Elle sedang berjalan keluar kampus saat ia bertemu Sarah di pertigaan lorong. Sarah tersenyum walaupun Elle tahu bila perempuan itu sangat letih.
"Hey Elle, apa yang kau lakukan semalam ini di kampus ?"
"Um... Aku sedang ada urusan di perpustakaan." Jawab Elle sekenanya.
"Bagaimana kegiatan orientasimu ? Apakah menyenangkan ? Atau justru..."
"Sangat menyenangkan." Sergah Elle terlebih dahulu yang membuat Sarah tersenyum sesaat.
"Boleh bicara sebentar ? Aku ingin bertanya sesuatu padamu."
Elle menatap Sarah lekat – lekat, mencari keseriusan disana. Elle langsung berpikir mengenai kejadian tadi pagi. Ia hanya menurut pada Sarah kemudian berjalan mengikuti Sarah dari belakang.
***
"Masuklah. Tenang saja semua orang sudah kembali."
Elle memasuki ruang senat perlahan. Ruang senat berada terpisah dari gedung universitas. Senat memiliki gedung sendiri dengan dua lantai dan perabotan yang memadai. Namun saat ini ruangan tersebut sangat berantakan. Banyak tumpukan kertas dimana – mana dengan karton yang berisi berbagai macam logo. Elle bisa menebak bila mereka sedang menyiapkan acara kelulusan orientasi.
"Apakah Noah menyenangkan ? Apakah dia berlaku jahat selama menjadi pengawas kelompokmu ?" Tanya Sarah tiba – tiba. Perempuan itu terduduk di sofa sambil menatap Elle yang beridiri mematung. Sarah menolehkan kepalanya, memberi Elle kode untuk duduk di sebelahnya.
"Noah sangat baik. Dia tegas namun selalu bersedia memberi saran untuk mempermudah tugas kami." Jawab Elle dengan lugas. Sarah tersenyum miring disana.
"Aku benar – benar ingin membantunya Elle. Noah sedang dalam masa – masa sulitnya dan aku tak ingin dia dikeluarkan dari kampus."
"Sarah aku benar – benar tidak tahu seberapa besar kesalahan yang diperbuat Noah sehingga dia mendapat surat peringatan akan dikeluarkan dari kampus..." Ucapan Elle terjeda begitu saja saat ia melihat sekelebat masa depan Sarah di kepalanya sendiri. Ia berusaha fokus lagi dan mencoba memikirkannya nanti.
"Tetapi yang kutahu, Noah adalah orang yang baik."
"Memang begitu." Sahut Sarah dengan cepat. Sarah menggigit ujung bibirnya sendiri sambil menerawang jauh ke depan.
"Noah bertengkar dengan dosen, tebak siapa ?"
"Mr. Wilson, dosen yang tadi menghukumku dengan skors." Elle menjawabnya dengan jelas tanpa keraguan sama sekali.
"Aku tidak terkejut bila kau sudah tahu duluan..."
"Sarah, aku memang tahu dari gerak – geriknya yang berusaha memojokkan Noah bahkan saat ia tahu aku yang memukul Kenneth. Ini bukan tentang pengelihatanku atau apapun itu tetapi aku mengetahuinya menggunakan logikaku sendiri."
"Aku minta maaf soal itu Elle. Pikiranku sudah sedikit letih." Sarah langsung berinisiatif untuk meminta maaf begitu ia tahu apa yang ia duga ternyata salah.
"Aku sendiri tidak tahu secara jelas mengapa mereka berdua berseteru, tetapi yang jelas perseteruan itu hanya merugikan Noah. Mr. Wilson yang merayu kepala universitas untuk mengeluarkan Noah."
"Memang apa yang dikatakan Mr. Wilson ?" Tanya Elle dengan cepat. Sarah hanya menggeleng pasrah.
"Dia berkata bahwa Noah hanya mencoreng nama universitas. Dia berkata bahwa Noah adalah troublemaker."
"Tidak benar." Sanggah Elle dengan lugas. Ia tak memahami apa yang terjadi di antara mereka berdua tetapi satu hal yang Elle tahu, apa yang ditudingkan Mr. Wilson pada Noah benar – benar sebuah kesalahan.
"Aku hanya ingin tahu satu hal, Elle. Aku tahu kita baru saja kenal, aku minta maaf bila pertanyaanku menyinggungmu nanti. Tetapi aku ingin kau menjawabnya dengan jujur." Mendengar ucapan Sarah yang benar – benar serius membuat Elle bertanya – tanya pertanyaan apa yang akan keluar dari mulut perempuan itu. Ia sudah menebak pasti ada haal penting yang akan dibicarakan Sarah ketika perempuan itu mengajaknya masuk ke ruang senat.
"Silahkan." Jawab Elle dengan hati yang getir.
"Apa yang kau lihat tadi siang ?"
