Randy hanya tertawa, "kok kamu mau sih ama cowok kaya gitu pake nangis sampai kejer lagi waktu putus," Godaan Randy membuar Rika cemberut
"Namanya juga hilaf," Rika berkata pelan.
"Udah ah ngeledek mulu ngambek beneran nih aku," Rika memukul tangam Randy yang sedang menyetir.
"Aww sakit yang," Randy memenggang tangannya.
"Biarin habisnya ngeledek terus," Rika mengerucutkan mulutnya.
"Jangan gitu ah tar aku hilap lagi," Randy mencolek bibir Rika.
"Abisnya ngeledek terus," Randy mengambil tangan Rika lalu menciumnya.
sepanjang perjalan menuju rumah Randy, mereka hanya isi dengan canda tawa dan saling menggoda, Rika merasa nyaman bila bersama Randy tidak ada lagi hal-hal yang dipasakan karena harus menuruti kemauan kekasihnya bersama Randy Rika selalu tertawa tidak ada lagi tarikan nafas panjang dari Rika atau merasa lelah jika habis bertemu yang ada rasa rindu tidak pening karena pusing harus menuruti kemauan kekasihnya yang ada jika selesai bertemu Rika akan tertidur dengan wajah penuh senyuman.Sementara Randy pria yang sulit jatuh cinta justru terpesona ketika bertemu pertama kali dan tidak menyia-nyiakan waktu kerika Rika putus dengan Aldi dan Randy yakin kalau dia akan mendapatkan Rika.
*
"lama bener sampenya pasti pacaran dulu nih sahut Kiara yang sudah menunggu Rika dari tadi.
"Pacaran apaan so Ra, Kita tuh kejebak macet dan tadi aky harus ribut dulu sama mama sitahu alias emak ikan buntal," Rika menjelaskan semuanya pada Kiara.
"ish ibu mertua yang menyebalkan, tapi tenang ka disini tidak akan ada mama mertua adanya papa mertua," Rika mendelik kearah Kiara apalagi dikursi ruang tengah ada Indra papah Kiara yang sedang ngobrol Randy.
"Ihhh matanya jangan begitu cantik nanti keluar baru tahu rasa udah yu kekamar aku kita cari souvenir sambil tanya-tanya," Kiara megandeng tanga Rika untuk kekamarnya.
"Kak pinjem ayang nya dulu yah," Rika mencubit lengan Kiara karena tidak enak hati pada papahnya Kiara.
"Iya, pulanginnya utuh ya awa ada bocel dikit kamu gak bakal jadi nikah ama Darren," Randy berkata sambil tersenyum yang hanya membuat Indra menggelengkan kepalanya bagaimana tidak Kiara dan Randy ibarat tom n jerry tapi mereka akan saling mencari jika berjauhan namun untungnya ada Rika sekarang yang bisa menwngahi mereka kalau ribut, walaupun Kiata isengnya pada Rika juga tidak berkurang.
"Kok bisa Ran kamu dapetin Rika, kamu gak jadi pebinor antara dia dan pacarnya kan Ran?" tanya Indra menyelidik.
"Waduhhhh, papah tahu istilah pebinor juga?" Randy tertawa terbahak-bahak mendengar ayahnya mengetahui itilah jaman sekarang.
"Tahu lah kamu pikir papah karena lahir dijaman jadul gak paham istilah itu? gini-gini papah tuh selalu up to that ," Indra berkata sambil menepuk dadanya.
"Iya dehhhh papahnya siapa dulu donk, papahnya Randy," Kali ini Randy yang menepuk-nepuk dadanya.
"Udah ah jangan ngalihin pembicaraan jadi gimana kamu bisa dapetin dia, jangan sampai ya gara-gara kamu diq disebut perempuan tukang selingkuh," Indra memandang wajah Randy serius.
"Gak lah aku tuh cuma ngambil perempuan yang seharusnya berjodoh denganku karena waktu Rika pacaran sama pacarnya dulu itu karena dia hilap," Perkataan Randy membuat Indra memelototkan matanya.
"Hahahaha santai yahhhh gak usah begitu juga kali matanya," Randy lalu menceritakan kejadiannya juga tentang tentang tadi ketika ibunya Aldi menyangka perhiasan yang dipakai hasil pemberian dari anaknya
"Padahal itu Pah bukan dari anaknya. Mungkin karena dia pikir Rika hanya seorang anak pensiunan padahal Rika itu kan kerja sambil kuliah, dia mengajar disebuah tempat bimbingan pelajar, pasti donk punya uang sendiri, dan Rika itu bukan cewek matre yang kalau di ajak ngemall langsung kaya cari kesempatan buat belanja ina ini," Ada rasa bangga dia terhadap kelasihmya itu karena selama ini perempuan yang Randy dekati rata-rata seperti itu, Dia sendiri sebenarnya tidak keberatan membelanjakan orang yang dia suka apalagi pdkt asal jangan dijadikan band serep saja tapi kalau berlebihan juga akhirnya membuat Randy malas untuk bertemu kalau sekali dibelanjakan besok-besok pengen ketemu karena ada maunya.
