Hari ini sungguh melelahkan bagiku. Hari - hari yang berat kini sudah dimulai. Ada apa sebenarnya dengan gadis itu. Apakah dia memang benar - benar membenci ku? Ah masa bodoh lah. Tujuan ku bekerja dengan baik di perusahaan itu. Kata Clara dalam hati nya menggerutu saat sudah sampai dirumah.
" Bi!.. Bi inah!.. " Teriak Clara memanggil.
" Iya non. " Sahut bi inah sambil menghampiri Clara.
" Bi, bisa tolong ambilkan aku segelas jus jeruk? Aku sangat lelah hari ini. " Pinta Clara dengan sopan.
" Baik non. Tunggu sebentar ya. Akan bibi ambilkan segera. " Kata bi inah sambil bergegas menuju dapur untuk mengambil jus.
" Aaah.. Capek nya. " Teriak Clara mengeluh.
" Ini non jus nya. " Tutur bi inah sambil menyodorkan segelas jus jeruk yang dingin kepada Clara.
" Terimakasih bi. " Pungkas Clara.
Glek Glek Glek... Suara Clara yang meminum jus nya sampai habis.
" Ahh.. Nikmat nya. " Ucap Clara yang telah menghabiskan satu gelas jus.
" Capek ya non. " Tutur bi inah lagi
" Ya namanya juga kerja bi. Tapi di nikmatin aja lah. " Kata Clara sambil tersenyum.
" Ibu sudah pulang bi?. " Tanya Clara tiba - tiba.
" Belum non. Ibu juga yang biasa nya telepon kerumah ini belum juga telepon. " Jelas Bi inah.
" Kapan sih wanita itu pulang!. " Keluh Clara dengan kesal.
" Non sudah makan malam? Mau bibi siapkan sekarang?. " Tanya Bi inah lagi.
" Tidak perlu bi. Saya tidak lapar. Bibi istirahat saja. Saya ke kamar dulu ya. " Sahut Clara lagi yang beranjak dari tempat duduk nya dan kemudian berjalan menuju kamar nya.
" Baik non. " Ucap bi inah lagi.
Setelah dikamar Clara memeriksa ponsel nya dan mengirimi pesan teks kepada ibu nya. Clara bertanya kepada ibu nya kapan akan pulang ke rumah. Namun ibu nya tidak membaca nya ataupun membalas nya. Clara berpikir mungkin ibu nya sedang sibuk. Saat Clara hendak mandi, ponsel nya pun berdering. Ternyata Gio yang menghubungi nya.
" Halo. " Jawab Clara.
" Hai ra, sedang apa?. " Tanya Gio basa - basi.
" Baru saja pulang kerja. " Jawab Clara lagi.
" Lho rupanya kamu sudah bekerja. Apakah kamu kembali lagi ke perusahaan sebelum nya?. " Tanya Gio penasaran.
" Oh tidak. Aku baru saja keterima di perusahaan Advertising Gi. " Jelas Clara.
" Wah, Selamat yah. " Ucap Gio lagi.
" Terimakasih. Ngomong - ngomong ada apa telepon Gi?. " Tanya Clara balik.
" Tidak ada apa - apa. Aku hanya sedikit merindu kan mu. " Kata Gio sambil tertawa kecil.
" Apa sih Gi! Gak lucu bercanda nya. " Tutur Clara.
" Lho kenyataan kok!. " Timpal Gio lagi.
" Ah sudahlah. Aku mau mandi dulu. Ku tutup ya telepon nya. " Pungkas Clara.
" Baiklah kalau begitu. Selamat malam Rara. Mimpi indah ya. " Ucap Gio dengan manja kepada Clara.
" Yaaa... Yaa.. Terimakasih. " Tutup Clara.
Ck,,, ada apa dengan pria itu. Mengapa juga dia bisa merindukan ku. Ada - ada saja. Kata Clara berbicara kepada dirinya sendiri setelah menutup telepon.
Clara pun akhirnya mandi dan kemudian berbaring di tempat tidur nya sambil membuka laptop nya dan mempelajari materi yang telah diberikan oleh senior nya di kantor.
Tak terasa waktu berputar dan sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Clara pun memutuskan menyudahi nya dan kemudian pergi tidur.
Keesokan hari nya kebetulan masih turun hujan. Seperti biasanya Clara bersiap - siap hendak pergi ke kantor. Tak lupa ia juga memakan sarapan yang telah di hidangkan oleh bi inah. Setelah sarapan ia pun segera berangkat ke kantor. Cuaca cukup dingin namun Clara lupa untuk memakai mantel tambahan. Jadilah sepanjang jalan ia merasa kedinginan didalam mobil. Ia pun mengecil kan suhu AC di dalam mobil.
Sesampai nya di parkiran, Clara mencari payung di dalam mobil nya namun ternyata ia lupa membawa nya. Clara sedikit kebingungan. Jika ia menerobos hujan, ia akan basah kuyup sampai di kantor. Clara menunggu sampai ada seseorang yang ia kenal dan memakai payung. Ia berniat untuk menumpang.
Kebetulan Gladis lewat di depan mobil nya dan mengenakan payung. Clara merasa dilema. Haruskah ia berlari dan menumpang kepada Gladis yang pemarah itu, ataukah ia tetap menunggu di dalam mobil sampai ada seseorang yang lain yang ia kenal dan bersikap baik padanya. Namun Clara terus memperhatikan jam yang ada di tangan nya. Waktu masuk kantor semakin mepet. Clara tidak ingin terlambat.
