Abang melepas jasnya, menoleh untuk menemukan Tika sudah berganti baju. Sekarang keduanya resmi menjadi suami istri dimana paras Tika masih saja muram penuh duka, Farhan tidak bisa berbuat banyak.
Memberi waktu pada Tika untuk bersedih sebelum dia nanti menghentikan jika sudah berlebihan, intinya abang tetap di sisi Tika.
Dia melihat jika Tidak ada tanda-tanda akan bicara dengannya, jadi abang berinisiatif mendekat, dia sentuh bahu sang istri.
"Tika... abang mau keluar sebentar ya. Ada Hana sama Farrel."Tika menoleh hanya untuk mengangguk dengan senyuman tipis.
Abang tatap wajah sayu yang tidak bersemangat itu dengan sendu, dia juga balas tersenyum dan membuka mulut ragu untuk bicara. Tapi akhirnya dia perlu memberi tahu pada Tika.
"Ambil waktu sebanyak-banyaknya untuk menyelesaikan kesedihan kamu, abang di sini kalau kamu udah selesai sama semuanya."Kata abang kemudian mengecup pipi Tika dan pergi.
Tika menangis lagi setelah pintu kamarnya tertutup.
.
.
