Sabrina duduk di samping Adiba. Sambil memegang terjemah kitab durratun nashikhin. Memberi dukungan penuh kepada gadis yang sedang hilang arah itu.
"Mbak Adiba ...." Memanggil dengan suara lembut namun tiba-tiba terpecah dengan rasa sesak. Sabrina menggenggam erat tangan Adiba.
'Belum apa-apa saja aku sudah menangis,' keluhnya dalam hati. Akmal datang dengan baju taqwa putih tulang dan memakai sarung hijau tua.
"Teruslah ajak dia berbicara. Dengan lembut dengan penuh perhatian dengan penuh kasih sayang. Kita tidak tahu kapan Allah memberikan respon untuknya." Sesering kali Akmal melihat kondisi keadaan Adiba.
"Mas apa pasien koma tetap membutuhkan asupan makanan dan minuman supaya fungsi organ tubuhnya tetap berjalan dengan baik? Namun, yang jadi pertanyaanku, bagaimana cara pasien koma makan dan minum? Padahal ... aku tahu pasien koma tampak seperti sedang tertidur dan tidak memungkinkan untuk makan atau minum."
Takkk!
Gerak cepat sentilan Akmal mendarat di dahi adiknya.
"Ah ... sakit Mas. Kejamnya," keluh Sabrina sambil menggosok dahinya.
"Habisnya pertanyaanmu aneh bin ajaib.Koma adalah keadaan medis yang serius dan perlu dipantau secara berkala. Itu kenapa dokter dan tim medis lainnya akan selalu memastikan sistem pernapasan dan sirkulasi darah pasien berjalan dengan baik supaya jumlah oksigen menuju otak pasien tetap stabil."
"Tapi Mas kan dokter psikiater," sahut Sabrina.
"Alhamdulillah Mas faham ... dulu pernah ikut magang. Pasien koma akan makan dan minum melalui cairan infus yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah venanya. Cairan infus tersebut mengandung elektrolit, yang terdiri dari garam atau zat lainnya, untuk mencegah pasien koma dari kelaparan atau dehidrasi. Tergantung dari kondisi pasien sih ... biasanya dokter juga dapat membuat tabung nasogastrik untuk memungkinkan pasien koma makan dan minum. Tabung nasogastrik ini dimasukkan melalui hidung, lalu ke tenggorokan, dan berakhir di lambung untuk mengalirkan cairan dan nutrien ke dalam tubuh pasien. Namun, jenis tabung ini hanya bisa digunakan selama 1-4 minggu saja. Jika lebih dari 4 minggu, maka tabung nasogastrik ini biasanya akan diganti dengan selang PEG."
"Ah ...nggak faham aku," ujar Sabrina,Akmal tersenyum singkat.
"Dasar. Ya biar faham. Selang PEG atau Percutaneous Endoscopic Gastronomy adalah ... selang makanan permanen yang dimasukkan dari kulit perut langsung ke dalam perut pasien. Lewat selang ini, makanan buatan akan dimasukkan langsung ke dalam lambung untuk dicerna oleh pasien koma."
"Oooo. Bundar," celetus Sabrina yang tidak menghargai Kakaknya menjelaskan masalah koma.
"Ah ... jadi males ngomong sama kamu," ujar Akmal.
"Mas ...."
"Apa ...."
"Hih ... galaknya, kenapa aku harus ngajak berinteraksi?"
"Ya ... menyapa pasien dengan nada lembut supaya pasien tahu bahwa kita sedang mengunjunginya. Bicara baik, sebab pasien seperti Adiba mungkin saja mendengar apa yang kita ucapkan. Dengan menunjukkan rasa cinta dan dukungan kita, misalnya dengan memegang tangan atau sekadar menyentuhnya. Meski terlihat sederhana, cara ini bisa membuat pasien merasa nyaman dengan kehadiran kita orang di sekitarnya," jelas Akmal.
"Eh ...." Sabrina bertingkah manja.
"Eh ... eh ... apa itu?" ledek Akmal.
"Yah ... walau tidak seperti Mas Ridwan Mas Akmal juga sweet kok," bisik Sabrina keduanya berjalan ke pintu duduk bersama di depan kamar Adiba.
"Jangan samakan ... kami memiliki kepribadian yang berbeda. Dan lebih sholeh dia."
"Tapi Mas berhasil mendidikku," puji Sabrina lalu manja memeluk lengan dan bersandar di Kakaknya.
