Carlos sangat ingin bertemu dengan Clara, perasaan nya kepada Clara begitu sangat menggebu – gebu sehingga dia tidak bisa lagi menahan rasa rindunya kepada Clara. wajah Clara yang selalu terbayang – bayang, membuat dirinya semakin berhasrat untuk menemui Clara. malam itu, Carlos sudah menunggu cukup lama di sebuah kafe yang berada tepat di depan toko buku Clara. dia ingin memperhatikan Clara lagi dari dekat.
Saat itu, sudah waktunya Clara menutup tokonya, kebetulan Muthia tidak ikut menjaga toko bersamanya. Sehingga dia pun hanya di temani oleh salah satu karyawan paruh waktunya. karyawan nya pun kemudian berpamitan dengan Clara. saat Clara hendak pergi ke halte bus, dia sempat menoleh ke arah kafe yang ada di seberang jalan. Carlos menyadari hal tersebut sehingga Carlos memalingkan wajahnya agar tidak terlihat oleh Clara.