Chereads / ATMA-TRUTH OF SOUL / Chapter 8 - Etranger Lepas

Chapter 8 - Etranger Lepas

Sejarah Kelam

Dunia sekarang ini dihadapkan dengan berbagai fenomena aneh yang membuat jiwa manusia berubah. Para etranger dipilih berdasarkan kecocokan oleh para jiwa pengelana, sehingga membuat keseimbangan dunia berubah. Manusia yang dulunya berkuasa karena uang perlahan mulai tergusur oleh kekuatan etranger. Untuk mencegah kekuatan politik hancur, beberapa negara membuat peraturan yang mengekang etranger.

Namun ada juga negara yang membiarkan etranger lebih dominan agar tercipta hubungan saling membutuhkan. Dimana etranger membutuhkan pekerjaan untuk menghasilkan uang, sementara pemilik uang aman dari serangan monster dimensi. Lalu terciptalah hubungan harmonis antara etranger dengan manusia biasa. Hanya beberapa negara besar yang berhasil menerapkan sistem saling membutuhkan seperti ini.

Di Indonesia sendiri menganut sistem hukum yang mengekang pergerakan etranger dengan formulir resmi. Sehingga banyak tindakan etranger ilegal yang terjadi, bahkan ada yang protes terang-terangan kepada pemerintahan. Namun pemerintahan tidak hanya menghiraukan suara para korban gerbang dimensi. Tapi juga melarang pengembangan pengetahuan soal etranger oleh pihak swasta.

Tahun demi tahun terus berlalu, korban dari kemunculan monster dimensi terus bertambah. Hingga akhirnya pada tahun 2150 populasi warga negara Indonesia berkurang 35% dari total 210 juta jiwa lebih. Banyak aktivitas dunia bawah yang muncul akibat aturan yang begitu mengekang. Etranger yang menentang pemerintah terbagi menjadi dua kubu, Guild yang tergabung sebagai organisasi gelap etranger. Lalu kubu yang kedua, Tim Perlawanan Etranger yang menentang pemerintah secara terang-terangan.

Perbedaan jumlah membuat TPE (Tim Perlawanan Etranger) tidak dianggap sebagai ancaman. Militer dan kepolisian Indonesia lebih fokus mempersempit pergerakan guild dunia bawah. Kekuatan aparatur negara yang kalah jumlah, tentu membuat etranger resmi yang mendukung negara tidak bisa melawan guild secara langsung. Begitu juga sebaliknya, guild sendiri tidak bisa melawan negara secara terang-terangan. Sebab identitas anggota guild sendiri bersifat sangat rahasia dan harus dijaga untuk keamanan sang anggota.

Guild sendiri didukung oleh beberapa etranger kelas spesial tingkat lanjut yang sangat kuat. Etranger memiliki beberapa rank untuk menentukan besar kekuatan jiwa yang dimiliki oleh seorang etranger. Peringkat terendah adalah kelas 5 dengan kekuatan skala kecil, lalu rank tertinggi adalah kelas spesial dimana etranger tersebut memiliki 2 jiwa pengelana bersamanya. Total ada enam rank etranger yaitu kelas 5, kelas 4, kelas 3, kelas 2, kelas 1 dan kelas spesial.

Penjelasan spesifik untuk setiap kelas adalah perbedaan level kekuatan jiwa dan jiwa pengelana yang dimiliki. Jiwa pengelana sendiri memiliki beberapa peringkat, dimana peringkat dasarnya hanya ada 8 peringkat. Mulai dari yang terendah peringkat E, D, C, B, A, S, SS, dan SSS sebagai peringkat tertinggi. Dimana penentuan peringkatnya hampir sama dengan monster dimensi yang tiap peringkat memiliki minus dan plus. Contohnya jiwa pengelana yang dimiliki sanjaga merupakan peringkat S+ dan hal itu membuatnya menjadi etranger kelas 1.

Untuk menjadi etranger kelas spesial sendiri minimal harus memiliki 2 jiwa pengelana peringkat S+ agar diakui kelayakannya. Untuk etranger tingkat lanjut adalah gelar yang diberikan pada para etranger yang berhasil membuat jiwa pengelananya berevolusi. Dimana etranger tingkat lanjut biasanya memiliki kekuatan 2 kali lebih besar dari etranger yang peringkatnya sama. Itu sebabnya etranger kelas spesial tingkat lanjut sangat disegani dalam hal kekuatan.

