Ternyata, lelaki di hadapakan Tika itu nggak ada kata mundur sepertinya walau Tika sudah tolak secara tidak langsung juga kehadiran abang dan mas Bara di sini.
Tapi ada abang, jadi abang yang menjawab segala wawancara dari laki-laki entah siapa, anggap saja Tika sudah tidak kenal, jadi Tika bisa makan dengan lahap.Sayang, mantan yang memang sedari tadi Tika tau duduk di restoran yang sama itu juga datang mendekat.
Menepuk bahu abang, berbicara riang sok kecentilan. Tika enek, jadi cepat-cepat menyelesaikan makan.
"Bang, katanya mau ke petshop melodi. Buruan yuk ah, kasian Miu sama Rion tau."Katany sok teruru-buru bangkit membenahi pakaiannya.
Mengeluarkan dompet segera di tahan abang yang melihat,"Biar abang aja. Sono kamu tunggu sama si Bara tuh."
"Gak deh, aku tunggu sama abang aja. Sama mas Baras nanti di gigit."Jawabnya asal menggaet lengan abang, ikut seperti itik pada induknya.
Bara yang melihat itu ngakak seketika, dia menertawakan tinggi badan Tika dengan Farhan yang jomplang. Farhan juga pernah cerita dia kesal kepada adik angkat masa perkuliahan itu, suka memakai celana dan dia di anggap kakak bukan pacar yang sontak membuat Bara tau jika Farhan menaruh rasa namun takut di tolak mengaku cinta.
Namun nyatanya sekarang, terpampang di depan mata jika Tika tadi memakai cincin milik Farhan yang di beli lima tahun lalu untuk Tika, tetapi tertahan karena merasa tidak pantas.
"Farhan tunggu!"Ini suara mak lampir nih, Bara memicingkan mata tidak suka ke arah Anis.
"Weh, perintilan mesin cuci! Mau ngapain lu?!"Cegat Bara seketika, tentu saja.
Dia tidak ingin membuat Farhan bego itu, terpedaya mantan sialannya ini. Sudah tau calon istrinya suka mengasumsikan secara pikirannya tanpa bisa di minta. Si Ani malah mau mengejar, mau ngapain, mau buat ribut dua sejoli?
"Apa deh, lepasin Bara. Tuhkan... anjing Bara Farhan jadi pergi---Farhan, tungguin aku mau ngomo..."
"HALAH!! Mau ngomong apaan lu, paling juga mengingat masa lalu doang! Jangan buat ribut hubungan orang deh, move on dong cumi!"
Nggak akan peduli, Anis malah mendorong Bara drama banget kaya film-film. Ceweknya keukueh mau ketemu mantan yang sudah punya tujuan lain menuju pelaminan, tapi mantan tidak mengaca dulu.
Contoh potretnya Anis-Anis ini, fucek girl sekali sampai Bara kesal. Dia mana bisa kan dorong tubuh besar Bara yang ototnya sana sini keliatan, cuma burungnya saja tersembunyi. Kalau sampai keliatan bisa-bisa mimisan semua orang melihat dan dia berakhir kena pasal di kepolisian karena memperlihatkan burung dadali kebanggaan miliknya.
Pokoknya tidak apa-apa dia di tinggalkan asal bisa membantu Farhan untuk menenangkan Tika, yang sudah dia percayai dapat membahagiakan hati sahabatnya itu.
"Anjing lepasin!!"Maki Anis ketika sudah tidak menemukan wujud Farhan.
"Sialan lo ya!! Gak guna banget sih hidupnya!"
Bara menggaruk lehernya sengaja walau tidak gatal."Mulutnya kurang cantik, pake filter dong. Pantas kalau Farhan putusin lo dulu, kasean deh. Sekarang malah berharap ya karena liat saingan lo sedari dulu sekarang masih bisa dekat sama mantan terindah lo."Ejek Bara yang membuat Anis kembali tempat duduknya.
Sebenarnya temannya tadi sudah memisahkan Bara yang memegangi teman perempuan mereka kok, sayang di halangi oleh Bara yang mengancam kalau itu urusan mereka berdua sebagai sepasang kekasih. Padahal dari mana, ogah banget tapi ini demi ketentraman hubungan sahabatnya.
Awas saja Farhan tidak balas budi, dia mutilasi si budi yang lupa di balas!!
.
.
Baca cerita GRATISku yang berjudul [Aku milikmu sayang ]^^
.
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK UNTUK MENDUKUNG CERITAKU^^
KALIAN BISA MEMBERIKAN POWERSTONE ATAU GIFT PADAKU^^
TERIMA KASIH BANYAKKK
.
Plagiat silakan angkat kaki kalian dari cerita saya!!!
√ Hak cipta cerita ini di lindungi oleh undang-undang!!
Ini karya asli saya. Jadi jika ada tulisan yang sama seperti ini. Berarti dia mengambil cerita saya.!!!
Sebab ini berasal dari otak dan pikiran saya!!!
Tolong katakan atau hubungi saya jika ada cerita yang sama persis seperti cerita saya. Karena, walau saya penulis baru. Saya tetap menulis cerita dari pikiran saya yang rumit tanpa mau susah-susah plagiat karya orang.
[karena saya masih mampu membuat karya sendiri]