kalau mau mengngorek tentang sahabatnya Bryan aku lebih suka ngobrol sama Omar karena kalau Bryan ,kadang suka agak-agak gak suka kalau aku tanya-tanya soal masa lalu teman-temannya.
"Yaaa bisa jadi tapi untung ditarik sama Bryan jadi gak pernah nongkrong diclub kecuali ada acara, dulu sih waktu Bryan di London kerjaan dia hampir tiap hari ke club mulu mana kalau punya pacar ceweknya pada gak jelas dandannya," Omar tersenyum sendiri. Omar itu memang kesannya seperti player, tapi dia itu setia sama pacarnya sangking, setia pacarnya nikah aja masih ditungguin, untung keburu ditendang sama Papah Hermawan buat ngurus perusahanan kakeknya Omar di Itali kalau gak, bisa jadi bujang lapuk kali dia. itu juga aku dapet cerita dari mama Ais cerita tentang kak Omar.
"Gak jelas gimana kak," Tanyaku penasaran.
"Iya pada kurang bahan yang bagian dadanya kaya mau tumpahinm keluar semua isinya, belum bawahnya yang mini biar gampang ngodok," aku terkejut dengan perkataan Omar.