Chereads / ATMA-TRUTH OF SOUL / Chapter 16 - Terpecah Belah

Chapter 16 - Terpecah Belah

Serangan Kejutan

5 menit sebelum ledakan terjadi, asrea memimpin jalan memutar ke arah sebaliknya ketika rigma menghilang. Namun ketika sudah menelusuri arah sebaliknya sejauh 100 meter, asrea melihat banyak sekali benang tipis yang menghalangi jalan.

"Apa ini…?"

"Ada apa asrea…?"

"Ada banyak benang yang menghalangi jalan… benang yang sama seperti benang pada jebakan kuno sebelumnya…"

Sang kapten akhinya berhenti sejenak untuk berpikir, semua jalan yang ia lalui terhalang oleh jebakan.

"...!! jangan bilang…!!"

"Ada apa ketua…?"

"Asrea segera periksa jalan untuk kembali ke titik berkumpul…!"

"Baik…!"

Asrea dengan cepat berlari melewati pepohonan untuk mengecek jalur untuk kembali ke titik awal mereka. Betapa mengejutkannya ketika asrea melihat jalur kembali sudah tertutup oleh benang yang sama.

"Ketua… jalur kembali… sudah ditutup oleh benang…"

"Sial sudah aku duga… semuanya mode siaga…!"

Semua orang dalam tim pemburu kriminal pun memasang siaga penuh dan siap bertempur kapan saja. Dalang dari dari semua strategi penguncian gerakan para etranger tersebut pun tersenyum melihat kepanikan buruannya.

"Sayang sekali kalian terlambat menyadarinya…"

[pindah]

*menghilang…*

Semua pasukan tim pemburu kriminal pun menghilang secara serentak, lalu terpecah ke berbagai tempat.

"Sial kita terpencar…!! Semuanya laporkan kondisi kalian…!"

"Asrea disini… saya bersama tuan andreas…!

"Lapor…! Ini raksal… saya bersama 2 orang hista dan yuli…"

"Lapor disini tim geminis… kami berlima berada tepat di depan markas musuh…"

"Apa…!? Kalian harus berhati-hati….! Eh…!?"

Rihak sangat kaget saat mendengar laporan tim geminis sampai ia mengendurkan sedikit kewaspadaannya. Rihak langsung tersentak ketika merasakan hawa membunuh yang sangat kuat di belakangnya. Sosok misterius bertubuh besar yang mengeluarkan hawa membunuh itu langsung menyerah rihak tanpa peringatan. Ledakan besar akibat serangan yang dilancarkan sosok misterius pun menghancurkan area hutan buatan.

"Oi oi… perisai ini terbuat dari kulit monster dimensi yang sangat keras loh… bisa-bisanya tanganmu tercetak disini…"

"Banyak bicara kau etranger…"

"Oh ayolah… aku mencoba bersikap ramah disini… hider…!"

Rihak bersikap santai di depan hider yang ingin membunuhnya, tapi disisi lain ia juga panik karena pukulan keras lawannya. Rigma sendiri mengawasi pertarungan dari kejauhan dengan mata naganya.

'Perbedaan kekuatannya tidak terlalu jauh… aku yakin ketua rihak bisa menangani pria besar itu… syna… bisakah kau memandu jalan…?'

'Hoho… kau akhirnya butuh bantuanku juga bocah…?'

'Iya… aku ingin ke tempat tim geminis… mereka yang paling aku khawatirkan…'

'Kau mulai peduli pada rekanmu bocah…?'

'Bukan begitu… kalau mereka mati… kekuatan tim ini akan berkurang banyak…'

'Kalau begitu kau harus bergegas… sebab aku merasakan energi jiwa yang tidak biasa dari lokasi gadis-gadis itu…'

Rigma akhirnya bergegas pergi dengan melompati pepohonan di hutan buatan dengan cepat. Mata naga yang sebelumnya ia gunakan sangat berguna, tidak hanya bisa melihat jarak jauh. Rigma juga bisa melihat ukuran kekuatan jiwa yang dimiliki orang lain, bahkan ia juga bisa melihat jiwa pengelana yang dimiliki orang lain.

'Mata naga sangat berguna… tapi sayang hanya bisa digunakan 10 detik…'

'Hahaha… bocah… 10 detik sudah termasuk bagus untuk ukuran manusia… bisanya manusia yang memakai mata naga hingga 10 detik akan kehilangan mata manusianya…'

Rigma mencoba memancing aruna untuk berbicara, ia ingin tahu lebih soal mata naga.

