Flashback off 4 tahun yang lalu.
Seminggu di sekap dan setiap malam mereka bercinta. Angeline merasa Damian semakin lama, semakin lembut dalam permainannya.. Uw,
Damian menyuruh Angeline memakai sebuah gaun yang sangat cantik, lalu menyuruh salah satu perias wajah untuk mendandani Angeline. Sebenarnya, Angeline tidak mau untuk melakukan ini. Tapi, Damian mengancam akan membunuhnya secara perlahan. Ya itu, Damian akan bermain dengan tubuhnya, menyayat tubuhnya sampai ia mati. Mengerikan, makanya Angeline mau menuruti permintaan Damian
"Nyonya, kau sangat beruntung mendapatkan seorang tuan Damian. Kau tahu? Dia sangat kaya raya, tampan sekali." ujar perias wanita itu bernama Xeline
Batin Angeline berdecak sengit, "Beruntung? Kau bahkan tidak tahu kalau aku ini dipaksa olehnya! Aku diancam bodoh!" Angeline tidak habis fikir, kenapa para wanita sangat menggilai Damian.
"Kau pasti sudah merasakan bermalam dengan pria tampan itu kan. Oh tuhan, betapa mesranya malam kalian hehe." celoteh Xeline, terkekeh kecil menggoda Angeline.
"Kau ini ada-ada saja." sahut Elina pelayan setia untuk Angeline, Elina sangat baik pada Angeline bahkan mengetahui kalau Damian sangat kasar memperlakukan Angeline.
"Tentu saja kan, Nyonya Angeline sangat beruntung." balas Xeline. Sejak tadi Angeline tidak mengeluarkan kata sedikitpun. Apalagi saat bibir sudah memakai liftik pink merona. Ia takut kalau terlalu banyak bicara akan hilang sebelum pesta selesai.
"Sudahlah, cepet! Nanti Tuan Damian menunggu terlalu lama." suruh Elina.
"Nyonya, ini malam pertunangan mu dengan tuan Damian." Elina dengan berat hati mengatakan ini, sebuah kebenaran dari Damian. Angeline membalakkan matanya membulat sempurna. "Apa-apaan ini!? Kenapa dia tidak mengatakannya dulu padaku!" cetus Angeline murka, benar-benar biadab manusia bernama Damian itu.
"Jadi cepatlah turun,"
Baiklah, Angeline akan menurutinya kali ini. Tapi lihat saja, suatu saat akan secepatnya Angeline membuat Damian menyesali semua perbuatannya.
Langkah kakinya menuruni tangga sembari mengangkat gaun yang agak menutupi kakinya. Namun, badan yang elegan tapi mungil membuat para tamu undangan terpesona dengan Angeline. Wajah cantik Angeline saat ini membuat Damian melongo tak percaya. Benar-benar perfect!
"Calon istrimu sangat cantik," salah satu teman bisnis Damian menggodanya. Ya, yang mereka tahu Angeline adalah calon istri Damian.
"Tentu saja," balas Damian semringah, wajah culas itu memperlihatkan raut yang tak pernah orang liat sebelumnya.
Beberapa wanita di sana sangat iri melihat Angeline mendapat pujian dari para tamu. Kenapa gadis polos bisa menakhlukan Damian. Angeline terlihat malu saat mata tamu undangan tertuju padanya. Jujur, ini kali pertamanya berada di pesta mewah yang tak tahu pesta apa ini sebenarnya. Damian juga tidak mengatakannya.
Tapi.., Elina sudah mengatakan itu padanya.
Damian menghampiri Angeline yang masih berada di depan tangga. Lelaki itu mempersilahkan lengannya terbuka untuk Angeline rangkul. Dengan sengit Angeline melirik ke arah Damian. Tetapi lelaki itu tersenyum manis ke arahnya, rasanya Angeline muak dengan pencitraan Damian.
"Bersiaplah kau akan menjadi calon nyonya Damian malam ini." bisik Damian sembari menempelkan bibirnya ke telinga Angeline.
"Dasar licik!" kesal Angeline, ternyata semua berpihak kepada Damian. Acara pertunangan berjalan dengan lancar, tentu Angeline memasang senyuman di bibirnya penuh kepalsuan.
Flashback off!
****
Sibuk dengan pekerjaan pagi sembari meneguk kopi hangat. Angel memandangi kopi istimewa itu dari Arya. Andai saja Arya mau menikahinya, pasti hidup Angel akan sangat bahagia. Tapi, kenapa Arya seakan tak pernah menggubrisnya saat membicarakan pernikahan. Seolah pria itu memiliki sesuatu yang disembunyikan dari Angel.
"Hei, jangan melamun pagi-pagi!" sapa Airin sembari menepuk pundak sobatnya.
"Aku kesal padamu!" cetus Angel.
"Kenapa? Bukannya semalam kau sudah bertemu dengan Tuan arya? Aku juga tidak mengganggu malam kalian kan? " balas Airin tak terima kalau Angel marah dengannya tanpa sebab.
"Aku tidak melakukan apapun dengannya, kau jangan berfikiran mesum." sanggah Angel.