"Ummmm jadi begitu…"

'Tumben kau belajar soal etranger bocah…?'

'Ya tidak ada salahnya kan mengetahui rincian soal etranger… apa lagi sejak menjadi anggota klub peneliti sains… aku akan lebih sering berhubungan dengan para etranger…'

Rigma membaca artikel yang penuh dengan penjelasan etranger di internet melalui laptopnya. Syna terlihat sangat santai mengamati rigma yang sedang belajar sambil mengotak atik chipset yang ada di tangan rigma.

'Jadi bagaimana…? Ada kemajuan…?'

'Sabar bocah… sedikit lagi…'

*ting…*

Tiba-tiba chipset yang tertanam di tangan rigma berbunyi cukup keras, lalu berhenti dalam 1 detik.

'Selesai…! Dengan ini chipsetnya tidak akan bisa meledak... tapi dia tetap bisa melacak lokasi mu…'

'Siapa sangka baru seminggu kau mempelajari chipset buatan manusia… tapi sekarang sudah bisa memanipulasi fungsinya…'

'Dengan sihir jiwa… hal serumit apapun akan jadi lebih mudah…'

'Ya aku juga tertolong karena kemampuanmu…'

Rigma kembali menatap layar laptopnya, ia terus menggali informasi soal etranger. Rigma mulai melangkah maju demi orang-orang yang dekat dengan dirinya. Selama seminggu rigma terus belajar pengetahuan dasar soal jiwa dari hasil penelitian klub peneliti sains. Ia dengan mudah menguasai seluruh materi dasar tentang senjata jiwa, pemulihan jiwa, penguatan jiwa dan mesin pelacak gelombang jiwa.

'Kalau dilihat masa lalu etranger sangat kelam ya… mulai dari kematian akibat dipaksa melawan monster dimensi… sampai kematian akibat dijadikan objek penelitian…'

'Etranger baru mendapat kebebasannya setelah kekacauan yang dibuat oleh monster peringkat SS+ di berbagai negara… amerika, china, rusia dan united kingdom menjamin hak para etranger… sebab 50 tahun yang lalu etranger yang kuat lebih memilih untuk menyembunyikan kekuatannya... '

'Dengan kata lain... jaminan hak kebebasan etranger barulah muncul setelah manusia kesulitan menangani monster dimensi…?'

'Benar… kau tahu manusia sangat hebat dalam sifat iri… kebanyakan dari orang-orang yang memiliki kekuasaan iri melihat orang biasa dianugerahi kekuatan… yang bahkan bisa menyaingi ratusan tentara bayaran…'

'Huaaa… manusia memang aneh ya… tapi… kalau soal rasa iri… di setiap ras juga sama…'

Syna tiba-tiba mengganti nada bicaranya hingga terdengar seperti orang yang sedang putus asa.

'Huh… ?'

'Uwaaa… sudah malam ya bocah… aku mau istirahat dulu… kau juga jangan keseringan begadang… kesehatanmu berpengaruh pada kami juga…'

'Iya iya… selamat malam…'

Akhirnya wujud syna pun menghilang dan suasananya menjadi semakin sunyi. Rigma terus belajar hingga tertidur di atas sofa ruang tengah.

"Dasar tuan rigma… bisa-bisa anda tertidur di sofa…"

Dini mengeluh setelah memasangkan selimut pada tubuh rigma, tak lupa ia juga mencium kening rigma sebelum pergi. Hari pun berganti, rigma perlahan membuka matanya ketika mencium aroma masakan yang begitu menggoda.

"Sial aku ketiduran…"

"Tuan… sarapan hampir siap… "

"Iyaa… aku akan mandi dulu…"

"Hari ini tuan ingin ke pusat administrasi etranger ya…?"

"Iya… kau mau ikut…?"

"Iya, saya ada beberapa urusan dengan staff administrasi etranger…"

Setelah selesai sarapan rigma dan dini langsung berangkat menuju administrasi etranger yang ada di pusat kota.

