Sepeninggalnya pria itu, Kinar menatap Rendy sendu. Dia tau bahwa mencintai Rendy itu tidak mudah. Harusnya dia berhenti selagi perasaannya belum terlalu dalam.
"Kamu nggak mau jelasin yang barusan sama aku?" todong Kinar yang sudah tidak bisa sabar lagi.
"Apa?"
"Siapa cowok tadi, dan kenapa kamu bilang aku ini temen kamu?"
Rendy menggeleng pelan, sejujurnya dia tidak bermaksut seperti itu, hanya saja dia ingin menghindari sesuatu yang berpotensi menjadi rumit. Karna itulah dia tidak mengatakan bahwa Kinar adalah pacarnya.
"Itu tadi Jeremy. Sepupu gue. Orangnya rame, ribet. Kalo dia tau lo pacar gue, bisa bisa seluruh keluarga besar gue jadi tau."
Jadi, dimana letak salahnya?
"Kenapa emang kalau mereka tau?"
"Kinar, lo tau kan kalau gue benci sama sesuatu yang ribet? Kalau mereka semua tau, bisa hilang kedamaian dalam hidup gue. Mereka pasti bakalan heboh. Ngundangin lo makan malam lah, acara keluarga ini itu lah."
"Bagus dong, aku bisa deket sama keluarga kamu nantinya."