Chereads / TROUBLEMAKER / Chapter 6 - temen?

Chapter 6 - temen?

~o0o~

"Sekarang lo jadi temen gue"ucap Dita membuat Gabriel terdiam sejenak.

"Temen?"

"yap,jangan bilang lo gak tau temen itu apa?"ucap Dita dengan tatapan curiga.

Gabriel hanya tersenyum,tak tahu harus gimana.

"bersyukur deh lo di pertemuin sama mahluk cantik macam gue"omel Dita sambil membusungkan dada.

Beberapa tatapan memandang nya dengan tatapan sinis,senang dan tajam...

Gabriel memalingkan muka saat Alan menatapnya penuh kebencian dan sial nya ia duduk di bangku bersebelahan dengan Alan.

"Hayy....Gabriel"sapa Farhan di balas senyuman oleh Gabriel.

"ntarr kita kantin bareng yuk?"ucap Farhan masih belum menyerah.

"EKHEM"Alan memberi kode karna malas berada di tengah pembicaraan mereka.

"Ah elah gak asik lo,kan bebeb gue mau jawab"ucap Farhan tak terima lalu menjitak Alan,lalu di balas balik.

''Boleh''

'tapi lain kali'lanjut Gabriel dalam hati.

Entah apa yang mendorong Gabriel untuk mengatakan itu,ia senang melihat Alan seperti jomblo ngenes.

Tiba-Tiba kelas hening ketika seorang guru bertubuh gemuk dengan langkah kaki yang begitu keras.

Tap....Tap.....Tap...

Gabriel tersenyum simpul dan Alan yang melihat itu curiga....dan benar.....

BRAKKK!

"Auhh siapa yang sengaja numpahin minyak di sini??!"teriak madam Dona membuat seisi kelas hening.

Mata elangnya menelisik sekitar memastikan tiap detail pelaku yang menumpahkan minyak goreng di lantai tadi.sehingga tubuh nya yang aduhai terjatuh.

"Alan!!"gertak bu dona geram hingga urat dahinya terlihat.

Dan Alan tersentak ketika ada kantung plastik di kolong mejanya.

'Gembel sialan....'batin Alan mengumpat.

Gabriel tersenyum penuh kemenangan.'untung gue tadi sempet minta minyak dari kantin buat iseng-iseng,eh taunya guna juga buat jailin si Alan'batin Gabriel merasa merdeka.

*****

Alan mengepalkan tangan nya geram.saat ini ia harus mengikuti langkah bu dona ke kantor,dalam hati ia terus mengutuk Gabriel karna ulah nya ia harus mendapatkan hukuman.

Mengusap wajah kasar dengan malas Alan menatap para siswi yang sibuk membicarakan kejadian tadi.

Sesampainya di kantor pria dengan rahang tegas sedang menatapnya tajam.Surya yang tak lain adalah ayah nya.

Kini kebencian nya pada Gabriel semakin besar karna ini bukan kesalahan nya tapi ulah Gabriel.

Ingin membela diri pun percuma.ayah nya tidak akan mendengarkan penjasan yan ia katakan.Alan lebih memilih diam.jika tidak hukuman nya akan di tambah ketika di rumah nanti.

Saat sudah duduk di sofa seseorang lewat sambil tertawa cekikikan,siapa lagi kalo bukan si pembuat onar Gabriel.

Alan mengepalkan tangan nya menatap penuh benci hingga perempuan sialan itu menghilang dari hadapan nya.

"Alan!!dari tadi saya ngomong kanu denger gak?!!" bentak madam Dona marah.

"maaf"ucap Alan,lebih baik mengalah daripada di injak gajah.

Bu Dona bangkit dari sofa membuat tengkuk Alan dingin.bisa-bisa guru gajah itu memakan nya karna makanan di meja sudah habis.

Berjalan menuju lemari madam Dona mengambil kertas karton dan spidol.....

"Tulis'Saya menyesal telah membuat Madam Dona marah'sekarang!!"perintah Madam Dona lalu kembali ke kelas.

"saya tunggu kamu di lapangan"tambahnya sebelum benar-benar pergi.

'sialan!gara-gara gembel busuk itu gue jadi di hukum kayak gini'batin Alan dan mulai mencorat-coret kertas tersebut.

*****

Sekarang Alan tak peduli dengan cibiran orang-orang,yang terpenting bagaimana cara membalas gembel sialan itu.

'tunggu ajah gue bakal bales,sampe lo nangis' batin Alan.

Melewati koridor matanya terhenti pada satu titik yaitu kantin.di sana ia melihat Gabriel yang sedang duduk santai dengan kaki di selonjorkan di bangku panjang kantin.senyum nya semakin jadi saat melihat karton berkibar di dada Alan.

"Mampus!ngomong-ngomong itu salah.....harusnya 'Saya menyesal telah membuat madam Dona sodara gajah marah'wkwk"ucap Gabriel sambil tertawa terpikal-pikal.

lalu Alan mencoret tulisan yang ia buat dan mengganti persis yang Gabriel katakan tadi.

"Ni anak nurut banget.....kok persaan gue gak enak yah...mending cabut ah"ucap Gabriel langsung ngacir apalagi madam Dona sedang berjalan menuju kelas.

Di tambah lagi ia malas harus kena hukuman bareng si ketos songong macam Alan.

*****

HAHAHA!!!tawa seluruh siswa saat melihat tulisan di karton yang berkibar di dada Alan.

Madam Dona yang sedang mengajarpun di buat risih dengan suara murid-murid di lapangan.

Tanpa fikir panjang Madam Dona melangkah kan kaki menuju lapangan menghampiri Alan yang tengah menjalani hukuman.

"Alan!!"wajah nya sudah merah padam dengan emosi yang sudak di ujung tanduk.

"saya di suruh"ucap Alan santai.

"SAMA SIAPAH?!!"teriak Madam Dona.membuat gendang telinga Alan hampir pecah.

"Gabriel!"

"GABRIELL!!"teriak Madam Dona udah kek terompet sangkakala.

"Ada apa buk?"ucap Gabriel mendekat dengan wajah watados nya.

"Bener kamu nyuruh Alan buat nulis kayak gini?!!"tanya Madam Dona pada Gabriel.

"Massa?ah dia ngarang kali buk"sanggah Gabriel cepat.

"bener buk.mbak jamilah yang jaga kantin saksinya"balas Alan tak mau kalah.

"Kalian berdua saya hukum!!"

****

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN.