[Lu harus datang!]
Abang mencebik lagi membaca pesan singkat dari Fahri yang beberapa hari terus meneror dirinya agar datang ke acara pernikahannya dengan Tika, benar-benar menyebalkan.
Farhan bakalan datang kok, tapi dia datang telat yang mungkin resepesinya sudah selesai abang baru tiba setelah semua orang bubar. Itu niat awalnya tapi beberapa ada pesan lagi masuk, abang merasa aneh sekaligus bingung menjawabnya.
"Ini...kenapa sama si Fahri?"
[Tolong...]
.
.
Anis bagai penguntit yang terus mendekati Farhan selama di singapura, dia tidak jadi pergi ke Malaysia melihat jika Anis tidak menyerah untuk meminta dia datang ke resepsi pernikahan Tika dan Fahri.
"Kamu mau kemana lagi hari ini?"Itu tanya suara Anis kepada Farhan yang tengah memakai celana training dan kaos abu-abu keluar dari restoran pagi-pagi di akhir pekan.
"Seperti yang kamu liat."Jawab abang meninggalkan Anis begitu saja.