"Alhamdulillah ... Sabrina kamu harus belajar memulai menghargai diri sendiri, dan tahu bagaimana caranya menjaga kepribadian supaya tetap bermanfaat untuk orang lain. Kamu sudah dewasa, dan Mas akan menikah."
"Hiks, rasanya seperti akan terlantar," sahut Sabrina.
"Ya tidak begitu ... kamu keluarganya Mas. Bagaimana pun tugas Mas adalah merawat kamu. Dengar, orang-orang berguna bukanlah mereka yang kaya atau memiliki pangkat yang tinggi, tetapi mereka yang menghormati dan menghargai kepribadian orang lain. Jadi Mas harap kamu bisa nantinya menghargai Mbak iparmu," jelas Akmal.
'Semoga Allah menjodohkan Mas Akmal dan Mbak Adiba. Semoga dengan adanya keadaan begini mereka ternyata berjodoh. Aamiin,' doa Sabrina dalam hati.
"Mas ingin melihat kamu dicintai pemuda yang mirip seperti Ridwan. Solehnya, dan cinta tidak mengajak ke maksiat. Ketika saling mencintai sejatinya kita akan menggabungkan dua kepribadian yang berbeda, untuk itu dibutuhkan pengorbanan dan saling pengertian satu sama lain. Cinta memang kompleks, ada yang berstatus tapi tidak saling mencinta, namun ada juga yang saling mencinta namun tak bisa bersama. Seperti yang dialami Adiba." Akmal menghela napas panjang.
"Kalau ada laki-laki yang mencintaimu harus datang ke Mas lebih dulu, karena suatu hubungan percintaan yang sehat dibangun dengan rasa kepercayaan. Mas ingin percaya kepadamu dan pilihanmu. Maaf jika Mas terlalu mengekang. Karena sesungguhnya Mas cinta sama kamu. Sayang, jika tanpa adanya rasa percaya, maka akan timbul kecurigaan yang menimbulkan konflik tak berkesudahan. Kamu fahamkan?" tanya Akmal. Sabrina hanya mengangguk pelan.
"Terkadang cinta itu datang di luar nalar, oleh karena itu orang yang sedang jatuh cinta tidak akan memiliki logika. Lalu banyak orang yang berambisi karena perasaan. Cinta merupakan suatu perasaan yang menjadi titipan untuk kita semua tidak terkecuali, oleh karena itu ini menjadi suatu tanggung jawab ku untuk mendidik dan mengendalikan diri Mas sendiri dan kamu. Sejak orang tua kita meninggal kamu sepenuhnya tanggung jawab Mas. Maafkan Mas yang mungkin sering membuatmu kesaldan sedih karena Mas melarang ini itu," jelas Akmal.
"Aku berterima kasih. Jika tidak ada Mas,aku tidak tau bagaimana kehidupanku. Terima kasih sudah mengatur demi kebaikanku. Aku dulu sering marah, misal tidak boleh belajar di rumah teman. Namun aku faham ketika temanku yang sering menginap hamdu duluan," ujar Sabrina menyentuh hangat tangan kakaknya. Akmal menatap Adiknya lalu tersenyum.
Keduanya menatap sendu penuh kasih sayang.
"Hati seorang wanita sebenarnya tidak serapuh kaca. Mereka kuat, dan tahu untuk menempatkan perasaan secara lebih efektif. Adapun kecantikan tertinggi dari seorang wanita adalah kualitas kepribadiannya. Bagaimana dia bisa jual mahal karena menghormati diri sendiri. Bagaimana dia membentuk pola pikir supaya tetap positif dan visioner.
Cinta bisa tumbuh kapan saja dan kepada siapa saja. Jangan takut karena kamu menahan pacaran lalu ada yang bilang tidak laku. Aibaikan saja ... jika sudah tepat Allah pasti mengirimkan laki-laki terbaik untukmu."
"Cintailah kekasihmu sekadarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekadarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu. (Ali bin Abi Thalib) Biar Allah nanti yang memilihkan. Sekarang fokus kejar cita-cita dan jadi adik terbaik. Semoga aku tidak akan pernah mengecewakan Mas."
"Aku percaya kepadamu. Hah ... akhirnya kita bisa berbincang serius," ujar Akmal.
"Alhamdulillah," kata Sabrina bersyukur.
Bersambung.