Lantunan musik classic terus berputar menyambut setiap pelanggan yang datang dan menemani saat mereka sedang ingin berada disana dalam beberapa menit kedepan. Begitu pun dengan gadis kelahiran 1995 dan beberapa temannya yang terlihat lebih muda darinya bekutat di pantry cafe.
Nayara, nama gadis tersebut. Posisi nya di cafe tidak hanya sebagai staff, tapi bertanggung jawab terhadap keuangan dan terkadang menjadi sekretaris dadakan atasannya Tristan Chandra Gilang ketika pelanggan ingin mem-booking tempat untuk acara tertentu. Tidak hanya itu, ia juga bekerja di Flower's Shop yang juga milik Tristan Chandra Gilang.
Melelahkan? Jelas, sangat melelahkan. Tapi semua lelahnya ia kesampingkan mengingat ia membutuhkan banyak uang untuk membiayai kuliahnya. Sejak SMA, Nayara terbiasa membayar biaya sekolah dengan hasil kerja keras nya di Flower's Shop dan Cafe. Bukan karena sang ayah tidak mampu, hanya saja ia ingin merasakan bagaimana rasanya mencari uang untuk membiayai kebutuhan sehari hari. Terlebih ia memiliki seorang adik laki laki yang masih membutuhkan biaya Banyak untuk sekolah, sekali lagi bukan karena sang ayah tidak mampu membayar uang kuliah nya, tapi alangkah baiknya jika ia bisa mengurangi beban ayahnya. Ya, meski ayahnya tidak beranggapan demikian, karena sang ayah adalah pemilik Aksa Group yang bergerak di bidang properti, pendidikan, entertainment.
"DeJun, Hana, mba ke toko sebelah dulu ya. Mau check Dery. Takutnya dia keteteran, tadi sempat lihat agak ramai soalnya." Ujar Naya yang mulai berjalan keluar dari pantry. "Oh, iya mba.... Kasian si Dery sendiri, udah jomblo kerja pun sendiri... " Jawab Hana dan Dejun -panggilan Juna Adrian- bersamaan yang sukses membuat Naya terkekeh. Ia beranjak menuju flower's shop yang terletak tidak jauh dari Cafe sehingga tidak perlu menggunakan kendaraan.
☕☕☕☕☕☕
🧁🧁🧁🧁🧁🧁
Hari ini Flower's Shop lumayan ramai. Dapat terlihat, Dery -sapaan akrab dari Hendery- sibuk mengurus persanan dan yang mengejutkan sang pemilik pun ikut sibuk mengurus bucket yang dipesan oleh pelanggan.
Dengan sigap Naya membantu keduanya. "Loh, Nay bukannya kamu di cafe?" Tanya Si empu tanpa mengalihkan pandangannya dari bucket yang sedang di rangkai. " Cafe tidak terlalu ramai pak. Jadi saya kesini dulu aja, kasian Dery udah jomblo kerja pun sendirian.... Di cafe kan 2 orang, jadi gak masalah kalau ditinggal sebentar." Jawab sang gadis yang disambut anggukan sang atasan.
"Mba maah, Dery single mba bukan jomblo" protes Hendery yang sedang mengambil beberapa bunga yang ditunjukkan oleh pelanggan. "Apa bedanya sih Der, sama sama ga punya pasangan kan?" Tanya Naya seraya memberikan pesan pelanggan. " Ah mba maah" kami berdua tertawa melihat kelakuan Hendery yang marah seperti bocah 6 tahun. Setelahnya suasana kembali hening, tak ada pembicaraan apapun, ketiganya sudah fokus melayani pelanggan yang terus berdatangan. apakah sedang musim menembak? atau hari kasih sayang?