"Cowok nggak jelas! Hobi banget kek nya mancing emosi gue. Lagian buat apa, juga? Kalo benci, benci aja kan? Napa harus banget nunjukin?"
Sembari mengurut pelipis, menggelengkan kepala dengan bergidik. "Tapi lebih heran dengan gue yang malah pernah candu banget sama muka jutek nya Nino. Eh, apa masih sampek sekarang, ya?"
"Woy! Bengong aja! Kerasukan dedemit sekolah biar tau rasa, lo!"
Sampai Arka yang terus menggerutu tersentak oleh tepukan di belakang bahunya yang terlalu kencang, tubuhnya bahkan di buat hampir terjungkal.
Menoleh pada Brian yang langsung memberikan pelototan tajam. Sungguh, suasana hatinya sudah terpancing lebur. Modenya senggol bacok.
Menyentak lengan Brian yang masih dengan santai bertengger di bahunya, hanya menambah beban. Masih terlalu meletup-letup akibat emosinya yang gagal tersalurkan pada tersangka, yang ada malah sembarangan menarik kambing hitam. Refleks menendang tulang kering milik kawannya itu.
Dugh