Chapter 3 - Chapter #3

Pagi berikutnya lagi Emma terbangun, sejak ia membuka matanya, dia sudah berada di tempat tidur.

Alarmnya berbunyi sehingga membangunkannya dari tidur. Kemudian dia terbangun dan duduk di tempat tidurnya dan melihat sekarang masih pukul 07.59 AM. Dia masih terbengong mengumpulkan nyawa agar bisa segar saat bangun pagi. Memori otaknya mengingat kembali tentang kejadian semalam, dan Emma heran kenapa ia bisa ada di tempat tidurnya. tak lama setelah alarmnya berbunyi suara klakson mobil terdengar dari depan rumahnya.

Ia spontan bangun dari duduknya, "Ganggu saja sih, suara klakson mobil siapa lagi ini?" kemudian pergi ke arah jendela dan membuka gordennya. Dia mengucek matanya karena penglihatannya sedikit blur. Saat penglihatannya mulai jelas, terlihat ada mobil milik orang asing berada di depan rumahnya.

Kemudian orang yang berada didalam mobil tersebut sedang membuka pintunya dan keluar. Dua orang perempuan berambut cokelat dan pirang yang barusan keluar dari mobil.

Ternyata mereka adalah temannya Emma, yang memiliki rambut coklat adalah temannya Roxanne, dan yang berambut pirang adalah Kate. Tak lama mereka berdua memanggil Emma dari bawah "Emma? Apakah kamu sudah bersiap untuk berangkat?"

Emma langsung menutup gordennya karena malu dia sendiri yang belum bersiap untuk pergi. dia tidak percaya kenapa temannya bisa tahu tempat tinggalnya sekarang, padahal dia belum memberitahu siapapun dimana alamat rumahnya.

Emma langsung bersiap untuk berangkat sekolah. Sementara temannya menunggu di depan rumahnya. Mereka berdua melihat rumahnya dari depan dan mereka pernah mengetahui apa yang pernah terjadi di rumah Emma ini sebelum Emma tinggal disana.

"Pernahkah kamu ingat kejadian di rumah ini? Sebelum Emma pindah ketempat ini?" Tanya Roxanne.

Kate senyum polos "Aku belum pernah tahu Roxanne, memangnya apa yang pernah terjadi disini?" Seketika menjadi keheranannya sejak Roxanne barusan bilang kepadanya.

"Insiden tahun 1970 yang lalu!"

"Apa yang terjadi?"

"Seorang ibu bersama anaknya ditikam oleh ayahnya sendiri!"

"Dari mana kamu mengetahuinya? Padahal kejadian itu tiga tahun sebelum kita lahir!"

"Ibuku yang bilang itu kepadaku"

Kemudian Ibunya Emma pergi ke depan rumah, menghampiri teman barunya Emma itu menyapa dan bertanya. "Kalian temannya Emma?"

Roxanne senyum "Iya, kami teman barunya"

"Ngomong-ngomong apakah Emma sudah bersiap?" Putus si Kate.

Ny. Bosworth terkekeh kecil "Mungkin dia sudah bersiap anak-anak"

"Maaf, bisakah ibu tolong panggilkan Emma untuk kami?" Kata Roxanne sedikit malu memintanya.

"Dengan senang hati nak, aku akan panggilkan" kata Ny. Bosworth, kemudian dia masuk kedalam rumah untuk memanggilkan anaknya.

"Emma? Emma? Kamu sudah bersiap?" Tanya ibunya didepan kamarnya.

Tak terdengar ada suara Emma didalam kamar. Ny. Bosworth curiga dan beranggapan pasti sesuatu telah terjadi pada putrinya. Ny. Bosworth pun membuka pintu kamar anaknya untuk memastikan.

"Krekkk" bunyi suara gagang pintu yang sedang dibuka oleh Ny. Bosworth.

Tempat tidurnya Emma menghadap barat dan terletak di dekat pintu kamar. Saat membuka pintu kamarnya Emma, ibunya tidak menemukan Emma didalam. "Emma? Jangan bersembunyi dari ibu!". Ibunya heran dimana anaknya.

Kasur yang masih sedikit berantakan. Kemudian ibunya Emma yang membereskan tempat tidurnya "Dia memang anak yang manis dan sedikit malas" ibunya terkekeh kecil. Kemudian lanjut membereskan.

Saat sedang membereskan tempat tidurnya, tiba-tiba ada seseorang berdiri dibelakang badan ibunya. Seseorang berambut panjang berwarna cokelat dengan rambut panjangnya ke depan wajahnya sehingga menutupinya.

Ny. Bosworth menengok ke belakang. "Hai" katanya yang mengejutkan jantung Ny. Bosworth. Ternyata itu adalah ulah anaknya sendiri yaitu Emma.

"Apa yang ibu lakukan?"

"Ternyata itu ulahmu nak? Itu hampir membuat ibumu pingsan!. Lain kali jangan ulangi perbuatan itu lagi kepada ibu atau siapapun.!"

"Baiklah ibu aku minta maaf" Emma menyesali perbuatannya.

"Aku lihat kamarmu sedikit berantakan, jadi ibu bereskan sedikit" kata Ny. Bosworth

"Sudahlah ibu biarkan aku saja yang membereskannya" Katanya Emma

"Lihat Emma, temanmu sudah menunggu diluar sana. Sebaiknya langsung berangkat saja. Ngomong-ngomong kamu sudah bersiap?"

"Aku sudah bersiap, baiklah, terimakasih ibu telah membantu"

Kemudian Emma pergi turun ke bawah untuk sarapan pagi dan pergi berangkat bersama teman-temannya. Ibunya Emma melihat anaknya dari jendela kamar Emma. Sambil senyum dan menggeleng-geleng kepalanya "Waktu terasa begitu cepat. Dia yang hampir menginjak usia 17 tahun" kata ibunya.

Emma menghampiri Kate dan Roxanne. Kate melihat Emma dari koridor rumahnya yang pintunya terbuka lebar "Roxanne lihat siapa yang datang" jarinya menunjuk ke arah Emma.

Roxanne melihat Emma dan mulai memanggil namanya "Emma! Cepatlah sedikit!". Dia dengar ucapannya Roxanne dan langsung mempercepat langkahnya. "Dia memang gadis yang suka keterlambatan" Katanya Kate sambil senyum pada dirinya sendiri.

Kemudian Emma sampai pada mereka "kita berangkat gadis-gadis?" Katanya Emma. "Kita berangkat!" Jawab Kate dan Roxanne kompak. Merekapun berangkat melewati gerbang yang dibuka oleh ayahnya Emma.