Chereads / EAT ME SIR. / Chapter 22 - MANTAN ABANG KENCENG YA, BUN!

Chapter 22 - MANTAN ABANG KENCENG YA, BUN!

"Iya nanti juga gue nikah, bte. Mbak ada apa nelpon gue?."

"Bete aja gue, sejak berhenti kerja di rumah terus. Kapan-kapan lu main lagi kek ke rumah gue."

Tika terkekeh, kebiasaan mbak Naomi menelpon Tika kalau sedang bete dan kesepian. Tika itu tempat sampahnya mbak Naomi di kala galau. Mbak Naomi juga penasihatnya Tika secara nggak langsung kalau masalah hati, biasanya dari hati ke hati seorang wanita bakalan kenceng nyambungnya.

"Lu lagi di mana?."

"Di mobil, nunggu abang. Eh, kok lama juga abang."

Tika arahkan matanya keluar untuk melihat jika abang tengah bericara dengan seorang perempuan di luar, siapa itu. Keliatannya cantik, tinggi putih dan tinggi.

Abang kemudian masuk di barengi dengan perempuan itu di jok belakang.

"Tik, temen abang ikut bareng. Gapapakan?"

Tadinya Tika mau bilang nggak tapi wanita ini sudah duluan nyerobot sok kenal kearah Tika.

"Hai... maaf ya, gue numpang ikut mobilnya. Tadi mesen ojol enggak ada yang nerima."

"Oh... iya gapapa, memangnya mbak mau kemana?."

"Aku mau ke mall, ada janji sama klien. Liat ada mas Farhan aku minta ikut, hehehe"

Tika mengernyit, jiwa-jiwa seorang wanita yang terganggu karena ada betina menyentuh kepemilikannya, langsung memberi alarm pada kepalanya.

Abang kemudian menjalankan mobilnya tanpa menjelaskan lebih banyak kepada Tika, yang hasilnya membuat Tika menerka-nerka gerangan wujud manusia berkelamin wanita di belakang yang kini malah mendekat di antar kursi penumpang dan pengendara.

"Kenalin nama gue, Anisa. Kamu adiknya mas Farhan dari masa kuliah itu kan ya, langgeng juga adik-kakak zonenya. Nggak mau ada naik tingkatan gitu?"

"Oh, hehehe. Aku Tika,"Katanya memaki dalam hati ingin membuka pintu mobil yang masih berjalan dan mendorong betina dari rimba ini.

"Gue kalau begini, jadi inget dulu waktu mas Farhan masih jadi pacar gue deh Tik. Eh, gue cerita gak papa ya."

Tika diam, mana mau dia menjawab. Abang malah mendiamkan seakan mengiyakan, ya jadilah betina hutan rimba ini memulai kisahnya.

"Dulu pas pacaran mas Farhan masa bisa diem sih di mobi, dia paling petakilan di mobil. Nyanyilah atau malah ngrecokin gue. Jadi ingat masa lalu gini yakan. mantan."

Tika baru tau, Anisa ini mantan abang. Pantas keberadaannya bikin iritasi mata dan suaranya merusak telinga sampai hatinya yang panas meradang.

Anisa tertawa akan cerita tidak lucu itu sambil memukul bahu abang.

"Waktu itu pernah dia marah-marah karena ketinggalan nonton episode baru naruto, lo taukan. Atau lo belum tau. Mas Farhan ini maniak film Naruto, fans garis besar dan gak pernah ketinggalan nonton. Dia pernah ngajak gue ke jepang cuma buat dateng ke desa knoha kalau di buat versi dunia nyata gimana."

"Udahlah, jangan bahas masa fanatic gue deh."

Lah, si bang jago malah menyauti. Nggak tau nih, betina manis kesayangannya sedang menahan api cemburu yang mendidih menunggu meledak.

Tika seakan tidak terlihat di antara dua mantan kekasih yang sedang nostalgia, mengkerdilakn sosok Tika yang memang sudah kerdil. Bersidekap memandang keluar jendela mobil dan bingungnya abang tidak menydari uga tingkah Tika ynag jadi diam selayaknya patung pancoran.

Si betina rimba menurut Tika ini juga tidak ada mengajak Tika bicara lagi, yag ada malah memonopoli abang untuk memerhatikan dia.

Dahlah.

.

.

Baca cerita GRATISku yang berjudul [Aku milikmu sayang ]^^

.

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK UNTUK MENDUKUNG CERITAKU^^

KALIAN BISA MEMBERIKAN POWERSTONE ATAU GIFT PADAKU^^

TERIMA KASIH BANYAKKK

.

Plagiat silakan angkat kaki kalian dari cerita saya!!!

โˆš Hak cipta cerita ini di lindungi oleh undang-undang!!

Ini karya asli saya. Jadi jika ada tulisan yang sama seperti ini. Berarti dia mengambil cerita saya.!!!

Sebab ini berasal dari otak dan pikiran saya!!!

Tolong katakan atau hubungi saya jika ada cerita yang sama persis seperti cerita saya. Karena, walau saya penulis baru. Saya tetap menulis cerita dari pikiran saya yang rumit tanpa mau susah-susah plagiat karya orang.

[karena saya masih mampu membuat karya sendiri]