Darren hanya mencoret-coret kertas kosong dimejanya dia benar-benar tidak bisa berkonsentrasi dia yakin perempuan sakit jiwa itu akan terus menerornya, Dia merasa jijik tapi jika dia pindah maka dia berarti kalah namun jika terus melawanya dia terlalu lelah dia hanya ingin tenang dalam melakukan persiapan pernikahannya bukan dilanda stres seperti ini
"Shit sialan bagaimana agar aku bisa menyingkirkan manusia itu menganggapnya ridak adapun tidak mungkin," Darren berfikir sambil mengetuk-ngetuk pulpen ditanganya, dia tidak menyadari ketika Faisal masuk kedalam ruangannya.
Kamu kenapa Ren ngelamun sampai aku panggil gak denger, kangen sama Kiara?" ledeknya sambil menari kursi di hadapan Darren.