Chef Yuni melihat Bara yang sedang mengobati luka Kei di kamar tamu saat ia melewati kamar itu.
Bara mengobati luka perempuan itu dengan sangat hati-hati. Begitu pun dengan Kei yang hanya terdiam patuh mendengarkan omelan Bara.
Chef Yuni pun berlalu meninggalkan kamar Kei dan melangkah pelan menuju kamar Melati.
Melati sendiri sedang duduk bersila di atas kasur. Gadis itu nampak sibuk dengan pikirannya.
Chef Yuni tersenyum tipis melihat Melati yang tidak menyadari kehadirannya. Bahkan saat Chef Yuni duduk di tepian kasur Melati, gadis itu masih tidak menyadarinya.
"Akhem!" Chef Yuni berdeham pelan. Membuat Melati terlonjak kaget dan melotot ke arahnya.
"Pamali ngelamun sendirian di dalam kamar!" kata Chef Yuni pelan.
Melati tersenyum lebar ke arah Chef Yuni, ia lalu mengernyit bingung melihat bungkusan kain yang Chef Yuni pegang.
"Itu apa?" tanya Melati bingung.
"Oh ini, es batu untuk mengkompres punggungmu! Cepat buka bajumu!"