"Jadi untuk apa anda ke administrasi etranger…? Jangan bilang anda sudah menjalin kontrak dengan jiwa pengelana…?"

"Ya bisa dibilang begitu…"

"Huh…!? Haaaaahhh…..!!"

"Tidak perlu sampai sepanik itu din…"

"Tapi… tuan rigma kan sangat membenci etranger…"

"Aku masih membenci etranger… tapi sekarang ini aku lebih benci sistem yang mengekang etranger… lagipula aku tidak akan masuk organisasi apapun… aku ingin mendaftar sebagai etranger lepas…"

"Jadi intinya anda tidak ingin dianggap sebagai hider … dan memilih untuk mendaftarkan diri sebagai etranger lepas…"

"Ya begitulah…"

Hider adalah golongan etranger yang menyembunyikan kekuatannya, kebanyakan hider suka melakukan kejahatan dengan kekuatannya. Banyak korban pembunuhan, perampokan dan pemerkosaan dilakukan oleh para hider. Itu sebabnya pemerintahan mengizinkan pendaftaran etranger lepas sebagai bukti mereka bukan hider. Sebab dalam pendaftaran diri sebagai seorang etranger, pendaftar akan diperiksa dengan mesin khusus.

Lingkungan Para Etranger

"Akhirnya kita sampai…"

Setelah 1 jam perjalanan menggunakan mobil, rigma dan dini tiba di gedung administrasi etranger. Sebuah gedung yang sangat besar serta dijaga ketat oleh para tentara khusus demi keamanan data.

'Syna kau boleh mulai sekarang…'

'Oke… '

Syna pun menampakkan wujudnya namun dengan bentuk yang berbeda dari bentuk aslinya. Penjaga yang menggunakan kacamata khusus sedikit tersentak ketika wujud syna. Syna menggunakan bentuk seperti penyihir manusia dengan topi besar dan baju sexy. Ketika masuk ke dalam gedung administrasi rigma melihat banyak etranger yang memiliki urusan administrasi. Sebab gedung administrasi menjadi tempat pusat etranger lepas untuk mencari pekerjaan.

"Banyak juga ya…"

"Jelas tuan… di sini adalah tempat bagi para etranger yang tidak terikat organisasi atau pemerintahan mencari pekerjaan… ngomong-ngomong anda bisa mendaftarkan diri di sebelah sana tuan..."

"Oh di sana… lumayan panjang ya antriannya… makasih din… kamu juga ada urusan kan…?"

"Saya akan ke lantai dua… tidak akan lama… jadi nanti saya akan menunggu di luar gedung…"

"Oke…"

Etranger lepas kebanyakan adalah etranger peringkat bawah atau pemula yang baru terdaftar. Pekerjaan untuk etranger lepas lebih bervariasi ketimbang etranger yang memiliki organisasi. Contohnya menjadi pengawal pribadi, memburu penjahat, membantu konstruksi bangunan, jadi tim evakuasi bencana alam dan lain-lain. Bayaran untuk etranger lepas jauh lebih murah ketimbang etranger yang memiliki organisasi. Namun untuk menangani permintaan skala besar, biaya perjalanan etranger lepas ke lokasi misi akan ditanggung oleh pemberi misi.

"Selamat datang di administrasi etranger… untuk pendaftaran silahkan isi formulir ini dahulu di meja yang telah kami sediakan di sebelah sana… "

"Makasih… "

"Setelah selesai mengisi harap menyerahkan formulirnya ke loket sebelah sana… lalu anda bisa menunggu di ruang tunggu yang telah kami sediakan di lantai dua... ada pertanyaan…?"

"Tidak terima kasih…"

"Oke kalau begitu silahkan..."

Rigma telah mendapat lembaran formulir pendaftaran sebagai etranger lepas, lalu ia segera mengisinya. Gedung administrasi etranger sangat luas dan bisa menampung lebih dari 500 orang di lantai 1. Hal ini menandakan keuangan etranger sangatlah bagus untuk menunjang kehidupan.

