Aku menatap Bryan yang sepertinya berusaha menutup mata untuk tidur, Dia sepertinya memikirkan apa yang sedang terjadi.
"kamu belum tidur Bee?" Aku memeluk tubuh yang tidak terlalu besar namun berotot itu, aku menemukan kedamaian dan kehangatan kala memeluknya.
"mmmmh," Bryan mengusap-usap tanganku dengan telapak tangannya.
" kamu belum tidur? apakah ada yang ingin kamu ceritakan sayang," Aku memainkan cariku didadanya.
"Aku sedang memikirkan keadaan Papah sayang, aku tidak bisa membayangkan jika terjadi padaku hatiku hancur karena sahabatku menusukku dari belakang seperti kondisi Papah sekarang aku tidak tahu seperti apa perasaan Papah saat ini padahal dengan baik hati papah telah memberikan kepemilikan saham 10 % pada Om Hendro sebagai ucapan terima kasih karena sudah bersedia menemaninya," Bryan bernafas panjang dengan posisi masih menatap langit-langit kamar.