"Jadi, Dinda gak bisa langsung ikut kita ke Jakarta?" pekik Bara setelah mendengar keputusan dari orang tua Dinda.
"Tidak! Kalian tidak boleh bertemu sampai hari pernikahan!" ucap Mr. Andrey dengan tegas.
"Kamu diam dan terima saja! Sukur-sukur kepala kamu tidak jadi kena tembak!" sinis Pak Bagaskara.
Bara langsung kicep dan pasrah saja menerima keputusan para orang tua itu, sementara di sisi sofa lainnya, Elang tersenyum mengejek ke arah Bara.
Baiklah, siapa yang dulu anti pati dengan Dinda? Siapa?
"Pokoknya, baik kamu sama Dinda, tidak perlu melakukan apa pun, masalah pernikahan kalian, biar kami yang urus! Kalian hanya tinggal bertemu dan menikah saja di hari H-nya!" Ibu Dinda berujar dengan tegas.
Bara mengernyit bingung, begitu pun dengan Dinda. Kenapa harus begitu?
"Fitting baju pengantin?" tanya Dinda iseng.
"Bukan masalah besar. Designer yang akan mendatangi kalian! Jadi kalian tidak perlu pergi ke mana-mana!" sahut ibu Dinda.