Malam semakin larut, namun nampaknya Melati masih enggan beranjak meninggalkan rooftop.
Ia tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, bukankah Bara bilang, bahwa satu-satunya gadis yang ia inginkan adalah dirinya?
Lalu, apa yang terjadi? Kenapa Bara membawa Kei ke rumah ini?
Melati menggeleng cepat, ia berusaha membuang jauh-jauh pikiran buruknya terhadap Kei. Kei terlihat seperti gadis yang baik, tidak ada alasan untuk berprasangka buruk pada gadis itu.
"Kopi?"
Melati langsung menoleh saat sebuah suara terdengar lembut dari belakang telinganya.
"Sam?" pekik Melati kaget.
Sam melangkah memutari kursi dan duduk di samping Melati. Ia menyodorkan segelas kopi hangat kepada Melati. Dan tentu saja gadis itu langsung menerimanya dengan senang hati.
"Baru pulang, ya?" tanya Melati.
Sam mengangguk pelan dan menyandarkan punggungnya pada kursi.
"Kamu kenapa di sini sendirian malam-malam gini? Mikirin Bara?"