"Bzzz …."
Pintu pesawat itu mulai terbuka dan sebuah eskalator turun dari pintu itu secara perlahan sampai akhirnya ujung dari eskalator itu mendarat di depan kaki Long Bai dan Li Ziqi.
"Ayo kita segera masuk ke dalam. Seharusnya ini bukan pertama kalinya kau naik eskalator sebuah pesawat."
Putri Li Ziqi segera mengajak Long Bai yang terdiam karena terkejut saat melihat kecanggihan pesawat untuk masuk ke dalam pesawat.
"Benar. Aku memang sudah sering naik eskalator pesawat saat aku masih berada di Bumi. Tapi, eskalator yang sebesar dan sebagus ini baru pertama kali aku lihat," jawab Long Bai.
Eskalator pesawat ini terbuat dari kristal dan anak tangganya dilapisi dengan emas membuat setiap bagian dari eskalator ini mengeluarkan cahaya yang berkilauan.
Mereka berdua segera naik eskalator dan masuk kedalam pesawat. Seperti dugaan Long Bai sebelumnya di dalam pesawat ternyata sangat luas. Seperti ada sebuah dunia kecil yang hanya milik pribadi, bahkan ada sebuah istana yang sangat indah di dalamnya.
"Di istana itu biasanya aku tinggal selama aku berada di dalam pesawat ini. Tapi, kita tidak akan pergi ke sana sekarang. Kita akan menuju ruang kendali pesawat ini," ucap Li Ziqi sambil menunjuk sebuah bangunan berbentuk pentagon di dalam pesawat.
"Pesawat buatan Dewa memang berbeda dengan pesawat buatan manusia. Kokpit pesawatnya saja sebesar pangkalan militer jika di Bumi."
Long Bai tak henti-hentinya berdecak kagum saat melihat keindahan dan kemewahan pesawat ini.
Sesampainya di dalam kokpit pesawat, Long Bai melihat banyak komputer dan mesin-mesin canggih di sini, sepertinya tempat inilah yang mengendalikan seluruh ruangan di dalam pesawat secara otomatis.
Tapi ada sebuah tabung kaca besar di tengah-tengah pesawat yang menarik perhatiannya. Tabung itu tingginya dua kali dari tinggi tubuhnya dan di sekeliling tabung itu ada empat buat komputer canggih.
Li Ziqi berjalan menuju komputer itu dan menyalakan ke empat komputer itu satu persatu.
Seketika seluruh lampu, mesin dan komputer yang ada di dalam pesawat ini langsung menyala.
Di dalam tabung ini muncul hologram seorang gadis kecil.
"Selamat datang di ruang kendali pesawat Max Lightning, aku Mito akan membatu anda dalam mengoperasikan pesawat ini."
"Wao …" Mulut Long Bai membentuk huruf O ketika melihat kecanggihan komputer pintar yang ada di depannya.
"Mito, Selain aku. Pria di sampingku ini juga merupakan pemilik dari pesawat ini. Mulai saat ini aku harap kamu mengajarinya cara menjalankan pesawat ini," ucap Li Ziqi memberi perintah.
"Siap, laksanakan tuan," jawab mito.
"Long Bai, apa sekarang ada hal yang ingin kamu ketahui? Komputer pintar ini terhubung dengan perpustakaan Istana Dewa, jadi dia mencatat semua peristiwa penting yang terjadi di alam semesta," tanya Li Ziqi melirik Long Bai.
"Aku ingin melihat pertempuran antara Kaisar Lima Benua dengan Naga Iblis Dark Etheroz lima belas tahun yang lalu," jawab Long Bai.
"Baik tuan, silahkan lihat layar di samping anda," jawab Mito.
Sebuah layar setinggi dua meter muncul di samping Long Bai dan perlahan memunculkan sebuah gambaran sebuah tempat.
Long Bai melihat sebuah benua yang telah di selimuti oleh lautan api berwarna hitam pekat.
Api hitam itu berkobar dimana mana dan di dalam api itu ada lima orang yang sedang bertarung dengan seekor naga hitam yang sangat besar.
"Mereka pasti lima Kaisar yang sedang berusaha keras untuk menahan monster itu agar tidak keluar dan merusak ke empat benua yang lain," pikir Long Bai.
Lalu seseorang pria tiba-tiba datang ke dalam pertarungan itu dia menggunakan jurus es nya untuk memadamkan api hitam itu.
"Siapa pria itu?" Long Bai bertanya pada putri Li Ziqi.
"Aku rasa dia adalah Xue Tian pewaris tempat ini sebelumnya. Tapi, dia tidak berhasil menarik perhatianku dan tidak mendapat ajaran dariku," jawab Li Ziqi sambil menatap layar.
Setelah memadamkan api hitam itu dia bergegas menuju ke tempat lima raja bertarung.
Kelima Kaisar itu akhirnya menggabungkan kekuatannya saat keadaan mereka berada dalam bahaya karena kekuatan Naga Iblis Dark Etheroz ternyata sangat kuat.
