"Apa yang kamu harapkan, kami yang terus menunda kepulangan? Membiarkan kamu untuk menjadi makin rusak bersama dengan komplotan berandal itu?"
"Loh, mama kok gitu, sih? Nggak mungkin buat Arka nahan kangen lama-lama sama kalian, lah."
Arka berjalan mendekat, berniat memberikan pelukan pada kedua orangtuanya, namun yang ada malah mereka kompak buang muka, mengabaikan kedua lengannya yang sudah terbuka lebar.
Tak ingin melihat Melisa yang saat ini duduk menyaksikannya yang tengah di sidang itu merasa kesenangan. Merubah seketika raut wajah penuh kekecewaan, meneguk ludah kasar, memaksakan kedua sudut bibirnya tertarik untuk mengulas senyum.
"Gimana kabar nenek? Tante Leni udah balik dari luar kota buat gantiin kalian?"
"Buat apa kamu tanya? Sementara pertanyaan mama terus kamu alihkan."