan besan, tapi sekaligus merayakan ulang tahun pernikahan ayah dengan ibumu!"Final ayahnya segera pergi dari ruang kerja miliknya meninggalkan kedua anaknya.