'Pantas banyak orang yang mati-matian ingin menjadi seorang etranger... '

'Selain kekuatan mereka juga dapat memiliki kekayaan… ras yang sejenis dengan manusia di dunia ini ternyata sama dengan ras manusia dari dimensi lain…'

'Ya begitulah syna… kami para manusia memang memiliki sifat yang buruk… terutama dalam menahan keinginan menjadi nomor satu… atau yang teratas dalam segalanya…'

Rigma terus mengobrol dengan syna sambil menyerahkan formulir pendaftarannya ke loket. Ia pun diarahkan untuk menunggu di lantai 2 sesuai nomor antrian.

"Yang benar saja…"

Rigma melihat ruang tunggu yang super mewah dan memiliki luas 2x dari tempat menulis formulir. Di sana sudah ada puluhan orang yang menunggu sambil mengobrol satu sama lain, mereka mencoba menjalin hubungan antar etranger.

'Mereka terlihat hebat ya… tapi aku hanya melihat dua jiwa kuat di antara mereka…'

'Benarkah…? Dimana…?'

'Yang menyendiri di pojok sebelah sana… dan yang dikerumuni banyak wanita sebelah sana…'

'Satu wanita dan satu pria ya… '

'Mereka mungkin pemula yang sangat berpotensi sepertimu…'

'oh iya syna... apa kau bisa melihat jiwa pengelana yang bersama mereka…?'

'Tentu saja bisa… aku hanya perlu mengaktifkan mata succubus…'

'Periksa jiwa pengelana mereka…'

'Oke… sesuai permintaanmu bocah…'

Rigma sangat penasaran dengan dua orang yang disebutkan oleh syna, sebab ia baru pertama kali berurusan dengan etranger.

[Mata Succubus]

Syna melihat wanita berambut coklat panjang lurus sampai pinggang memiliki jiwa pengelana jenis vampir. Vampir pria yang terlihat berpakaian seperti seorang bangsawan dengan rambut putih dan mata merah delima. Sementara pria tampan dengan rambut hitam pendek model spike memiliki jiwa pengelana wanita bersayap putih.

'Walah… pria itu cukup beruntung mendapat kecocokan dengan valkyrie…'

'Valkyrie…!? Lalu yang wanita di pojok sana…?'

'Wanita itu memiliki vampir di sisinya… mungkin vampir bangsawan selevel duke…'

'Duke…? Apa maksudnya itu…?'

'Ras vampir itu memiliki tingkatan tersendiri… duke adalah tingkat tertinggi dari ras mereka… tapi ada juga tingkatan spesial yang jarang ada… ratu/raja vampir… kekuatan raja atau ratu vampir setara denganku… kalau hanya tingkat duke levelnya jauh dibawahku…'

'Lalu untuk valkyrie sendiri bagaimana…? Valkyrie adalah makhluk yang kuat bukan... !?'

'Iya… ras valkyrie memang kuat… tapi level kekuatannya hanya setara duke vampir…'

'Berarti mereka bukan ancaman buatmu…?'

'Kalau kekuatanku sudah pulih total ya… tapi untuk sekarang… kekuatanku baru pulih sekitar 65% jadi… bertarung melawan mereka cukup berbahaya…'

'Jangan bilang gara-gara kejadian di mall mega park…?'

'Kau benar bocah… meski hanya sebentar… mengeluarkan kekuatan 200% bukanlah sesuatu yang mudah…'

'Ya ya… maaf atas kebodohanku yang tidak mau langsung menerima kalian…'

Satu persatu nama peserta yang mendaftar dipanggil ke ruangan tes, di sana akan dilakukan pengukuran kekuatan jiwa. Rigma sendiri duduk dengan santai menunggu gilirannya di ruang tunggu. Tidak ada satupun etranger pemula yang tertarik untuk mendekatinya, sebab tubuh rigma kecil dan terlihat lemah.

'Sepertinya aku diremehkan disini…'

'Ya begitulah bocah… apa lagi aku menekan kekuatan jiwa kita berdua hingga paling minim…'

'Haha… ini menguntungkan tapi juga menyebalkan…'

Ketika rigma merasa dirinya diabaikan oleh semua etranger pemula di ruang tunggu, tiba-tiba seorang wanita mendekatinya.

"Anu… permisi…"

"Ah iya…?"

"Boleh aku duduk di sampingmu…?"

