Keesokan harinya
Pagi itu cuaca sangat cerah sekali. terdengar sayup - sayup suara burung berkicau dari kejauhan membuat pagi Gio lebih bersemangat. seperti biasanya rutinitas pagi hari nya yaitu sarapan setelah itu ia langsung pergi ke klinik nya. kebetulan pagi itu gio bisa lebih santai dikarenakan jadwal janji temu yang tidak terlalu padat. sambil menikmati sarapan nya yaitu roti lapis dan juga cappucino, Gio mulai membuka ponsel nya ada salah satu pesan yang menurut nya sangat aneh. mengapa aneh, karena tidak pernah sama sekali dia pernah mendapatkan pesan tersebut dari orang yang sudah sangat ia kenal. yaa,, pesan dari Clara.
Setelah ku buka pesan dari Clara, entah aku harus happy atau tidak aku cenderung lebih bertanya - tanya. " ada apa dengan Clara?" kalimat itu lah yang selalu ada dibenak ku setelah membaca pesan singkat yang dia kirimkan pagi ini. isi pesan tersebut iyalah,
" selamat pagi Gi.. gimana kemarin kamu pulang dengan selamat kan? menyelipkan emotikon hati ".
Nah kan siapa yang tidak bingung dapat pesan seperti itu dari teman yang udah kita kenal lama dan tidak pernah sama sekali dia menulis pesan semanis itu. sempat ku tersenyum kecil setelah membaca pesan tersebut. banyak sekali pertanyaan didalam benak ku yang hendak ku tanyakan kepada nya, tapi sangat sulit. akhir nya aku hanya membalas sekedarnya saja.
Setelah selesai sarapan dan siap - siap kemudian aku segera pergi ke klinik. berhubung waktu yang sudah mulai siang aku memutuskan tidak membawa mobil dan pergi menggunakan kendaraan umum yaitu bus. sesampai nya diklinik, tiba - tiba ponsel ku berdering dan ternyata Clara yang menghubungiku. setelah beberapa menit kami berbincang terdengar suara ketukkan pintu ruangan ku, setelah ku melihat ke arah pintu, aku sempat terdiam dan menutup telepon ku secara tiba - tiba. padahal saat itu Clara sedang berbicara banyak hal.
" Carmen! ". kata ku dengan terkejut dan bangkit dari tempat duduk ku
Shock dan panik bercampur jadi satu. Aku hanya bisa terdiam terpaku seketika tanpa bisa berbicara satu patah kata pun. seorang wanita di masa lalu yang tiba - tiba muncul dari balik pintu ruangan ku yang tidak pernah disangka - sangka oleh ku. sekarang dia hadir tepat didepan ku dan menyapa ku dengan suara lembut nya.
" Hay Gio. long time no see, I really miss you so much! ". kata wanita blesteran Amerika Jawa itu.
Wanita itu bernama Carmen. ia adalah teman ku semenjak aku duduk disekolah dasar sampai di sekolah menengah atas. kebetulan kami adalah tetangga. orangtua ku cukup dekat dengan orangtua nya. akan tetapi setelah kelas 11 semester awal Carmen beserta keluarga nya pindah ke Amerika. semenjak itu kami berdua mulai lost contact.
Kami berdua lumayan cukup dekan. for your information ni, sebenar nya aku dulu sempat menyukai Carmen. menurut ku dia adalah wanita supel dan pintar pada saat itu akan tetapi sebelum aku sempat mengutarakan perasaan ku, dia dan keluarga nya sudah pindah ke Amerika. setelah Carmen pergi, aku sempat mencari contact nya aku bertanya kepada teman yang lain nya dan mencari sosial media nya akan tetapi tak bisa kutemukan saat itu. Karna sudah cukup lama aku mencari dan tak kunjung ketemu akhirnya ku putuskan untuk menyerah mencarinya dan menjalani kehidupan ku dengan baik.
Jantung ku berdegup sangat kencang, aku mulai gugup, bicara ku mulai terbata bata.
