"Sayang kamu mau kaya Dinar juga gak?" Anti melihat wajah Adrian yang tersenyum-senyum tidak jelas.
"Kaya Dinar gimana Mas?" Anti sepertinya tidak paham dengan yang dimaksud Adrian.
"Maksudnya apa Mas? kaya Dinar gimana?" Adrian hanya tersenyum membuay anti tambah bingung namun seorang kerabat mereka memberi salamat Anti terpaksa menunda pertanyaan yang tadi membuatnya bingung.
"Sayang," Anti menengok kearah suaminya.
"Kamu gak lagi dapet kan?" Anti kembali memandang heran kearah suaminya.
"Maksudnya Mas?" sambil bertanya balik dan bingung karena dia tidak bisa berkonsentrasi dengan pertanyaan Adrian, masih banyak orang-orang yang masih sibuk menberi mereka selamat.
"Iya kamu gak lagi palang merahkan?" Anti yang sedang bersalaman tiba-tiba tersedak dengan salivanya sendiri.
"Minum nihhh yang," Adrian mengambil minuman untuk istrinya. Sambil memegang tangan Adrian, Anti mencubitnya.
