Evan masih duduk di meja yang ada didepan Sofa dimana Rinjani berarda, dia hanya memandangi tanpa berani membangunkannya walaupun setiap gerakan yang dilakukan Rnjani seperti terlihat sangat gelisah.
Evan tidak tega membangunkan gadis didepannya sepertinya benar-benar gelisah.
"Sudah bangun belum Van," Ricard membuka pintu ruangan Evan.
"Belum sepertinya dia terlalu lelah," Evan lalu berdiri dari meja yang ia duduki lalu berjalan kemesin Epresso dan membuat secangkir kopi hangat untuknya.
"Kau mau Ric?" Tanya Evan menawari Ricard hanya memberi isyarat sengan tangan kalau dia tidak menginginkannya. Evan memberikan Aroma kopi dekat hidung Rinjani dia harapa gadis itu terbangun. Dan benar saja Rinjani membuka matanya ketika semerbak wangi kopi masuk kehidungnya.
Ricard dan Evan hanya tertawa begitu Rinjani terbangun.