Chereads / Kiara (when love find you) / Chapter 27 - Part 27. Tolong jaga dia

Chapter 27 - Part 27. Tolong jaga dia

Kiara menghampiri Randy yang sedang menikmati sarapannya sambil menonton Youtobe ditangannya sambil tertawa-tawa.

"Kak aku ngomon sebentar bisa gak ?" Kiara bertanya ia sebenarnya penasaran dengan kisah antara Rika dan kakaknya Randy

"Nanya apaan tumben mau nanya aja pake permisi kaya mau ketoilet pas guru lagi ngajar?" jawab Randy tanpa. mengalihkan pandangannya pada ponselnya

"Kak berenti dulu kek mainnya, aku mau ngomong serius neh," Kiara menarik menarik ponsel Randy dari tangan kakaknya.

"Ada apaan sih Ra?" Akukan kalau lagi main games juga tetep denger kok kamu ngomong," Randy kesal karena adiknya mengambil ponselnya padahal dia sebentar lagi akan memenangkan games yang sedang dia mainkan.

"Aku mau tanya keseriusan Kakak sama sahabatku?" Kiara menatap mata kakaknya dengan tajam sepertinya dia tidak sedang bercanda.

Randy membetulkan duduknya dengan benar.

"Kamu pikir aku ini jenis manusia fukboy yang dengan seenaknya memainkan perasaan orang seperti si butal itu?" Randy menatap balik pada wajah itu.

"Maksud kakak si buntal siapa? jangan bawa-bawa orang aku tanya serius kak," Kiara sedikit kesal karena kakaknya malah menyebutkan seseorang yang tidak dia kenal.

"Masa kamu gak kenal sih sama sibutal matanya Rika," Kiara memelotokan matanya karena dia tidak menyangka kakaknya ternyata bisa juga mengatai orang lain bukan hanya dirinya.

"Kok bisa kakak kasih nama di buntal?" Kiara penasaran dengan nama yang diberika Randy pada Manga sahabatnya itu.

"Si anak mami yang sok manja itu namanya buntal karena dia persis ikan buntal, buled dan putih kulitnya udah gitu banyak gaya kok bisa sih dulu sahabat kamu pacaran dengan orang seperti dia Ra?" Kiara kembali terbengong dengan apa yang dikatakan kakaknya, Mantan Rika sahabatnya memang agak gemuk tapi tidak segemuk ikan buntal juga.

"sudah begitu banyak gaya lagi ngehina orang sembarangan emang dia pikir dia siapa orang paling kaya sedunia, lagian kalau emaknya itu udah ngejodoin dia ngapain juga coba mampir kehati orang lain mau dikata keren karena sudah bikin hati orang hancur gitu," Randy seperti masih sangat kesal dengan apa yang dikatakan oleh mantan Rika pada Rika.

"Ish udah ah aku gak ngomongin sitahu, aku lagi nanya kakak. Kak Randy gak main-mainkan dengan temanku dia bukan bahan uji coba kakak kan?" Randy langsung tertawa mendengar omelan adiknya.

"Ra kalau aku main-main sama dia sudah lama aku punya pacar banyak mulai perawat sama keluargapasien yang suka sama aku, aku mainin tapi sku masih mikir aku itu punya adik perempuan gimana kalau pacar kamu mempermainkan adikku, gimana perasaannya?" Kiara terdiam dia tidak menyangka kalau kakaknya begitu.memikirkan dirinya.

"Baik lah aki percaya dengan kakak, aku hanya minta kakak menjaganya dengan baik karena Rika itu sahabatku orang yang mau mendengarka curhatanku tanpa memotong omonganku, orang yang melihatku sevagai sahabat bukan sebagai aku anak siapa walaupun dia harus membanting tulang bekerja sambil kuliah dia tidak pernah memanfaatkan ku, kemarin waktu ibunya sakit aja aku yang paksa untuk bawa dia kerumah sakit, tadinya dia ragu karena bagaimanapun juga dia harus memikirkan biayanya, namun akibkatakan sebagai istri pensiunan pegawai negeri ibunya harusny maemiliki asuransi yang di cover dari pemerintaj mengapa tidak digunakan? ya walaupun Referensi ketemu Kakak aku jarus minta tolong om Dodit agar dapatnya dokter Randy Sadewa?" Kiara tersenyum sambil menperlihatkan giginya yang rapih.

"Ya sudah kakak ngerti kok dan bersyukur kamu kenalkan Rika pada Kakak dia iti cantik, imut, gemesin Duh kangen jadi oengen telpon," Randy mrngambil ponselnya lalu mendail nomer Rika yang membuat Kiara langsung ilfill melihat kelakuan Kakaknya dan melemparka bantal kursi tepat kewajah Randy.