" A a a aku baik. kamu beneran Carmen?!? "
tanya Gio dengan nada yang terbata - bata
" Iya lah masa bohongan. ini aku Carmen! apa kamu gak ngenalin aku?!? ". jawab Carmen
Kemudian tiba - tiba Carmen menghampiri Gio dan memeluk nya. Gio yang sedang kebingungan dan juga kaget tidak bisa berbuat apa - apa hanya bisa terdiam terpaku seperti ada lem di sekujur tubuh ku. Setelah melepas pelukan nya Carmen mengajukan beberapa pertanyaan kepada Gio.
" Kamu udah gede ya sekarang. kamu udah punya pacar? orang tua mu apa kabarnya? tak kusangka kamu jadi psikolog sekarang " . tanya Carmen dengan bertubi - tubi.
" Oke tenang, kamu duduk dulu di sana aku akan membuat kan minuman untuk mu ". jelas Gio sambil mengarahkan Carmen agar duduk di sofa depan meja kerjanya.
Tiba - tiba suara dering ponsel Gio berdering. saat itu Gio sedang ke pantry mengambil minuman untuk Carmen. ponsel Gio terus menerus berdering. Carmen yang saat itu sedang melihat lihat ruangan kerja Gio melihat ada ponsel yang berdering diatas meja Gio, karena terus berdering dan Gio tak kunjung datang akhirnya Carmen mengangkat telepon tersebut yang dimana dia pikir tak masalah mengangkat ponsel sahabat nya itu. Dan ternyata yang menelepon itu adalah Clara.
" Hello ". Jawab Carmen dengan nada lemah lembut
" Halo. bukan nya ini ponsel Gio ya? Gio nya ada? ". Tanya Clara
" Oh Gio nya lagi ambil minum dipantry. apakah ada hal penting, akan ku sambungkan segera dengannya ". Kata Carmen dengan ramah.
" Oh, tidak ada. nanti saja ku telepon lagi. terimakasih ". Tutup Clara
Tak lama berselang akhirnya Gio masuk dan membawa dua cangkir cappucino dan meletakkan di meja nya.
" Gio, tadi ponsel mu berdering terus - menerus. ku pikir itu penting jadi maaf tadi aku angkat. dan ternyata tidak sepenting kelihatan nya ". Kata Carmen sambil meminum kopi buatan Gio.
" Hah. serius kamu angkat?! ". Sahut Gio
Gio segera mengecek ponsel nya. dan ia melihat bahwa Clara yang menelepon nya.
ahh aku lupa tadi aku lagi teleponan sama Clara. duh salah paham gak ya nanti si Clara. baiklah aku akan mengirim beberapa pesan kepadanya. semua karna kedatangan Carmen nih pikiran ku jadi kacau balau gini sekarang.
Gio mengirimi Clara beberapa pesan singkat dan berjanji akan menelepon nya kembali nanti. Akhirnya Gio dan Carmen saling berbincang, mereka menceritakan masa - masa dulu saat mereka mulai dekat dan akhirnya berteman. Carmen pun menceritakan alasan nya mengapa ia bisa pindah dan kemudian lost contact dengan Gio. Mereka berbincang cukup lama kebetulan pada saat itu Gio tidak memiliki banyan pasien.
Setelah tiga jam waktu berlalu, Carmen akhirnya pamit karna hendak menemani ibu nya berbelanja di pusat perbelanjaan. Gio dan Carmen pun akhirnya bertukar nomor agar bisa saling berkabar. Setelah Carmen pergi Gio masih ada janji temu dengan Tiga pasien nya. Waktu pun berlalu dengan sangat cepat tak terasa sudah menunjukkan pukul 18.00 wib. Gio memeriksa ponsel nya akan tetapi tak ada balasan pesan dari Clara kemudian Gio mencoba menghubunginya. Setelah beberapa kali tidak diangkat Gio memutuskan mendatangi Clara.
