kiara keluar dari kamarnya lalu mengetuk kamar tidur Randy yang berada disebelah kamarnya.
"Masuk," Dilihatnya Randy sedang berbaring diatas kasur sambil membaca buku entah buku apa karena Kiara pun tidak paham.
"Kak besok mau ketemu dengan Rika kan?" tanyanya, Randy sempat diam.
"Emang besok jadwal ibunya kontrol ya?" tanya Randy bertanya balik pada Kiara.
"Gak tahu, kakak kan dokternya. Tadi waktu aku bilang mau antar oleh-oleh buatnya dia bilang gak usah suruh titip Kak Randy aja, Sejak kapan coba dia panggil kak Randy Kakak?" Ia berfikir keras seolah ada kasus yang harus dipecahkan.
"Sini , bawel ah nanya mulu, Sana jangan ganggu besok kalau dia kerumah sakit aku kasihan," Randy mengambil tas biru yang akan dititipkan oleh Kiara untuk Rika dan nendorong Kiara untuk keluar kamar lalu menutupnya. Sadar dirinya sudah berada diluar kamar kakaknya dia berteriak, " Kak jangan lupa dikasihin Rika ya jangan dikasihin suster Dania," Teriak Kiara mengingatkan. Suster Dania dulu sering membantu Randy jika praktek dan Suster tersebut seperti menyukai Randy alhasil pulang dinas Randy dikeroyok beberapa orang untung dia tidak kenapa-napa hanya kendaraannya saja yang penyok dan dia diancam untuk tidak menggoda suster Dania, dia yang merasa tidak ada hubungan apa-apa dengan Dania kecuali pekerjaan, langsung menelepon Faisal dan Faisal menyuruhnya kekantor polisi terdekat untuk membuat laporan alhasil suami dan temannya itu digiring kepenjara dan Randy meminta untuk memindahkan Dania agar tidak satu bagian dengan dirinya dan Randy juga mengingatkan Dania ini kejadian terakhir kali karena usut punya usut suami Dania cemburu karena jika mereka sedang ribut Dania akan membandingkan dirinya dengan suaminya, yang membuat suaminya malah mengacam Randy yang tidak mengerti apa-apa.
Akhirnya pihak rumah sakit mengancam akan terpaksa menghentikan dirinya secara sepihak jika hal seperti ini terulang lagi dan ini peringatam pertama dan terakhir.
"Ishhh siapa lagi yang mau ngasih dia kenal juga gak sudah jangan berisik aku mau tidur, Urusin aja sana yayangnya," Randy mengeluarkan kepalanya dipintu kamarnya karena kesal dengan ocehan Kiara lalu menutup pintunya kembali.
"Tuh kan ka kayanya mereka ada apa-apa deh Kak Randy itu susah banget kalau dimintai tolong apa lagi kalau dititipi alasannya pasti ada aja," Kiara memeluk Darren yang sekarang sedang berdiri di depannya.
"Sudah mendingan siapin surat-surat untuk syarat menikah, kalau aku udah datang nih surat keterangan numpang nikahnya," Darren menberikan map coklatnya untuk memasukan surat izin nikahnya karena mereka rencananya akan mendaftar ke KUA terdekat agar bisa menikah di tanggal yang sudah ditentukan.
***
Randy berjalan keruang prakteknya dia hari ini jadwal praktek pasien sudah lumayan banyak dia tersenyum kearah pasien dan masuk kedalam ruangan ia mulai menyelesaikan satu persatu tugasnya dari mulai pasien yang cerewet bertanya segala hal, pasien yang pasrah, pasien yang diam saja sampai pasiem yang membuatnya tertawa.namun rata-rata pasien dirinya adalah lansia. Terakhir pasienya adalah Ibunya Rika namun Rika hanya sendiri tujuannya hanyalah untuk mengambil resep karena kemarin hanya diberi untuk2 minggu, Randy tersenyum dis basa basi menanyakan kabar ibunya lalu menulis disecarik kertas agar setelah ia praktek ikut dengannya ke parkiran mobil. Rika menganggukan kepalanya tanda paham.
"Ini titipan dari kiara," Randy menyerahkan satu tas berwarna biru.
"Terima kasih kak, besok aku main deh kerumah tadi dia sudah banyak nanya dia pikir, Kakak gangguin aku aku bilang gak ada yang diganggu, dan dia memaksa untuk bertemu tapi hari ini aku ada jadwal ngajar jadi baru besok bisa, katanya ada yang maj di ceritakan," Rika tersenyum ke arah Randy, Ibarat Tom n Jerry antara Kiara dan Randy selalu seperti itu.