"Apa maksudmu ?" Elle tak bisa menangkap kode yang diberikan Sarah dengan sempurna sehingga mau tak mau Sarah harus menjawabnya dengan gamblang.
"Mengapa kau tiba – tiba datang dan memukul Kenneth ? Apakah kau melihat sesuatu yang tidak bisa kuprediksi sebelumnya ?"
Sarah bersumpah, ini adalah pertanyaan ternekat selama ia hidup yang ia lontarkan pada seseorang. Dan orang itu adalah Stevielle Grace. Elle menggulung bibirnya pelan kemudian berpikir sejenak.
"Aku melihat Noah akan mengalami kesulitan besar bila ia memukul Kenneth." Ujar Elle sambil menunduk. Sarah tahu bila Elle belum menceritakan semuanya sehingga ia menunggu Elle menyambung kalimatnya lagi.
"Aku melihatnya dikeluarkan dari kampus." Detik itu juga Sarah menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"Elle..."
"Itu sebabnya aku datang dan memukul Kenneth." Elle tersenyum miring setelahnya. Sarah terdiam begitu saja, tak berani mengeluarkan sepatah katapun. Ia takut kata – katanya akan menyinggung Elle, jadi lebih baik ia diam.
"Oh ya, aku ingin bertanya padamu." Elle mengeluarkan suaranya terlebih dahulu agar kecanggungan yang terjadi di antara mereka tak semakin lama.
"Tanyakan saja." Jawab Sarah singkat.
"Apa yang kau lakukan disini, Sarah ? Ini hampir tengah malam dan kau masih di ruang senat."
"Oh aku ?" Sarah tertawa kemudian.
"Inilah kehidupanku Elle, aku mengatur semuanya. Aku mengawasi kinerja setiap anggotaku, bila ada yang tidak beres maka sudah menjadi tanggung jawabku untuk mengurusnya."
Elle tersenyum pada Sarah. Dia benar – benar baik, tak seperti perempuan lain yang menjadi anggota senat.
"Elle, aku ingin bertanya sesuatu. Tapi sekali lagi aku mohon, jangan tersinggung. Aku hanya sekedar bertanya."
"Hei bertanyalah sesukamu. Aku tidak akan marah." Elle tertawa lebar yang membuat Sarah mengikutinya.
"Aku serius."
"Baiklah." Elle memasang raut tegasnya kembali.
"Siapa yang akan menjadi ketua senat setelahku ?"
Elle seketika terdiam. Dia menggelengkan kepalanya beberapa kali sambil tersenyum skeptis. Dia berusaha bersikap senatural mungkin
"Aku tak tahu. Aku tak bisa melihatnya. Aku minta maaf."
"Baiklah, tak masalah." Sarah tersenyum miring. Sebenarnya perempuan tersebut sangat yakin bahwa Elle tahu siapa yang akan menjad ketua senat setelahnya. Tetapi ia lebih memilih diam. Sarah menghargai apapun yang dikatakan Elle sehingga ia tidak akan pernah memaksa Elle memberitahunya hal – hal yang ingin ia simpan sendiri.
"Kenneth yang akan dicalonkan menjadi ketua senat setelahku. Aku rasa itu adalah ide yang buruk."
Elle menoleh seketika dengan wajah tidak percayanya. Perempuan itu menggulung bibirnya sebentar, mencoba berpikir jernih. Detik itu pula Sarah tertawa sambil melirik Elle.
"Dilihat dari ekspresimu, aku tak perlu khawatir. Pasti bukan Kenneth yang akan menjadi ketua senat kan ? Aku sedikit lega, namun tetap saja aku was – was karena sejauh ini dia adalah kandidat tunggal."
Elle tertawa pelan ketika ia tahu bila Sarah bisa membaca ekspresinya.
"Sebenarnya siapa Kenneth ?" Elle berbalik tanya.
"Kenneth adalah teman sekelas Noah. Ia memang tidak menyukai Noah sejak awal, terutama saat Noah selalu mendapat nilai bagus. Kebenciannya pada Kenneth semakin menjadi – jadi ketika Amanda mengungkapkan perasaannya bahwa ia menyukai Noah. Perempuan yang disukai Kenneth adalah Amanda."
"Amanda yang..." Elle bingung bagaimana mengungkapkannya tetapi Sarah sudah tahu apa yang ia maksud.
"Iya, Amanda teman sekelasku. Dia sengaja membolos ujian agar bisa mengulang di tahun depan. Dengan begitu ia bisa sekelas dengan Kenneth."
"Ya Tuhan !" Elle tertawa lepas mendengarnya. Sarah menceritakan banyak hal mengenai mahasiswa – mahasiswa yang berada di jurusan filsafat. Perempuan itu mengetahui banyak hal karena ia adalah ketua senat. Melalui cerita Sarah, Elle menjadi tahu lebih banyak mengenai Noah karena Sarah selalu menyambungkan segala cerita dengan Noah. Atau memang segala hal berhubungan dengan Noah ?