"Tentu…"

Seorang gadis yang terlihat seumuran dengan rigma itu pun duduk dengan santai. Gadis itu memiliki tubuh ramping dengan wajah bulat yang khas berbalut kulit kuning langsat. Rambutnya cukup aneh karena berwarna biru dengan panjang sebahu dan poni rata yang menghiasi keningnya.

"Perkenalkan namaku Asrea Ulamia... "

"Salam kenal asrea… aku rigma…"

"Anu rigma… bisakah kita membentuk tim…?"

"Langsung ke intinya ya… kau orang yang cukup blak-blakan…"

Rigma menanggapi asrea dengan santai, ia tidak terlalu tertarik dengan undangan gadis itu. Namun dirinya cukup senang mengetahui masih ada orang yang melihat dirinya.

"Ya begitulah… aku sendiri masih kebingungan karena tiba-tiba menjadi seorang etranger… ditambah aku bisa melihat kekuatan fisikmu sangat luar biasa…"

Rigma terkejut ketika mendengar ucapan asrea soal kekuatan fisiknya yang selama ini terus ia sembunyikan.

"Dari mana kau bisa tahu soal fisiku…?"

"Mataku sedikit spesial… berkat kemampuan dari penyihir air… ia memberikan mata hydra yang dapat melihat kekuatan fisik orang lain.."

'Syna mata hydra itu apa…? Sihir kah…?'

'Iya… itu semacam sihir pola yang ditanamkan pada mata seseorang... tapi sihir mata hydra termasuk sihir tingkat menengah…'

'Oke makasih penjelasannya…'

Rigma kembali fokus pada asrea, awalnya ia takut asrea dapat melihat seluruh kekuatannya termasuk kekuatan jiwa. Namun rigma percaya pada penjelasan syna dan rasa takutnya mulai hilang.

"Jadi intinya kau hanya bisa melihat kekuatan fisik orang lain…?"

"Iya… contohnya pria berotot di sana…"

Asrea menunjuk ke arah pria botak dengan badan besar penuh otot yang duduk di tengah ruang tunggu.

"Ada apa dengan pria itu….?"

"Dia memiliki tubuh kekar… namun kekuatan fisiknya jauh di bawahmu…"

"Jadi begitu… kau bahkan bisa melihat perbedaan kekuatan fisik orang-orang yang kau lihat…"

"Benar… tidak hanya terbatas di manusia saja… makhluk hidup lain juga bisa..."

"Cukup berguna… oke untuk sementara aku akan membuat tim denganmu… tapi… dengan 1 syarat…"

"Apa itu…?"

"Aku yang menentukan pekerjaan apa yang kita ambil… dan kapan waktunya…"

Rigma tidak ingin dirinya terlalu terkekang dengan para etranger lepas, meski ia akan menjadi salah satunya.

"Rigma Sanja Dawala…"

Ketika sedang asyik membahas soal tim bersama asrea, tiba-tiba giliran rigma untuk tes pun datang.

"Sepertinya aku harus pergi dulu… nanti ku tunggu di lantai 1 untuk tukaran nomor telepon…"

"Oke…"

Rigma pun pergi menuju ruang tes yang telah disiapkan di dekat ruang tunggu. Disana rigma melihat mesin besar untuk scanning tubuh dan staff operatornya. Rigma disuruh melepaskan bajunya untuk mempermudah proses scanning.

"Rigma Sanja Dawala… kekuatan jiwa 100.000… dengan jiwa pengelana penyihir ungu... peringkat A… scanning selesai..."

Rigma pun kembali memakai kembali bajunya dan menunggu hasil penentuan kelas di lantai 1. Ia tidak menyangka dengan penekanan kekuatan jiwa dari syna, dirinya tetap memiliki nilai 100 ribu.

'Oi syna… apa tidak masalah penilaianku sebesar itu…?'

'Harusnya tidak masalah… kalau aku tidak menekan kekuatan jiwamu… mungkin hasilnya bisa puluhan kali lipat…'

'Hah..!? puluhan kali lipat…!?'