Sesampai nya didepan rumah Clara, Gio melihat lampu kamar Clara masih mati. dia berpikir mungkin Clara masih dikantor dan belum pulang. Gio mencoba menghubungi Clara lagi akan tetapi Clara tidak menjawabnya juga. Gio memutuskan untuk menunggu di supermarket dekat rumah Clara sambil menyantap beberapa kudapan. karena kebetulan Gio belum makan malam dan hendak mengajak Clara makan malam bersama.
Sudah Hampir 3 jam Gio menunggu Clara. Gio mencoba menghubungi Clara kembali, dan tak ada jawaban lagi dari Clara. Gio akhirnya mengirim pesan teks kepada Clara dan memutuskan untuk pulang. Sepanjang jalan pulang Gio terus - menerus melihat ponsel nya berharap Clara akan menghubungi nya. akan tetapi tak ada balasan ataupun telepon dari Clara. Sesampai nya dirumah, Gio segera bersih - bersih diri dan kemudian menyiapkan makan malam untuk dirinya. Saat menyantap makanan nya pun pandangan nya tak lepas dari ponsel nya. Gio mencoba menghubungi Clara lagi dan ternyata ponsel nya Clara tidak aktif. Gio makin panik dan Khawatir. Tanpa pikir panjang ia bergegas mengambil kunci mobil dan ponsel nya. Gio takut terjadi sesuatu terhadap Clara, ia pun bergegas pergi kerumah Clara lagi.
Sesampai nya dirumah Clara, Gio melihat lampu kamar Clara menyala kemudian ia memarkirkan kendaraan nya dan mengampiri rumah Clara. beberapa kali Gio membunyikan bell akan tetapi Clara tak kunjung membuka pintu nya. Gio mulai panik dan dia bingung takut terjadi apa - apa didalam. Gio mengetuk pintu Clara berkali - kali sembari menghubungi ponsel Clara. Tiba - Tiba suara kunci terbuka dan nampak Clara dengan baju piyama nya dan rambut yang terbalut handuk membuka pintu dan kemudian tersenyum sumeringah. Gio menutup telepon nya dan menghela napas panjang.
" Oh Thanks God ". kata Gio
" Eh Gio. yuk masuk. Kamu kenapa malam - malam gini kesini? ". sahut Clara sembari mempersilahkan Gio masuk.
" Ra.. please! jangan bikin aku khawatir. kamu tau gak sih aku amat sangat panik dan bingung! ". Tegas Gio
" Lho ada apa memang nya? ooh tadi aku lagi ada acara makan malam kantor jadi aku jarang cek ponsel ku ". jelas Clara
" huufft.. aku pikir kamu marah sama aku karna tadi siang aku mendadak memutuskan telepon mu ". kata Gio kepada Clara
" Hmm sebenar nya aku menghubungi mu lagi tapi yang angkat telepon nya wanita, so jadi ku pikir mungkin kamu lagi tidak ingin di ganggu ". Jawab Clara sembari dia menyiapkan minuman untuk Gio
" Hah kamu telepon? kapan? ". Tanya Gio penasaran
" Iya, coba cek history phone kamu deh ". Tegas Clara
Gio segera memeriksa ponsel nya, dan benar saja ada history panggilan Clara yang terlewatkan oleh nya. maklum saja Gio tipikal orang yang tidak terlalu aware dengan hal - hal seperti itu. Gio merasa sedikit malu saat itu.
" Eh iya beneran ada lho. " jelas Gio
" Tuh kan ada. " Kata Clara menimpali
" Baiklah aku tenang sekarang. berhubung udah larut aku pulang dulu ya Ra. " Kata Gio sambil beranjak dari tempat duduk nya dan melangkah ke pintu serta memakai sepatu nya
" Hmm. oke hati - hati dijalan. " kata Clara dengan mimik muka yang datar
" Bye Ra. selamat malam. " kata Gio sambil melambaikan tangan nya dan menutup pintu rumah Clara
" Bye. " kata Clara sambil melambaikan tangan nya ke arah pintu yang sudah tertutup.
Clara mengerutkan dahi nya dan mulai berbicar sendiri.
