Chapter 5 - 5

Hari ini, kediaman keluarga Aksanegara lumayan ramai. Rekan kerja Nayara sedang berkunjung, menengok Ezra katanya. Membuat sang pemilik cafe dan Flower's Shop sering mengucapkan kata 'maaf' kepada ayah dari nayara. Sebenarnya Xavier -ayah Nayara- tak masalah dengan datangnya teman dari putri satu-satunya, karena memang sudah lama tidak seramai ini.

" Bang Ezra, saran gua nih ya.... Daripada kegiatan yang dilakukan abang selama ini, mending bantu mba Naya kerja di cafe atau flower's shop nya pak Tris.. Menurut abang ga ada gunanya sih tapi lumayan, dapat pengalaman. Dapet gaji pula" mulut Hendery memang terkadang memang tidak bisa di rem... Apa yang ada di pikirannya itulah yang akan ia ucapkan. "Hendery, mending Lo pulang deh. Lo mau jenguk apa mau hakimin bang ezra?" Tristan hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tanda tanda keributan antara Dejun dan Hendery.

"Mbaaa, Dejun nya" puppy eyes Dery membuat yang lain memasang pose muntah. "Ga mempan ke mba mah Der... kamu ga capek ngomong? Dari tadi ngoceh terus.... Mba yang dengar aja capek loh...." Si empu hanya mengerucut kan bibirnya, dan mulai diam.

" Bang Ezra, makan dulu ya. Naya sudah buatkan kesukaan abang... " Nayara dengan telaten menyuapi sang kakak, tanpa memperdulikan dilihat oleh rekan kerjanya. "Tuh bang Tris, mba Nayara kurang apa coba? perhatian, sayang keluarga, rajin ibadah." Dery dan Dejun memanglah Tom and Jerry, tapi akan klop kalau urusan percintaan sang atasan.