"Makasih ya, gue duluan kalau gitu."Begitu suara si betina rimba meninggalkan mobil abang yang sudah terparkir.
Tika sih mana peduli, bodo amat.
Mau dia duluan, mau loncat dari lantai atas mall atau atraksi di sini. Tika nggak peduli.
Abang yang tidak peka ini malah nggak ada rasa, berjalan duluan menuju pintu masuk mall tanpa menunggu Tika yang dongkol. Baik, kalau abang bersikap seperti itu. Tika bakalan buat abang juga rasain nggak enaknya di abaikan.
Melihat abang gerak jalan tanpa menoleh pada Tika sehabis ketemu mantan, Tika nyeri ati euyy.
Masuk pintu masuk mall, Tika ambil arah berlawanan dari abang dan menuju ke toko buku. Tika malas liat muka abang, dia mual-mual dan meradang di dadanya.
Nggak sadar apa, kalau Tika sedang cembukor karena mantan abang ini. Harus banget gitu nostalgia ketika Tika sedang memastikan abang benar-benar pada hubungan mereka.
Dengan sosok tubuh kerdil nan menggemaskan, pakaian Tika itu kemeja berbentuk dress selutut dan rambut sebahunya yang bergelombang. Membentuk wajah bulatnya lebih menarik, beberapa pasang mata dari pria sampai wanita menatapnya penuh minat.
Sebab Tika memang seperti magnet kadang kala, menarik orang untuk melihatnya yang berjalan selayaknya model terkenal di atas catwalk.
Alasan yang membuat abang kalang kabut jika Tika bepergian sendiri, takut di tikung tanpa bisa berkutit.
Ponsel Tika berdering, dia lihat kontak yang menelpon dan memutar mata sebal. Dengan gaya ogah-ogahan, Tika angkat.
"Kamu dimana?!!"
"Nggak tau, di mana kali ini. Habis yang ngajakin jalan lupa sama Tika sih."
"Gimana bisa, kamu nyasar kah?"
"Tika gak tau abang, udah. Jalan sendiri aja, tadi juga Tika nggak di anggap kok wujudnya. Udah dulu ya, Tika mau jalan. Kalau mau nungguin, bisa kok. Tapi kalau enggak juga gapapa. Nanti minta mas Fahri jemput."
"Tik..."
Dahlah, kelar. Tika matikan sambungannya, dia memang kekanakan. Tapi Tika selalu tidak mengerti soal cinta dan perasaan, pasti tingkahnya akan kekanakan sekali. Dia butuh sosok dewasa untuk mebimbingnya menjadi lebih baik, bukan yang menjugdenya karena sikap tidak dewasa dan manja.
Sejujurnya, manja itu sifat yang selalu ada pada diri amnusia ketika dia bertemu dengan orang yang tepat.
Toh, Tika manja-manja hanya pada keluarga dan orang ynag dia kenal dekat kaya abang, pengecualian Fahri yang sdah buat Tika nyaman karena keterbukaanya dalam bericara tanpa di tutup-tutupi seperti abang yang sok jadi rahasia.
Dulu Tika pernah kepedean kalau abang suka sama Tika, karena bang Tara kasih spoiler abang ini mau nyatain cinta sama Tika. Tapi parahnya pas dia percaya dan sudah kepedean bahwasannya cintanya tidak bertepuk sebelah tanga, eh abang bawa pacar baru di kenali ke Tika yang hancur lebur hatinya ketika itu.
Selama seminggu Tika tidak mau ketemu abang dan memilah lagi perasaannya yang berserakan, dia rapihkan serpihannya untuk menata dan meraba apa yang dia inginkan jika berakhir tragis.
Tika memutari mall sendirian dengan telepon yang tidak berhenti berdering, memang ada saat tidak bunyi tapi lebih sering panggilan masuk. Jadi Tika silent saja deh. Dia berhasil membeli lipstik baru berwarna pink yang tidak terlalu cerah, Tika lupa lagi. Intinya itu nomor dua saja.
Terus Tika beli dress lagi, sekalian beli sepatu yang cakep di mata aman di kantong. Sadar perutnya kemudian memanggil waktu untuk makan, Tika mencari restoran steak ynag biasanya abang singgahi bersama Tika.
Eh, memang dasar Tika kadang suak apes. Malah ketemu lagi sama betina rimba dan laki-laki di bioskop itu. Niat hati ingin makan steak daging sapi sendirian, mencoba sendiri dengan uang yangg dia bawa tanpa bawa unsur abang.
"Hai... Kamu Tika yang waktu di bioskop itu, kamu ingat gak?"
Tika meringis dan menjawab setengah hati.
"Iya, ini aku. Kamu lagi ngapain."Tika panggil kamu karena dia memang tidak mengingat namanya, tidak penting sih.
.
.
Baca cerita GRATISku yang berjudul [Aku milikmu sayang ]^^
.
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK UNTUK MENDUKUNG CERITAKU^^
KALIAN BISA MEMBERIKAN POWERSTONE ATAU GIFT PADAKU^^
TERIMA KASIH BANYAKKK
.
Plagiat silakan angkat kaki kalian dari cerita saya!!!
√ Hak cipta cerita ini di lindungi oleh undang-undang!!
Ini karya asli saya. Jadi jika ada tulisan yang sama seperti ini. Berarti dia mengambil cerita saya.!!!
Sebab ini berasal dari otak dan pikiran saya!!!
Tolong katakan atau hubungi saya jika ada cerita yang sama persis seperti cerita saya. Karena, walau saya penulis baru. Saya tetap menulis cerita dari pikiran saya yang rumit tanpa mau susah-susah plagiat karya orang.
[karena saya masih mampu membuat karya sendiri]