'Jangan kaget… kau ini wadah dari 3 jiwa pengelana yang pernah menjadi raja… kekuatan kami bertiga sangat besar… aku ragu mesin tadi bisa mengukurnya…'

'Hahaha… puluhan kali lipat ya…'

Rigma kehabisan kata-kata ketika mendengar kenyataan soal jiwa pengelana yang menjalin kontrak dengannya. Rigma pun terus melamun di ruang tunggu pengambilan kartu etranger miliknya.

"Hai… kok melamun…?"

"Ah asrea… aku hanya sedang memikirkan sesuatu…"

Rigma terkejut melihat asrea sudah datang menghampirinya di lantai satu ruang tunggu.

"Oh begitu… Bisa tidak panggilnya rea saja…? Biar lebih enak didengar..."

"Kalau itu maumu… boleh saja, rea…"

"Nah kan lebih enak dengarnya…"

Asrea dengan santai duduk di samping rigma untuk menunggu kartu etrangernya jadi. Ia juga bertukar kontak dengan rigma agar lebih mudah untuk saling menghubungi nantinya.

"Rigma sanja dawala…"

"Akhirnya giliranku…"

Rigma pun berdiri dan menghampiri loket untuk mengambil kartu identitasnya sebagai etranger.

"Selamat ya… anda telah menjadi etranger kelas 3…"

"Kelas 3…!?"

"Wah lumayan juga pemula satu ini…"

Banyak orang yang berkumpul di sekitar ruang tunggu pengambilan kartu etranger. Mereka adalah para etranger dari organisasi yang bertugas merekrut anggota baru.

'Ini pasti akan menyulitkan…'

Setelah pengambilan kartu, rigma diserbu oleh banyak tawaran dari berbagai organisasi. Mereka mencoba banyak hal untuk dapat merekrut rigma menjadi anggota mereka. Namun rigma sama sekali tidak tertarik dengan organisasi etranger. Untuk menghindari lebih banyak undangan dari para perekrut anggota organisasi kecil di dalam gedung, rigma terpaksa keluar dari gedung administrasi.

"Sudah selesai tuan…?"

"Ya… bisa dibilang begitu…"

"Anda kelihatan lesu… apa yang terjadi…?"

"Lihat… aku mendapat kelas 3… jadi banyak organisasi kecil yang mencoba merekrut ku…"

Dini menatap kartu identitas etranger milik rigma dengan sangat teliti. Ia pun tersenyum sambil mengembalikan kartu hitam tersebut ke rigma.

"Anda memang hebat tuan… kelas 3 adalah salah satu syarat minimal kelas untuk menjadi pasukan khusus kepolisian…"

"Tidak akan pernah… aku tidak akan pernah mau menjadi etranger kepolisian ataupun militer… mereka semua terlalu lambat dalam bekerja…"

"Pfff… ya sudah kalau begitu… sekarang kita mau kemana tuan…?"

"Ke kampusku… aku ingin mengambil barang yang seharusnya jadi hari ini…"

"Dimengerti…"

Dini pun mensetting tujuan mobil otomatis ke universitas atma, mereka pun pergi dari gedung administrasi etranger. Setelah sampai di universitas atma, rigma menyuruh dini untuk menunggu di parkiran.

"Aku tidak akan lama…"

"Dimengerti tuan…"

Dini dengan patuh mengikuti perintah rigma dan menunggunya di parkiran kampus. Rigma pun memasuki laboratorium rahasia bersama niken sang penjaga lift menuju laboratorium. Rigma langsung menuju bagian pengembangan senjata jiwa untuk menyelesaikan urusannya.

"Oi ketua... "

"Oh rigma ya… kau datang di waktu yang tepat…"

Pria berotot yang menggunakan pakaian usang adalah ketua dari laboratorium pengembangan senjata jiwa. Namanya Risman Jala Alfirun, dosen dari fakultas teknik yang sangat menyukai senjata.

"Sudah jadi ya pesananku…?"

"Tentunya… tadi pagi pesanan mu baru saja selesai… lihat ini… mahakarya dari laboratorium pengembangan senjata jiwa..."

Risman mengeluarkan sebuah koper panjang di depan rigma, lalu ia membuka kotak tersebut. Sebuah pancaran cahaya keluar dari kotak tersebut dan membuat rigma terkesima.

Bersambung.