"Biar … Biarin aja! Nggak akan ada yang mau sama cewek bawel seperti dia. Enggak akan ada yang kuat soalnya. Udah, ah. Ngapain bahas dia. Ayo kita masuk!" Belva menoleh sejenak, lalu meneruskan langkahnya menuju ke kelas.
"Hilih ngeles. Dasar, mau jadi reptil baru kamu yak!"
Ardi terus nerocos sambil membuntuti Belva, sedangkan Belva terus berjalan dan memutuskan tidak mau menanggapi ocehan Ardi.
Sedangkan di belahan ruangan yang lain, Tania duduk manis di tempatnya. Ya, dia benar-benar menerapkan definisi duduk manis. Duduk tanpa pecicilan, tanpa teriak, dan tanpa gerak Sani sini seperti biasanya. Dia duduk anteng sambil mengeluarkan buku ketika guru sudah datang.
Cantika sudah kembali duduk ditempatnya semula, di samping Tania. Sejenak, suasana di antara mereka berdua berubah menjadi kaku dan aneh. Mereka tidak seperti biasanya. Mereka saling diam dan hanya menyapa seperlunya.
"Tan, sariawan?" Tania membuka percakapan dengan tatapan fokus ke depan.