Clara pun akhirnya memberanikan diri untuk menghampiri Gladis. Saat dihampiri oleh Clara yang secara tiba - tiba, Gladis terkejut dan seketika mendorong Clara hingga hampir terjatuh di tengah hujan.
" Kyaaaa... Apa yang kau lakukan!?. " Teriak Gladis.
" Ka tenang ka. Ini aku Clara!. " Sahut Clara sambil menghampiri Gladis lagi.
" Mau apa kau mendekati ku?. " Kata Gladis dengan ketus dan sedikit jengkel.
" Ah, aku hendak menumpang di payung mu. Ayo cepat kita jalan nanti kita terlambat Ka. " Tutur Clara sambil merangkul tangan senior nya dan berjalan dengan cepat beriringan.
" Hei! Hei! Sebentar! Apa maksudmu! Hentikan!. " Teriak Gladis sambil menghentikan Clara namun Clara tidak menghiraukan.
Gladis pun sangat marah besar. Sedangkan Clara hanya bisa tersenyum dan tidak lupa untuk berterimakasih kepada Gladis karena mau ia tumpangi saat itu.
Saat Clara berterimakasih, Gladis hanya memalingkan wajah nya dan meninggalkan Clara dengan raut wajah yang cemberut. Clara pun mengikuti nya dari belakang dan hendak pergi keruangan bersama wanita itu.
Gladis mulai mengerjakan pekerjaan nya dan tidak memperdulikan Clara yang sedang berbicara pada nya. Kemudian salah satu senior yang lain datang menghampiri Clara untuk memberikan contoh sketsa pertunjukkan untuk project pertama yang akan di kerjakan oleh Clara. Clara pun kemudian mempelajari nya dengan seksama. Gladis ternyata diam - diam memperhatikan Clara. Gladis merasa tersaingi oleh Clara. Gladis merasa setelah kehadiran Clara ia tidak lagi populer. Perhatian semua karyawan tertuju pada Clara.
Karena menurut karyawan lain Clara terlalu cerdas dan cekatan untuk sekedar menjadi pegawai magang. Gladis merasa cemburu dan iri hati. Dia berpikir untuk menjatuhkan Clara dengan cara merusak pekerjaan Clara yang sedang ia kerjakan. Gladis kemudian mencoba mendekati Clara dengan cara berpura - pura membantu Clara.
" Hei anak magang! apa yang sedang kau kerjakan?. " Tanya Gladis sambil melihat - lihat meja kerja Clara.
" Eh Ka Gladis. aku sedang mengerjakan project pertama ku untuk mendesain sebuah tempat pameran. " Jawab Clara sambil memperlihatkan pekerjaan nya.
" Bolehkah aku melihat nya?. " Tanya Gladis lagi.
" Oh tentu saja. silahkan. kebetulan aku juga ingin pergi ke toilet sebentar Ka. " Tutur Clara sambil menyuruh Gladis untuk memeriksa pekerjaan nya.
Gladis pun akhirnya duduk di meja kerja Clara dan membuka pekerjaan Clara.
" Mhm, rupanya sudah mau selesai. lihat saja bagaimana aku akan bertindak. aku tidak akan membiarkan mu menyelesaikan nya tepat waktu." Kata Gladis dalam hati nya dan mencoba merusak pekerjaan Clara.
Tak lama kemudian Clara kembali ke meja nya dan melihat Gladis yang sedang berpura - pura kebingungan.
" Aduh Clara, kenapa tiba - tiba komputer nya bisa eror begini ya?. " Ucap Gladis sambil berpura - pura memperbaiki komputer Clara yang tiba - tiba terkena virus dan blank.
" Lho, kenapa bisa begini? sebelum nya baik - baik saja. apa yang kau lakukan dengan komputer ku Ka?!. " Kata Clara yang mulai menaikkan nada bicara nya.
" Tadi aku hanya memeriksa pekerjaan mu. tiba - tiba muncul pop up dokumen dan aku hanya mengklik nya dan kemudian menjadi seperti ini. " Jelas Gladis berpura - pura bodoh.
" Argkh! bahkan aku belum menyimpan nya. tenggat nya pun besok. sial! apa yang perempuan ini lakukan!. " Keluh Clara dalam hati nya dengan kesal.
" Maaf. aku tidak bermaksud seperti ini. aku benar - benar tidak tahu. " Kata Gladis lagi membela diri sambil tersenyum licik dibelakang Clara.
" It's ok. aku akan mencoba memanggil teknisi untuk memperbaiki nya. " Jawab Clara sambil mencoba mengotak - atik komputer nya tanpa melihat ke arah Gladis.
Gladis kemudian kembali duduk di meja nya sambil tersenyum gembira karena berhasil merusak pekerjaan rekan nya itu. Sedangkan Clara mencoba menghubungi bagian IT untuk mengecek masalah yang ada di dalam komputer nya itu.
" Argkh sial! padahal sudah hampir selesai. sekarang aku harus memulai nya dari awal. dasar perempuan licik! aku tahu pasti dia pelaku nya. " Kata Clara dalam hati sambil melirik ke arah Gladis dengan tatapan penuh amarah.
" Aku tahu wanita itu sangat membenci ku. aku tidak akan terpengaruh. aku akan lembur malam ini dan menyelesaikan nya dalam satu malam. hheh Clara dilawan! mana bisa! aku akan buktikan! lihat saja nanti. " Gumam Clara dalam hati nya.