____ Selamat membaca____
Kamu itu menikahi ku bukan lah anak yang terlahir dari sebuah patung yang tak bisa melihat dan merasakan penderitaan anak nya. Aku memiliki kedua orang tua yang wajib di jaga perasaan nya. " Ujar Shafa tanpa melihat sang suami yang kini duduk diam di tempat nya mendengar kan kekesalan Shafa.
"Apa kamu menderita pikir hidup dengan ku?" Ucap Devan.
Shafa enggan menjawab pertanyaan sang suami, ia menghela nafas berat, mata nya lalu terpejam menyender pada jok mobil. Ia sudah sangat lelah hari ini dan ingin segera bertemu dengan kasur dan beristirahat setelah bekerja seharian.
"Kamu tidak menjawab pertanyaan ku?" Tanya Devan kembali.
"Harusnya pertanyaan itu kamu ajukan pada dirimu sendiri bukan nya padaku," ujar Shafa dingin.
Kita akan menemui kedua orang tua mu besok." Ucap Devan tegas, ia terus fokus menatap jalanan di depan nya. Tanpa menyadari Shafa yang kini telah tertidur di tempat duduk nya.