'Hooo jadi maksudmu kalau aku memakai mata naga lebih dari 10 detik… mata kiriku akan buta…?'

'Bukan begitu cara kerjanya… ada dua jenis perubahan yang terjadi ketika kau menggunakan mata naga melebihi batasmu… pertama… kemungkinan buruk yang terjadi adalah matamu akan hancur berkeping-keping… dan tidak ada cara untuk menyembuhkannya… efek yang kedua… jika ada efek buruk maka harus ada efek baik… kalau kau beruntung… matamu hanya akan menjadi rune setelah menggunakan mata naga secara berlebihan… tapi rasa sakit yang di dapat setelah selesai menggunakan mata naga hampir sama seperti kematian… jadi berhati-hatilah…'

Aruna menjelaskan dengan detail soal dampak dari penggunaan mata naga bila melebihi batas waktu. Saat rigma sedang sibuk mencari jalan tercepat menuju markas musuh, asrea bersama andreas sedang dikepung musuh.

"4 lawan 2… sepertinya masing-masing dari kita harus melawan dua orang… apa kau sanggup nona…?"

"Tenang saja… saya cukup percaya diri dengan kemampuan bertarung melawan banyak musuh…"

"Bagus…"

Asrea langsung mengeluarkan 4 pedang air dengan sebuah lingkaran sihir, andreas sendiri menerjang ke arah musuh dengan kedua pedangnya.

*swing… dem…!*

Pedang andreas yang hampir mengenai leher musuhnya tiba-tiba terpental karena terbentur sesuatu.

"Hehehe… melawan kami tidak semudah yang kau pikirkan…"

"Sial… !"

Asrea sendiri sibuk mengendalikan ke empat pedangnya untuk mengejar musuh yang terus menghindar.

"Haha… jadi kita memang harus serius ya…"

Tiba-tiba tanah tempat berpijak andreas retak, lalu ia mengeluarkan aura kekuatan jiwa yang besar. Asrea tersenyum melihat rekannya sangat bisa diandalkan untuk bertarung dengan musuh yang menang jumlah. Dari kejauhan suara gemuruh akibat pertarungan rihak dengan pria bertubuh kekar terus terdengar. Beberapa anggotanya tidak dapat dihubungi setelah terpisah di hutan. Namun rihak tidak punya waktu untuk mengkhawatirkan orang lain, sebab di depannya ada binatang buas yang sangat kuat.

'Semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk pada anggota lainnya…'

Di markas musuh, anggota tim geminis harus berhadapan dengan banyak kriminal biasa. Meski mereka bukan hider, tapi mereka mendapat bantuan dari sang pimpinan. Hasilnya mereka seakan semua anggota grup kriminal bisa menggunakan teleportasi.

*swing… menghilang…*

"Sial… mereka sulit untuk ditangani… kemampuan teleportasi ini sangat menyebalkan…!"

"Wakil ketua… sepertinya kita harus mundur…!"

"Tidak boleh…!! Kita tim geminis…! Tim pemburu kriminal yang disegani…! Kalau kita mundur sekarang… nama baik tim kita bisa rusak…!"

Wanita berambut pendek yang terlihat tomboy tersebut sangat keras kepala dan mementingkan egonya. Hasilnya tim geminis pun tetap harus bertahan saat sedang terkepung oleh banyak musuh. Di sisi lain rigma terlihat marah ketika melihat musuh yang sedang menyiksa anggota tim pemburu kriminal.

"Tolong….! Aku mohon ampuni nyawaku… aku punya 3 adik yang harus dibiayai…"

"Sayang sekali aku tidak bisa melakukannya… kalau aku tertangkap… aku tidak akan bisa mencincang daging manusia lagi…"

"Aku tidak akan menangkapmu… aku janji… jadi aku mohon tolong lepaskan…"

*menjerat… terpotong…*

Anggota pemburu kriminal yang sedang disiksa tiba-tiba berubah menjadi daging cincang. Pria berambut putih dengan kaos oblong berwarna hitam terlihat senang melihat momen kematian korbannya. Anehnya, ia bahkan tidak perlu menyentuh korbannya untuk memotong seluruh bagian tubuhnya menjadi potongan kecil.

"Oi…! "

"Hehehe… ternyata ada teman main lagi yang mendatangiku…"

"Kematianmu tidak akan mudah…"

Pria berambut putih menoleh ke arah rigma sambil tersenyum lebar, ia seakan tidak terpengaruh oleh hawa membunuh milik rigma. Rigma benar-benar terbakar oleh emosi ketika melihat pembunuhan sadis yang dilakukan musuhnya.

Bersambung...