Yoon menghampiri mereka dengan napas terengah-engah. Rambut dan riasannya sudah berantakan, padahal Hana yakin Yoon telah mempercantik diri selama mungkin. Seperti biasa, Yoon selalu membuat Hana khawatir.
"Ya ampun, kenapa kau berlari?" tanya Hana khawatir. Ia memegang bahu Yoon yang bergetar hebat.
Yoon menanggapinya dengan tawa kecil. "Aku takut ada penggemar yang melihatku masuk ke arena backstage. Aku belum siap dihujat mereka. Hehehe."
"Oh, astaga. Kau membuatku khawatir, Yoon." Hana tersenyum kecil menanggapinya.
"Maaf, apa aku terlambat?"
"Belum, kok. Ah, apa kau mengenalnya?" Hana menunjuk Jun dan seketika Yoon menutup mulut dengan telapak tangan.
"Ya ampun, apa aku bermimpi hari ini?"
Jun tersenyum, mengulurkan tangan pada Yoon. Dengan tangan gemetar, Yoon menyambut uluran tangan Jun. "Ya ampun, kau benar-benar tampan di dunia nyata!"
Jun terkekeh mendengarnya. Perempuan yang unik, sama seperti Hana. Ia pikir Yoon akan berteriak histeris ketika mereka bertemu. Setidaknya ia lega perempuan itu bisa mengontrol dirinya saat ini, sehingga tidak ada fans di luar yang curiga atau malah manajernya datang.
"Di mana member lain?" tanya Yoon ketika tidak mendapati para member lain di sini.
"Mereka ada di ruang tunggu, nah, ayo, kau ingin bertemu dengan mereka, kan? Ayo."
"Mauuuu! " seru Yoon semangat sembari mengangkat kepalan tangannya.
Tawa Jun lepas seketika dan membuat dua sekawan itu bingung dan melihat ke arah Jun. Lelaki itu tampak geli sambil memegang perutnya. "Ya ampun, kok aku merasa kalian sangat cocok, ya? Kalian sama-sama lucu. Tidak aku sangka ternyata para Eris lucu seperti ini."
"Benarkah? Kami cocok?" tanya Yoon sambil menunjuk Hana.
Jun mengangguk, mengacungkan jempolnya pada mereka. "COCOK."
Yoon dan Hana saling memandang dan sedetik kemudian mereka tertawa mendengar penilaian Jun pada mereka barusan. "Terima kasih, Jun oppa," ujar Yoon. Jun hanya membalasnya dengan senyuman lembut khasnya.
Mereka mengikuti langkah Jun yang membawa mereka ke ruang ganti E-X. Tapi sosok perempuan yang sedang bersama dengan seorang anggota grup mengalihkan pandangan Hana.
Semua orang menyambut perempuan itu dengan hangat dan senyuman. Bahkan Jun yang melewati mereka juga tersenyum ketika beradu pandang. Kecuali satu orang yang melewatinya tanpa senyuman. Kim Hana. Dan itu membuat perempuan bernama Eun-Soo itu melihat ke arah Hana yang terus menundukkan pandangannya.
"Kau—"
Jun, Yoon dan Hana sontak berhenti ketika Eun-Soo menunjuk Hana. Bahkan semua anggota grupband itu ikut melihat. Hana mengangkat kepalanya terkejut. Ia mencoba menghindari mata Eun-Soo yang mendekatinya.
"Bukankah kau pengganti stylist E-X?" tanyanya ramah.
"Y-ya," jawabnya gugup.
"Ah, kau melakukan tugasmu dengan sangat baik. Kostum E-X sangat keren," ujarnya ramah sembari mengulurkan tangannya pada Hana. "Boleh kita berkenalan, Nona Kim? Aku Eun-Soo."
Hana berpikir beberapa saat, sebelum akhirnya tangannya perlahan bergerak menyambut uluran tangan itu. "Kim Hana."
Eun-Soo mengembangkan senyumnya sembari memperhatikan arena leher Hana dan menemukan rantai kalung yang melingkar indah di leher jenjang Hana. Sama persis dengan yang ia lihat milik Loey barusan.
"Kalungmu sangat indah. Siapa yang memberikannya padamu?" tanya Eun-Soo membuat pikiran Hana melayang bebas. Ingin rasanya ia kabur sekarang juga dari tempat ini, dan berharap Jun sadar lalu membawanya pergi.
Hana hanya terdiam sembari memegangi kalungnya dan hal itu membuat Eun-Soo tersenyum puas. Ia berhasil membuat Hana terdiam.