"Tapi wajar donk kamu sekali-kali belanjain pacar kamu Ran jangan sampai dia berfikiran kamu pelit akhirnya malas jalan sama kamu," Indra memberikan pandanganya.
"Iya pah kalau itu sih pasti, apalagi kalau dia.mau jadi istriku aku beliin apa juga deh asal jangan minta pesawat aja, belum sanggup aku beliin" perkataan Randy membuat Indra tersenyum.
"Jadi kamu mau kapan ngelamar dia?" tanya Indra yang membuat Randy yang sedang minum tersedak.
"Kok kaget kamu gak jadiin dia mainan kau aja kan, inget kamu punya adik perempuan gimana kalau dia disakit oleh pria yanh dicintai apa kamu juga gak ikut sakit hati, karma berlaku Ran cepat atau lambat," Randy tersenyum memdengar perkataan ayahnya.
"Tunggu urusan Kiara beres yah baru aku ngurusin urusan aku yang pasti begitu Kiara nikah dengan Darrean aku akan mengurus dan melamar Rika pah," Indra tersenyum dia bahagia karena putranya ternyata sudah dewasa.
*
"Aku rasa yang ini cantik Ra, sederhana dan anggun tetapi tetap kelihatan Eleegant," Rika memberi masukan untuk kebaya dipesta pernikaha Kiara yang akan dilaksanakan dua mingguan lagi.
"Iya itu aku juga sama kok berfikiran kalai model itu anggun dan sederhana namun elegant," Kiara lalu menghubungi butik dimana kemarin dia dan Darren sudah mengukur badannya karena hari ini dia harus memimpin meeting untuk pelaksanaan promosi pada produck terbaru untuk perumahan yang akan dipasarkan.
"kalau buat kamu sama teman SMA aku Ririn, bagusnya warna apa ya kalau om sama tanteku sih audah aki kasih baham aja, besok pulang perwalian kita kebutik sekalian buat seragam kalian ya mumpung libur Ririnnya," Rika menganggukan kepalanya.
"Eh Ra tukang souvenir balas nih, katanya kalau kipas model gini lebih mahal karena bahan kerangkanyanya semacam tulang kalau uang kayu lebih muran dan boxnya ini nih ada dua yang satu kaya kain diserut gitu kalau yang ini bahanya kotak dus biasa, harga sudah termasuk sablon nama pada kemasannya, kalau pesannya 1000 pcs kayanya dpt potongan harga 2500 ra," Rika memberka ponselnya pada Kiara agar lebih jelas membacanya.
"kayanya ya kayu bahan kayu gaharu lebih mahal lagi nih tapi pasti wangi kalau bahan gaharu, trus pakai yang bahan kain diserut aja kesannys lebih elegan dan mahal Ka, kalau 1500 pcs diskonnya berapa Ka? tolong tanyakan," Kiara mengembalikan ponsel pada Rika, tanpa disuruh dua kali Rika langsung mengerjakan Rika memang orang yang tidak suka menunda pekerjaannya.
"Kalau buat siraman sama pengajian souvenirnya apa ya ka?" Kiara mencari-cari lagi dari google untuk referensi tante dan sepupunya ada juga yang memberi saran.
"ini kata adik papah bilangnya kalau pengajian kasih kerudung aja, tapi kok aku kurang sreg ya soalnya.
"Kasih kerudung kamu pesen tapi pake inisial nama kamu KD kan keren Ra," Rika kembali memberi masukan.
" Ohhh iya betul juga, bagus corak atau polos Ka?" Rika memandang sahabatnya lagi.
"polos ra coba deh kamu tanya sama print hijab disana banyak pilihan coraknya dan warna kalau polos bahan voal sama juga gak apa apa Ra, kalau corok max 3 corak yang sama jangan banyak-banyak nanti dikira rombongan tagonian ibu-ibunya," mereka tertawa terbahak-bahak, tak terasa sudah menjelang magrib Kiara sudah memesan souvenir untuk resepsi dan pengajian juga model pakaian untuk pesta dan ijab qobul.
"Sudah beres belum urusanya, kalau sudah turun dulu kita sholat magrib," Randy berdiri didepan pintu kamar Kiara yang membuat dua gadis cantik itu berdiri dan bergegas turun dari kamar Kiara