"Ya sudah paling juga dia mau minta tolong bantuin rencana pernikahannya," Randy tersenyum namun Rika seperti terkejut.
"Serius kak, Kiara mau nikah? wah gak nyaka, ya sudah besok aku kesana," Rika tersenyum.
"Kamu mau nikah juga gak," Goda Randy sambil tersenyum.
"Ihhh apaan sih," Rika tersipu malu.
"Nikah yu," Pintanya sambil menyolek hidung Rika.
"Nanti kak Kalau ibu sudah sembuh benar biar aku tenang," Randy tersenyum menatap perempuan yang sudah menjadi kekasihnya.
Randy lalu mengantar Rika kelobi rumah sakit, Awalnya Rika menolak karena tidak enak jika dilihat rekan kerja Randy tapi Randy berkata kalau dia juga akan membeli secangkir kopi panas.
"Hati-hati dijalan ya yang," Bisiknya pada Rika yang dijawab oleh anggukan dan senyuman.
***
Rika sudah sampai di rumah Kiara dia menunggu kiara yang sedang mandi.
"Rika," Kiara berdiri didekat Rika yang sedang berchating ria dengan kekasihnya Randy.
"Chating ama siapa lu," Kiara penasaran karena Rika memasukan ponselnya kedalam tasnya.
"Mau tahu aja lu, sejak kapan jadi miss kepo?" Rika bertanya balik yang membuat Kiara cemberut.
"Kekamar gue yu," aja kiara yang dianggukan kepalanya oleh Rika.
"Jadi apa yang bisa gue bantu buat pernikahan loe Ra?" Pertanyaan Rika membuat Kiara sedikit terkejut walau dia tahu kalau kakak resenya Alias Randy yang memberitahunya.
"Kok kamu tahu gue mau nikah pasti Kak Randy yang kasih tahu ya," Tuduhnya Rika hanya tersenyum.
"Nanti anterin kerumah Adik papah gue yang punya wedding organizer ya, gue gak mau ribet lah biar mereka yang urus," Kiara menjelaskan.
"Sama bantuin gue buat membuat nyari ide buat souvenir pernikahan," pinta kiara lagi.
"okey siap kalau itu seh," tiba-tiba telepon Rika berbunyi.
"Yang kok pesanku gak dibales-bales?" Randy rupanya yang menelepon.
"Aku lagi ngobrol sama kiara kak," Rika menjelaskan pada Randy karena tadi mereka sedang chatingan namun terputus ketika Kiara datang riba-tiba berada di dekatnya.
"Oooh ya sudah nanti pulangnya tunggu aku pulang ya yang?" Pinta Randy manja.
"Iya ka iya?" Rika lalu menutup ponselnya namun tatapan Kiara sepertu membunuhnya.
"Kamu kenapa sih Ra?" tanya Rika menghilangkan kegugupannya.
"Itu kak Randy kan, dia gangguin kamu yah?" Rika tertawa mendengar tuduham sahabatnya pada kakaknya.
"Kok kamu ketawa sih kalau dia gangguin kamu bilang aja biar aku aduin sama papah gangguin pacar orang," Kiara sangat kesal sepertinya.
"Kalau yang diganguinnya suka juga gimana dong?" Rika malah meledek Kiara, yang membuat Kiara melototkan matanya namun sepertinya Rika harus berkata jujur karena dia tahu tidak mungkin menyembunyikan hal ini pada Kiara.
"Sejaka kapan kamu jadi suka selingkuh," Rika malah tertawa mendengar perkataan selingkuh dari mulut sahabatnya itu.
"Okey aku cerita seluruh kejadiannya biar kamu gak marah sama aku dan Randy dan gak ada yang selingkuh atau pun menggoda seperti yang kamu pikirkan tentang kami. Aku jatuh cinta pada Kak Randy," Kiata terkejut dia menarih tangannya dimulutnya sendiri.
Kemudian Rika menceritakan penghianata dari kekasihnya yang dulu dan teganya mulut ini kekasihnya dulu menghina dirinya, Rika juga menceritakan bagaimana Randy datang diwaktu yang tepat ketika dia terpuruk.
"Sepertinya Tuhan kirim Kak Randy untuk gue Ra," Perkataan Rika membuat Kiara memeluk sahabatnya.