Tepat pukul 10 malam Naya memasuki area rumah. Sepi, mungkin karena sudah larut malam dan dapat diduga sang kakak dan adiknya sudah berada di kamar masing masing dan berada dialam mimpi. Hanya terlihat sang ayah yang tengah duduk di ruang tamu dengan aktivitas nya membaca berkas yang Naya sendiri tidak tahu isi berkas tersebut.
"Naya pulang" ujar sang gadis yang sukses mengalihkan perhatian pria yang sibuk tersebut. "Kok baru sampai nak? Pulang sama siapa? Ga pulang sendiri kan?" beberapa pertanyaan tersebut yang selalu terlontar dari bibir ayahnya. Naya mendekati ayahnya sambil tersenyum lalu mengecup pipi sang ayah. "Iya yah, Cafe sama Flower's Shop lumayan ramai, trus Naya sambil ngerjain Skripsi juga. Maaf ya yah, Naya ga sempat memberikan kabar. Hp Naya habis baterai... Lupa ga bawa charger juga.. Tadi Naya diantar Dery yah, soalnya pulang nya searah.." lawan bicaranya hanya mengangguk "Yasudah, yang penting kamu ga pulang sendiri. Mandi gih... biar nyenyak tidur nya" ayahnya kembali berkutat dengan berkas berkasnya. " Iya yah, Naya ke kamar dulu kalau gitu" Ia meninggalkan ayahnya menuju kamar tidur, membersihkan diri lalu kembali ke tempat sang ayah dengan Laptop beserta alat tulis dan buku referensi.
"Ayah lembur lagi? Mau Naya buatkan camilan?" Naya menaruh barang barangnya di meja tetapi tidak mengalihkan pandangannya pada sang ayah. "Iya, banyak yang harus diperiksa ulang... Boleh nak? Bisa buatkan ayah kopi hitam?" Naya hanya mengangguk lalu beranjak menuju dapur untuk menyiapkan kopi, teh hijau serta beberapa camilan untuk menemaninya dan Xavier -ayahnya-
Naya meletakkan nampan di tengah-tengah. Lalu mendaratkan pantatnya disalah satu kursi. Tidak ada pembicaraan apapun, Naya sibuk dengan urusan skripsi nya, sang ayah sibuk dengan berkas berkasnya hingga pukul 4 pagi.
Naya merenggangkan tubuhnya. Beruntung, ia libur kerja hari ini. Jadi ia punya banyak waktu untuk menyiapkan sarapan untuk keluarganya. Ia melihat sekitar, hanya tinggal ia sendiri di ruang tamu. Sang ayah sudah pergi ke kamar 1 jam yang lalu. Dengan sisa tenaga, ia beranjak dari tempatnya menuju dapur dan menyiapkan sarapan.