"Rantai Belenggu Matahari."
Mereka berlima berteriak bersamaan sambil bergandengan tangan untuk menggabungkan kekuatan.
Sebuah rantai cahaya yang sangat besar dan kuat muncul lalu melilit tubuh naga itu dan menahan gerakannya.
Xue Tian yang melihat kelima Kaisar mulai kewalahan menghadapi Dark Etheroz, akhirnya mengeluarkan pedangnya.
"Bukankah itu adalah pedang Ocean Blue, kenapa pedang itu memancarkan aura berwarna biru di sekelilingnya?" ucap Long Bai saat melihat pedang Ocean Blue.
"Bukankah aku pernah mengatakan padamu bahwa roh pedang milik Ocean Blue telah mati dalam pertarungan melawan Naga Jahat, " jawab Putri Li Ziqi dingin tanpa melihat Long Bai.
" Absolute Ice Sword."
Xue Tian akhirnya mengeluarkan jurus pedang miliknya dan berusaha mengarahkan serangannya untuk menusuk jantung Dark Etheroz.
Namun ternyata serangannya itu gagal. Kulit Naga Dark Etheroz ternyata sangat keras karena perbedaan kekuatan di antara mereka sangat besar.
Tapi, Xue Tian tidak menyerah. Dia segera menggunakan jurus Absolute Ice Sword miliknya sekali lagi dan mengarahkan serangan itu ke leher Naga Dark Etheroz.
Namun, ternyata naga itu memiliki kecerdasan yang sangat tinggi. Dia bisa menghindari serangan itu dengan mudah dan menyemburkan api berwarna hitam ke arah Lima Kaisar yang sedang berkonsentrasi untuk mengendalikan rantai yang membelenggu tubuh Dark Etheroz.
Kelima Kaisar itu akhirnya jatuh dan semua rantai yang membelenggu tubuh Dark Etheroz langsung menghilang.
Dark Etheroz yang sangat marah, mulai menyerang secara membabi buta. Dia berusaha membunuh Kelima Kaisar itu.
Melihat Kelima Kaisar yang telah terjatuh, Xue Tian merasa pertarungan ini harus segera diselesaikan atau dia tidak akan bisa langit menangani Dark Etheroz.
Xue Tian segera merentangkan kedua tangannya ke depan sambil memegang Pedang Ocean Blue dengan sangat erat menggunakan kedua tangannya.
Energi es yang sangat kuat tiba-tiba meledak dari tubuhnya dan membuat rambutnya berkibar-kibar di udara.
Serpihan-serpihan es yang sangat tajam, langsung muncul dan mengitari tubuhnya seperti sebuah angin tornado.
"Pria itu meledakkan semua Qi yang ada si dalam tubuhnya. Sepertinya dia sudah benar-benar terdesak," ucap Li Ziqi.
"Terimalah jurusku ini dan tidurlah dalam Penjara Es Abadi," seru Xue Tian.
"Shackle Of Ice Shields."
Sebuah formasi segel terbentuk di depan Xue Tian dan ribuan rantai emas keluar dari formasi segel itu, lalu melilit setiap bagian tubuh Dark Etheroz.
Setelah berhasil melilit seluruh bagian tubuh Dark Etheroz, rantai itu perlahan-lahan membeku dan menjadi sebuah bongkahan es abadi raksasa yang mengurung sang Naga Iblis.
Setelah Dark Etheroz berhasil di segel, Xue Tian akhirnya terjatuh karena kehabisan tenaga dan akhirnya meninggal.
"Tidak kusangka rupanya dia memiliki jurus yang hampir mirip dengan jurus Perisai Es Ribuan Tahun. Tapi, jurusnya itu sangat berbahaya karena dia harus menggunakan menggunakan semua Qi yang ada di dalam tubuhnya," ucap Li Ziqi sambil menatap layar.
Gambar di layar besar itu akhirnya menghilang dan layar besar itu kembali masuk ke dalam lantai.
"Rupanya begitu pertarungannya. Dari apa yang kulihat sepertinya dia sama sekali tidak menggunakan jurus-jurus yang ada di kitab Perisai Es Ribuan Tahun," ucap Long Bai.
"Sebenarnya dia hanya lulus sampai ujian tahap dua karena itu dia tidak mendapatkan benih elemen air dan kitab Penyembuhan Elemen Air. Jadi Genbu tidak memberinya Jurus Perisai Es Ribuan Tahun. Tapi, Divine Beast Genbu hanya memberinya sebuah jurus yang mirip dengan Jurus Perisai Es Ribuan Tahun," jawab Li Ziqi.
"Kamu sudah mendapatkan apa yang ingin kamu ketahui, sekarang apa yang ingin kamu lakukan?" lanjut Li Ziqi bertanya sambil menatap Long Bai.
"Aku ingin menerbangkan pesawat ini dan membawanya pulang ke Mansion Keluarga Long," jawab Long Bai.