"Cih, siapa yang berpikiran mesum. Kau sendiri kan waktu itu meminta tuan Arya untuk tidur denganmu! dasar," Airin memelankan suaranya, suasana kantor masih sepi belum banyak karyawan.
"Airin! Sungguh aku kesal padamu!" cetus Angel lalu beranjak dari tempatnya sembari membawa kopi miliknya.
"Hei, Angel! Kau mau kemana, haha." tawa jahat Airin menggoda Angel, tapi memang benar kalau Angel selalu tidak tahan dengan tubuh Arya. Sudah Atletis, aroma tubuh lelaki dewasa sangat menyengat. Sensualnya, aah Angel sangat suka itu.
****
Saat jam istirahat tiba, Angel dan Airin pergi makan siang. Angel bisa bebas tidak ikut dengan Damian. Karena Bos besarnya sedang bersama Arya Wijaya. Angel menikmati makanan yang baru datang, menyantap lahap tidak seperti saat bersama Damian. Tak lupa matanya menonton video Nct U Resonance 23 bujang nya tampil di suatu acara korea. Paling wow, Angel sangat terkagum-kagum melihat penampilan mereka.
"Aduh, usus ku berantakan melihat mereka. Kapan diberi jodoh yang seperti ini." heboh Angel setelah mengunyah makanan di mulutnya.
"Yuta semakin tampan, begitu juga dengan Taeyong tidak ada akhlak visualnya. Bikin oleng," sahut Airin.
"Kalian nonton apa? Btw, Angel tumben tidak bersama bos?" suara itu mengalihkan pandangan keduanya. Ternyata Yerin datang membawa makanan di tangannya. Yerin salah karyawan juga.
"Pak bos sedang bersama Pak Arya, jadi aku bebas makan di sini. Menikmati makanan favoriteku." jawab Angel.
"Sekali-kali bebas dari bos galak, ya Ngel. Haha," kata Yerin sembari tertawa. Siapa sih yang tidak tahu sikap perilaku Bos dingin nan galak, plus menyebalkan pula!
"Betul, aku bisa nonton para 23 bujang ku!" girangnya, kemudian melahap makanan sembari ngangguk-ngangguk kecil menikmati musik.
"Enciti sama exo? Kau akan memilih yang mana?" tanya Yerin,
"22nya, karena mereka itu para kesayanganku!"
"Kalau aku pilih pekerjaan, karena pekerjaan lebih penting dari para 23 bujang apa tuh tadi?" suara serak itu membuat mereka menghentikan kunyahan nya. Memberanikan diri menoleh ke arah sumber suara. Ternyata ada sosok dengan netra pekat wajah datar memandang mereka.
Waiitt, jadi? Pak bos dari tadi ada di sini? Atau barusan?
Angel dan kedua temannya langsung terdiam. Dan menghentikan aktifitasnya. Makan siang yang paling menyebalkan, belum juga puas mengghibahkan Bos dan membahas dunia halu. Bos datang tiba-tiba sambil memandang penuh heran pada karyawannya. Pria berjass hitam itu duduk lalu mengangkat satu kakinya ia tumpangkan di lutut. Tak lupa tangannya ia lipatkan di atas dada.
Kenapa sih kumpul sama teman-teman harus ghibah? Bukannya sama saja ngomongin orang dari belakang? Kan dosa, bukan? Haha, sudah menjadi suatu kebiasaan bagi mereka. Lagian, Ghibahin Bos galak dan menyebalkan itu seru.
"Maaf pak, kami sedang makan siang. Apa harus ya? Bapak di sini?" tanya Angel, memberanikan diri mengusir Bos damian.
"Kamu mengusir saya? Ck, kalian saja ngobrol tidak tahu waktu. Ini sudah hampir habis jam masuk bekerja!" tegas Damian,
Angel melirik jam putih di tangannya. Benar, ini sudah hampir habis. Angel menyenggol lengan Airin, "Benar saja anjim," bisik Angel, kemudian menatap Bos seraya mengulum senyum manis. Agar Bos tidak marah-marah mereka pun berdiri dan masuk ke kantor.
"Saya ditinggal gitu? Wah benar-benar ya mereka!" gumamnya, lalu beranjak dari tempat duduknya dan masuk ke dalam kantor.
Penggila kerja sepertinya memang akan sangat super sibuk. Begitu juga dengan para karyawan, hari libur saja kalau cuma 1 hari tidak cukup. Bekerja seharian full tapi bayaran sangat lumayan. Damian pengusaha muda yang dipaksa orang tuanya untuk menjadi CEO sampai akhirnya ia menikmati tugasnya. Jika malam tiba atau pulang bekerja, ia merasa butuh seseorang yang harus mengurusnya.
Dibilang jomblo karatan ya bukan, Damian adalah seseorang yang memiliki masa lalu yang menyedihkan. Hanya saja ia menyimpannya rapat-rapat, berharap luka itu tidak akan muncul lagi di benaknya. Dia akan fokus pada hidupnya, masa depannya untuk putri kecilnya.
Putri kecil? Siapa dia?
To be continue❤