"Wey Ra gak sopan ya," teriakan Randy hanya disahuti dengan Juluran lidah kearah Randy, untuk saja tersambing sehingga Randy yang berniat membalas Kiara tidak jadi.

"Hai sayang sedang apa," Yang membuat Kiara seperti ingin muntah.

***

Rika baru saja selesai memberi les pada sebuah sekolah bimbingan dia bermaksud hendak pergi kekampus karena jam 2 siang nanti ada kuliah yang hafus dia ikuti.

Sebiah mobil Avansa berhenti didepannya lalu seorang perempuan seumuran ibunya turun dengan angkuhnya, Setelah mobil meninggalkannya dia berjalan ke arah Rika.

"Mau apalagi ini medusa Kesini?" pikir Rika dalam hati

"Kamu kerja disini rupanya, Kenapa sudah tidak ada laki-laki yang kamu poroti sehingga kamu harus bekerja untuk menghidupi dirimu yang miskin itu?" perkataan membuat Rika nyaris tersulit emosi, Namun dia segera istifar dan menarik nafas serta membuangnya secara perlahan yang membuatnya jauh lebih tenang.

"Maaf tante permisi," Rika hendak melewati inu dari mantan kekasihnya itu.

"Tunggu, Barang berharga apa saja yang pernah dikasihkan anakku pada mu tolong kembalikan karena kau tidak berhak memilikinya," Wanita itu menatap pada Rila dengan tajam. Rika nyaris saja tertawa terbahak-bahak untuknya ini dipinggit jalan.

"Kenapa tidak tanyakan saja pada anak tante lalu suruh lis apa saja yang pernah dia berikan pada saya," Rika menatap balik pada ibunya Aldi.

"Karena dia bilang apa yang sudah diberi gak usah diminta lagi, jelas saja aku ibunya tidak sudi," Katanya dengan emosi.

"Tante dia berkata demikian karena dia tidak pernah memberikan apapun barang berhargs padaku kecuali boneka beruang yang sudah aku buang jauh-jauh, Atau makanan yang dia beli ketika kami nonton berdua, tapi sepertinya belum impas dengan uang kost yang suka dia pinjam dan berjanji akan dibalikan kalau sudah gajian dan setelah lewat bablas lagi entah lupa atau pura-pura lupa kemudian pinjam lagi dan bablas lagi, dipikir-pikir saya seperti bansos ya?" Perkataan Rika sangat menohok mamanya Aldi.

" Ini gelang hadiah dari papah almarhum untuk mama, ini cincin saya beli dengan menggunakan uang hasil mengajar, dan kalung ini dari Kiara sahabat saya sebagai hadiah ulang tahun, jadi mana barang berharga yang pernah dibelikan oleh anak kesayangan tante untuk saya, jangan suka mengaku-ngaku suruh saja bayar saja hutangnya 5 x 800 rb saya masih simpan bukti tranfernya dan katakan padanya orang yang berhutang matinya tidak diterima bumi dan saya tidak iklas," Rika meninggalkan mamanya nya Aldi dan berlari kecil menghampiri Randy yang sudah menjemputnya.

Dengan rasa malu Mamanya Aldi akhirnya meninggalkan halaman tempat les dimana Rika berkerja.

"Pantas saja Aldi tidak mau memberi tahu barang apa saja yang pernah beri, padahal aku amat suka dengan kalung yang dia pakai, Aku pikir itu dari Aldi ternyata bukan tapi sekaya apa sahabatnya itu," namun kesalnya mamanya Aldi bertambah ketika melihat Rika dijemput oleh seseorang dengan mobil mewah keluaran baru.

"Siapa yang menjemput Rika yah?" tanyanya dengan bingung ketika sudah didalam taksi.

"Pacar barunya? ah gak mungkin secepat itu dia move on lagian siapa yang mau dengan gadis kerempeng kaya dia," Mamanya Aldi masih saja berguman sendiri sampai supir taksi melirik kearahnya dari balik kaca spion mobilnya.

Sementara itu didalam mobil Randy.

"Tadi siapa Yank perempuan yang sedang berbicara dengan mu, Orang tua murid?" tanya Randy ke Rika sudah masuk kedalam mobilnya.

"Bukan orang tua murid, tapi orang gak penting," Jawabnya dengan tegas.

"Oya, Kok ngobrolnya kaya penting banget sampai aku klason gak dengar," Randy tersenyum lalu kembali memfocuskan pandangannya kejalan.

"Mamanya Aldy, masa dengan tidak tahu malu dia meminta periasan yang aku pakai, Aku kasih tahu aja siapa yang sudah kasih dan sepertinya dari matanya dia melirik kalungku," Rika Memegangi kalungnya yang diberikan Kiara sebagai hadiah