Chereads / Diodiva / Chapter 4 - hadiah istimewa

Chapter 4 - hadiah istimewa

tingg..notifikasi pesan dari ponsel Diva berbunyi.

"malam Diva",sapa Dio.

"malam juga kak Dio,makasih ya kemarin udah mau nganterin aku pulang",ucap Diva.

"iya santai,eh Diva kok hari ini kamu nggak berangkat sekolah?",tanya Dio.

"iya kak lagi nggak enak badan aja nih",ucap Diva.

"oh yaudah aku lanjut sekolah dulu ya",ucap Dio.

"iya kak",jawab Diva.

Diva yang hanya bisa istirahat di kamarnya pun mulai jenuh,ia mulai mengambil alat menggambarnya dan mulai menggambar wajah seseorang.

Tanpa ia sadari ia telah menggambar wajah Dio.

"hah,kok aku nggambar muka kak Dio si?!",ucap Diva dengan bingung dan agak kesal dengan sendirinya.

"udah stop berhenti mikirin kak Dio oke,Diva kamu harus fokus sama sekolah dan gambaran kamu,kamu nggak boleh mikirin kak Dio ",ucap Diva sambil meyakinkan dirinya.

Diva pun memutuskan untuk tidur sejenak,dan ia pun lanjut memikirkan Dio dimimpinya.

Lalu ia terbangun dengan beberapa makanan di mejanya.

Sontak ia langsung bingung dan bertanya kepada ibunya.

"maa, ini dari mama?kok tumben banget mama beliin aku makanan sebanyak dan seenak ini?",tanya Diva sambil kebingungan.

"bukan mama sayang yang beliin",jawab ibu Diva.

"lah trus siapa?",tanya Diva.

"tadi ada temen cowok kamu,mama nggak tau jelas itu siapa,intinya dia ganteng ih",ucap ibu Diva.

"ih apaan mama",ucap Diva.

"oh iya katanya disana ada suratnya coba kamu baca sendiri",ucap ibu Diva.

"emm..iya mahh",jawab Diva.

Diva pun bergegas kembali kekamar dan membaca surat yang ada di dalam plastik makanan tersebut.

Ternyata surah itu berisikan.

cepet sembuh ya cantik.

aku kangen senyuman manis dari kamu,aku harap kamu suka semua makanan yang aku kasih ini,dimakan ya..

oh iya jangan kelamaan sakitnya,biar aku bisa antar jemput kamu lagi.

get well soon cantik.

_Adelio Raffael Anggara_

Diva yang membacanya langsung kaget dan mengambil ponselnya untuk menanyakan hal yang diberikan Dio kepadanya.

"kak Diooo",ucap Diva.

"iya kenapa Diva?",tanya Dio.

"kakak yang udah ngasih makanan sebanyak itu ke aku?",tanya Diva.

"iya,semoga kamu suka,dimakan ya,cepet sembuh",ucap Dio.

"makasih banget loh kak,kok jadi repot-repot gini si?",tanya Diva.

"santai aja nggapapa kok,udah dimakan ya sekarang",ucap Dio.

"iya makasih kak",Diva.

"iya,eh iya sekarang nggak usah manggil kak ya panggil aja Dio",ucap Dio.

"iya Dio",jawab Diva.

"nah gitu kan enak",Dio.

"iyaiya",Diva.

Mereka pun mulai akrab dan sering kontak melalui pesan ataupun telepon.

Terkadang malam Dio seringkali menemani Diva sampai ia tertidur lelap.

Diva pun kembali berangkat kesekolahnya.

"ciee..dah deket nih sama Dio",ucap Reva saat Diva baru duduk di kursi kelasnya.

"jadian nihhh",rayu Reyga.

"ih apaan si kalian",jawab Diva sambil tersenyum malu.

"ah udahlah jujur aja,lagian kak Dio udah ngepublic lu di story instagramnya kok",ucap Reyga.

"iya tuh bener,udah lah ngaku aja yakan",ucap Reva.

"hah? ngepublic?",tanya Diva sambil kebingungan.

Diva pun langsung membuka ponselnya dan melihat story yang dikatakan temannya itu.

Diva pun hanya bisa tersenyum malu didepan temannya.

"nah kan,ayolah masa sama sahabat sendiri nggak mau ngasih tau si",ucap Reva.

"iya deh iya,gue tuh cuma deket aja sama kak Dio,masa iya gue jadian,inget kan janji gue gue tu nggak mau pacaran sampe lulus SMA",ucap Diva.

"tunggu aja nanti juga jadian iya nggak Rey",rayu Reva.

"iya tuh bener",jawab Reyga.

Diva pun hanya bisa tersenyum malu.