Samudera hanya bisa menahan tawa saat Melati terus saja bersembunyi di balik punggungnya sambil mencengkram erat bajunya.
Saat ini, mereka sedang berada di kediaman Pak Bagaskara. Mereka berencana meminta restu untuk hubungan mereka.
Sepanjang perjalanan tadi, Melati merasa sangat gugup, apalagi saat tiba di rumah Pak Bagaskara yang super megah itu. Melati merasa lemas.
Ia meminta Sam untuk menunda menemui ayahnya, tapi sepertinya hari ini, tidak ada Samudera, Arga yang lebih mendominasi, hingga Melati tidak dapat meminta, ataupun memaksa pria itu untuk berbalik pulan.
Melati mengernyit melihat sebuah lift berada di ujung ruangan. Namun, ia tidak mempedulikan hal itu. Rasa gugupnya sudah mengalahkan rasa takjub dan penasarannya pada rumah mewah tersebut.
"Santai aja! Udah aku bilang kan, sebelumnya, ayah itu udah memutuskan untuk nggak ikut campur, dan mendukung keputusan kita! Jadi, kamu gak perlu segugup ini!" Sam mengusap lembut pipi Melati.