Bara menghela napas kesal saat getar ponsel mengganggu mimpi indahnya, masih dengan mata tertutup, tangan pria itu terulur untuk mencari keberadaan ponselnya. Namun, bukan ponsel yang ia temukan, melainkan sebuah tangan dengan kulit yang sangat lembut berada di sampingnya.
Mata Bara langsung terbuka lebar, ia pun langsung menoleh dan terkejut mendapati Dinda yang tertidur dengan pulas di sampingnya.
Dan apa yang membuat Bara sangat terkejut adalah, dirinya, dan juga Dinda, yang tidak memakai sehelai pakaian pun dan hanya dibalut oleh selimut berwarna putih.
Bara menggeleng lemah, ia lalu bangun dan duduk bersandar pada kepala ranjang. Ia memukul kepalanya sendiri dengan sangat keras.
Bara mengingat dengan jelas apa yang terjadi malam tadi.
Dinda terlihat kesal karena ia menertawakan gadis itu yang tengah gugup ditatap olehnya.