"Ah, maaf, kami harus cepat kembali," sela Jun ketika menyadari Hana mulai merasa tidak nyaman dengan perempuan itu.
Jun yakin kalau perempuan itu sudah tahu kedekatan Hana dengan Loey. Terlihat jelas dari cara perempuan itu menyudutkan Hana tentang kalungnya. Jun sendiri sudah tahu kalau kalung Hana adalah pasangan kalung Loey. Tadi malam ketika Loey kembali ke asrama, Jun melihat sebuah kalung di lehernya dan ia yakin kalau tadi malam Hana dan Loey bertemu dan ia tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Tadinya Jun ingin menanyakannya pada Hana, tapi ia tidak ingin membuat perempuan itu canggung nanti.
"Ah, baiklah, senang bertemu kalian. Ah, satu lagi, aku harap kita bisa berteman dekat, ya, Kim Hana-ssi," ujar Eun-Soo dengan senyuman liciknya, membuat Hana bergidik ngeri. Jun langsung menarik lengan Hana diikuti Yoon yang sesekali melirik Eun-Soo.
"Dia seperti penyihir," lirih Yoon. Jun hanya menanggapinya dengan senyuman tipis.
Tak lama mereka tiba di ruang ganti para member E-X. Mereka terlihat sedang berkumpul dan berbincang satu sama lain. Suasana ruangan yang ramai membuat kehadiran mereka bertiga tidak terasa. Bahkan Jun harus menahan kekesalannya melihat para member yang bertindak tanpa aturan. Bukan sekali dua kali, tapi hampir setiap hari!
Loey dan Jae-Hyun terlihat sedang bercanda gila-gilaan, Shi-Jin yang sedang mengusili K dan Jung-Soo sampai keduanya melempari Shi-Jin dengan tisu, sedangkan yang lain sibuk mengacak-acak seisi ruangan. Ah, andai saja tidak ada Hana dan Yoon, mungkin Jun sudah mengeluarkan mode 'iblis' untuk menceramahi mereka semua.
"Kita mendapat fans spesial," ujar Jun membuat perhatian semua member tertuju pada mereka yang baru saja melewati pintu ruangan.
Yoon tampak bersembunyi di balik tubuh Hana, bersiap-siap senam jantung ketika melihat mereka secara langsung. Tiba-tiba Jun menarik lengan Yoon perlahan dan menunjukkannya pada semua member.
"Nah, jangan malu-malu, perkenalkan dirimu," ujar Jun ramah membuat Yoon semakin gugup, apalagi semua member menatapnya. Dan yang terpenting adalah Shi-Jin yang tersenyum sangat manis padanya. Ah, ini akan menjadi malam yang indah untuknya. Bebas dari pekerjaan yang menyiksa dan bertemu dengan idola-idolanya, terutama Shi-Jin.
"Namaku Shin Yoon, senang bertemu dengan kalian," ujar Yoon memperkenalkan diri. Ia membungkuk sedikit memberi hormat pada idolanya.
"Ah, ternyata kami memliki fans yang cantik-cantik." Jae-Hyun mendekati Yoon, memperhatikan perempuan itu sambil tersenyum.
"Jae-Hyun, berhentilah menggombali fans kita. Nanti dia malah takut padamu." Min-Soo menarik kerah Jae-Hyun dan menyeret lelaki itu ke barisan para member.
Di sisi lain ada sesuatu yang mengganjal perasaan Hana. Pertemuan tanpa sengajanya dengan Eun-Soo masih menghantui. Cara Eun-Soo memanggilnya, tersenyum dan mendekat ke arahnya. Itu semua seakan perempuan itu ingin menunjukkan sesuatu. Sesuatu yang tidak disukai perempuan itu. Apa perempuan itu tahu kalau ia dan Loey memiliki kalung pasangan? Atau jangan-jangan, Eun-Soo tidak sengaja melihat mereka semalam?
Kekhawatiran Hana bukan sekadar itu saja. Bagaimana jika kedekatannya dengan Loey tercium oleh media? Jika hal itu sampai terjadi, Loey dan E-X bisa dalam bahaya. Dan kemungkinan terburuknya, ia harus pergi dari sisi mereka.
Memikirkannya saja berhasil membuat Hana tidak bisa fokus hari ini. Bahkan ketika mereka makan malam bersama, Hana seringkali telat merespon. Loey sadar hal itu. Ada sesuatu yang menganggu perempuan itu dan ia tidak tahu penyebabnya