Hufft... bahkan ia tidak menjelaskan siapa wanita itu. sebenar nya siapa wanita itu ya. apa dia kekasih Gio yang baru? tetapi mengapa Gio tidak memberitahu ku ya. Apakah menurut Gio aku tidak pantas untuk mengetahui nya ya?. Akhh sudah lah, biarkan saja. semakin dipikirkan semakin membuat ku marah. Sebaiknya aku tidur sekarang supaya besok kerja lebih fresh.
Selama diperjalanan Gio terus memikirkan sikap Clara barusan. Gio berpikir apa mungkin ia tidak terlalu peka dengan perasaan nya Clara. Gio terus menerus mimikirkan nya dan ia tidak merasa harus menjelaskan sesuatu kepada Clara, padahal Clara sangat membutuhkan penjelasannya tentang siapa itu Carmen.
Seminggu telah berlalu, seminggu itu pula Clara dan Gio tidak saling menghubungi. Kebetulan Gio memang kedapatan Dinas diluar kota dan kebetulan juga dia sangat sibuk saat itu. Clara yang pada saat itu agak sedikit kesal dan marah dengan Gio ia tidak terlalu menyadari bahwa belakangan ini ia sudah jarang contact dengan Gio. Sampai suatu ketika Clara sedang senggang dan memeriksa ponsel nya. Ternyata ia melihat kapan gio terakhir kali menghubungi nya. Clara mulai mengerutkan dahi nya lagi, dikarenakan Gio belum juga menghubungi nya selama satu minggu lama nya.
Dalam hati Clara berkata, mengapa Gio belum menghubungiku ya? aku baru sadar sudah seminggu lama nya. apakah dugaan ku benar selama ini bahwa Gio sudah memiliki kekasih. Haruskah ku hubungi sekarang dan menanyakannya?!. huffft....
Clara terus menerus menghela nafas dan mengurungkan niatnya untuk menghubungi Gio duluan. Selama dinas Gio ternyata sangat sibuk terkadang ia bekerja sampai lupa waktu. Sesampai nya di hotel Gio selalu langsung tidur karena ia sangat lelah sampai - sampai ia tidak sempat mengecek ponsel nya. Akan tetapi malam itu berbeda, disaat ia sedang ingin tidur, tiba - tiba terdengar suara ketukan pintu kamar hotel nya. Gio bangkit dari tempat tidur nya lalu pergi menuju ke arah pintu untuk membukanya. Setelah ia membuka pintu mata Gio terbelalak karena sangat shock dengan apa yang ia lihat. Ternyata ia adalah Carmen.
Gio sedikit berteriak karena kaget.
" Carmen!. apa yang kau lakukan disini?. "
Tanya Gio dengan nada heran sekaligus kaget
Carmen tidak menjawab dan langsung mendorong Gio dan menerobos masuk ke ke kamar Gio. Gio yang sedang kaget seperti biasanya ia tidak dapat berbuat apa - apa dan hanya menutup pintu kamar nya. Carmen meletakkan tas nya diatas meja dan duduk diatas ranjang.
"Ah aku sangat lelah. bolehkah aku menginap?." Tanya Carmen sambil membaringkan tubuh nya diatas ranjang.
" Apa???? " Tanya Gio sambil ia berteriak karena shock dengan perkataan Carmen.
" Kenapa kamu kaget gitu sih?." Tany Carmen dengan mimik muka yang polos.
" Are you crazy????." balas Gio
" No I'm not!." Tegas Carmen
Mereka berdua seperti ingin berseteru. Gio tidak bisa berhenti berpikir. dalam hati Gio terus bertanya - tanya. Dari mana Carmen tau hotel tempat aku tinggal padahal aku tidak mengabari nya. Aku hanya bilang bahwa aku sedang dinas sewaktu dia menghubungiku kemarin. Ah! aku lupa memberitahu Clara bahwa aku dinas diluar kota. oh tidak bodoh nya aku!. Sebenarnya apa yang diinginkan Carmen?!.